Breaking News
Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

3 Aksi Protes Orangtua Kecewa Anaknya Tak Lolos PPDB Zonasi, Parkir Mobil hingga Ukur Pakai Meteran

Kumpulan aksi protes ortu yang anaknya tak lolos PPDB zonasi. Terbaru, ada yang nekat parkir mobil di gerbang sekolah.

Polsek Cibinong/KOMPAS.com/DINDA AULIA RAMADHANTY
Deretan aksi protes ortu yang anaknya tak lolos PPDB zonasi. 

Yunli menyebut, kegiatan ini untuk memastikan kelancaran aktivitas keluar masuk di sekolah tersebut.

"Begitu kita cek ke sana dan ketemu dengan orangnya, disampaikan bahwa intinya biasalah minta tolong, bahwa mungkin bisa diterima lewat zonasi atau tidak. Apakah bisa atau gak, mungkin seperti itu ya. Mereka sempat adu argumen tapi ditolak karena sesuai SOP yang ada di sekolah. Tidak bisa masuk. Jadi ya sudah akhirnya kecewa dan disimpan lah itu mobil di depan sekolah dari malam," ungkapnya.

"Dihalangi dari malem sampai paginya. Begitu kita dapat aduan jam 06.30 WIB, kondisi sudah ramai. Kita langsung tindak lanjuti supaya digeser pakai derek tadi, yang penting aktivitas sekolah bisa jalan lagi," ujarnya.

Setelah itu, polisi kemudian mengecek pemilik mobil Toyota Fortuner bernomor polisi F 1292 FB.

Berdasarkan data di STNK, pemilik mobil berinisial DS, salah satu anggota ormas di daerah Cibinong.

Kepada polisi, DS mengaku sengaja memarkirkan kendaraannya di pintu masuk gerbang sekolah karena anaknya tidak diterima PPDB.

"Katanya sih dari ormas ya. Kita tanya ke dia soal itu. Lagipula tidak ada tindak pidana karena hanya mengungkapkan kekecewaannya saja," ungkapnya.

Yunli memastikan tidak kerusakan yang ditimbulkan oleh orangtua murid tersebut. Ia hanya menghalangi pintu masuk sebagai bentuk protes karena kecewa.

"Dia menghalangi dari semalem dan paginya kita tindak. Saya sempat nanya kenapa, alasannya karena kecewa. Dia pengen mereka tahu bahwa rumahnya ada di belakang sekolah," tutur Yunli.

Baca juga: Fenomena PPDB 2024 di Kabupaten Madiun, Stigma Sekolah Favorit Masih Kental di Benak Orang Tua

2. Aksi Dina Ukur Jarak Rumah ke SMA Depok Pakai Meteran

Dilansir dari Kompas.com, Dina (49), orangtua calon siswa yang bertempat tinggal di Sukatani, Tapos, Kota Depok, mengukur jarak antara rumahnya dengan Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 4 Depok menggunakan meteran.

Aksi ini Dina lakukan bersama kelompok relawan Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) untuk membuktikan jarak rumahnya yang begitu dekat dengan SMA N 4 Depok.

Meski jarak rumah Dina dengan SMA N 4 Depok tak sampai 150 meter, namun, putrinya dinyatakan gagal dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) baik jalur zonasi maupun afirmasi.

"Ingin membuktikan kepada pihak sekolah bahwa jarak rumah orangtua dan anaknya ini yaitu tadi kita ukur secara manual menggunakan meteran ada 120 meter, di belakang tembok SMAN 4 Depok," kata Ketua DKR Kota Depok Roy Pangharapan saat ditemui Kompas.com, Kamis (27/6/2024).

Sementara itu, jika dicek menggunakan aplikasi Google Maps, jarak rumah Dina dengan SMA N 4 Depok hanya 200 meter.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved