Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Jombang

Menilik Tradisi Wiwit Kopi Segunung, Rasa Syukur Warga Kampung Adat Segunung Wonosalam Jombang

Tradisi Wiwit Kopi Segunung, Kampung Adat Segunung, Desa Carangwulung, Kecamatan Wonosalam, Jombang merupakan ungkapan rasa syukur atas panen kopi

Penulis: Anggit Puji Widodo | Editor: Samsul Arifin
TribunJatim.com/Anggit Puji Widodo
Prosesi Wiwit Kopi Segunung yang Digelar di Pendopo Balai Ageng Giri Kedaton, Kampung Adat Segunung, Desa Carangwulung, Kecamatan Wonosalam, Jombang 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Anggit Puji Widodo

TRIBUNJATIM.COM, JOMBANG - Tradisi Wiwit Kopi Segunung, Kampung Adat Segunung, Desa Carangwulung, Kecamatan Wonosalam, Jombang merupakan ungkapan rasa syukur atas panen kopi yang melimpah. 

Seperti yang diketahui, Kecamatan Wonosalam selain terkenal karena hawanya yang sejuk juga dikenal sebagai tempat penghasil kopi terbaik. 

Kopi Wonosalam adalah produk yang dikenal di seluruh antero Kabupaten Jombang bahkan mancanegara.

Sebagai daerah dengan perkebunan kopi yang subur, cara masyarakat mensyukuri nikmat tersebut adalah dengan menggelar tradisi Wiwit Kopi Segunung.

Menurut Ketua Kampung Adat Segunung Supi’i saat dikonfirmasi, tradisi Wiwit Kopi Segunung ini merupakan bentuk rasa syukur yang dicurahkan masyarakat karena hasil panen perkebunan kopi yang melimpah. 

Baca juga: Dulu Jaya Obati Pasien Pakai Batu, Ponari Jombang Kini Jualan Online, sempat Kerja di Gudang Ayam

"Di Wonosalam ini terkenal dengan kopi. Dan tradisi ini merupakan bentuk ungkapan syukur atas hasil panen perkebunan kopi yang melimpah," ucapnya saat diwawancarai awak media di Pendopo Balai Ageng Giri Kedaton usai Agenda Wiwit Kopi Segunung pada Sabtu (27/7/2024). 

Tradisi yang digelar di Kampung Adat Segunung, Desa Carangwulung, Kecamatan Wonosalam, Jombang ini juga disebut Supi'i sebagai pertanda akan tibanya musim panen dan rezeki yang berlimpah. 

"Tujuan kegiatan ini pertama untuk mensyukuri rezeki yang kita dapatkan selama ini yang bersumber dari kopi. Kedua, sebagai bentuk tali mempererat tali silaturahmi warga dan semoga masyarakat dijauhkan dari segala marabahaya," ungkapnya. 

Tradisi Wiwit Kopi Segunung ini digelar, disebutnya juga sebagai bentuk melestarikan budaya kepada anak cucu, agar tradisi ini terus berjalan setiap tahunnya dan tidak punah. 

"Juga kita ingin melestarikan budaya, memperkenalkan kepada anak cucu kita semua, bagaimana caranya melestarikan sebuah budaya dan jangan sampai punah karena ini warisan kita bersama," jelasnya. 

Baca juga: Penjaga Warung Kopi di Pasar Mojoagung Jombang Nekat Curi Kotak Amal Musala, Motor Malah Tertinggal

Tradisi Wiwit Kopi Segunung ini merupakan bentuk rasa syukur masyarakat Desa Carangwulung terhadap hasil kopi yang diberikan oleh Sang Pencipta. 

Tradisi Wiwit Kopi Segunung ini memiliki tiga tahap dalam pelaksanaannya, meliputi tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap inti. 

Tahap persiapan berupa penentuan hari pelaksanaan dan lokasi kebun kopi yang digunakan tradisi melalui musyawarah di Balai Ageng Giri Kedaton, berada di Dusun Segunung. 

Tahap kedua yaitu tahap pelaksanaan. Prosesi yang ada pada tahap ini meliputi 'slametan' di kebun kopi dan prosesi petik merah. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved