Bikin Resah Sopir, Aksi Sopir Kereta Kelinci di Surabaya Curi Aki Truk Kepergok Warga

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA- Akhirnya terungkap rekam jejak kejahatan maling aki truk yang viral di medsos karena aksinya terekam video amatir dipergoki dan dihajar warga di komplek pertokoan Jalan Raya Nganglik, Genteng, Surabaya, pada Kamis (28/7/2024) sore. 

Tersangka berinisial YA (23) warga Pulo Wonokromo, Surabaya. Kesehariannya bekerja sebagai kuli bangunan. Namun terkadang bekerja sambilan sopir mobil kereta kelinci. 

Ia terpaksa digelandang ke Mapolsek Genteng karena kepergok mencuri aki merek Yuasa Pevecta N100 pada kolong sebuah truk boks milik ASW warga Gembong Sayur Surabaya yang terparkir di pertokoan Jalan Ngaglik tersebut.

Kapolsek Genteng Polrestabes Surabaya Kompol Bayu Halim Nugroho mengatakan, penangkapan terhadap tersangka bermula dari laporan masyarakat tentang adanya kejadian pencurian komponen aki mesin truk tersebut. 

Baca juga: Usai Check Out dari Hotel, Pemuda Kediri ini Syok Motor Raib Digondol Maling, Polisi Kuak Pelaku

Setelah diselidiki, ternyata tersangka menjalankan aksinya disela bekerja mencari orderan jasa keliling kereta kelinci. 

Bahkan, lanjut Bayu, tersangka sempat membawa barang curian tersebut menggunakan kereta kelinci, lalu menyembunyikannya di selokan Jalan Wuni. 

Akibat perbuatannya, tersangka dijerat pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan, dan kini harus meringkuk di sel tahanan Mapolsek Genteng Polrestabes Surabaya. 

"Saat memarkirkan kereta kelincinya, pelaku berhasil diamankan petugas. Setelah dilakukan penggeledahan dengan disaksikan warga pelaku pun tak dapat mengelak, berdasar hasil olah TKP, kendaraan truk box milik korban ASW yang terparkir akinya pun telah lenyap," kata Bayu saat dihubungi TribunJatim.com, Sabtu (3/8/2024). 

Sementara itu, Kanit Reskrim Genteng Polrestabes Surabaya Iptu Harsya mengatakan, tersangka sudah dua kali melakukan pencurian aki truk. Namun, tersangka baru pertama kali ditangkap. 

"Sudah 2 kali beraksi ditempat yg berbeda, baru pertama kena, bukan residivis, pekerjaan sopir kereta kelinci," ujar Harsya saat dihubungi TribunJatim.com