Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Pasuruan

Pemasukan Desa di Pasuruan per Bulan Dapat Puluhan Juta Rupiah, Berkat Hasil Pengolahan Sampah

Pemdes) Randupitu berhasil mengolah sampah rumah tangga menjadi sesuatu yang berharga. Pengolahannya bisa mendatangkan pundi - pundi rupiah

Penulis: Galih Lintartika | Editor: Samsul Arifin
TribunJatim.com/Galih Lintartika
para petugas PEMPES saat melakukan pengolahan sampah di Desa Randupitu. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Galih Lintartika

TRIBUNJATIM,COM, PASURUAN - Pemerintah Desa (Pemdes) Randupitu berhasil mengolah sampah rumah tangga menjadi sesuatu yang berharga. Pengolahannya bisa mendatangkan pundi - pundi rupiah.

Per bulan, ada puluhan juta yang masuk ke dalam kas desa dari hasil pengolahan sampah.

Dari sudut pandang lain, pengolahan ini membuka lapangan pekerjaan.

Masyarakat Desa Randupitu, Kecamatan Gempol bisa berdaya.

Dampak positif lainnya, lingkungan desa menjadi bersih dan indah karena sampahnya setiap hari diolah.

Baca juga: Pantas Warga Kirim Sampah 4 Truk ke Kantor DPRD dan Bupati, Tak Tahan Bau karena Sampah Membludak

Kepala Desa Randupitu M Fuad mengatakan, pengolahan sampah ini melibatkan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Pemuda Peduli Sampah atau PEMPES.

Dulu, dia yang memimpin langsung pergerakan PEMPES sebelum menjabat sebagai Kepala Desa.

Menurutnya, ini sukses dilakukan karena kesadaran bersama.

“Kami ingin mewujudkan Randupitu nol sampah. Kami bersyukur bisa mengolah, dan menambah Pendapatan Asli Desa (PADes),”katanya,Selasa (6/8/2024).

Pemerintah Desa (Pemdes) Randupitu berhasil mengolah sampah rumah tangga
Pemerintah Desa (Pemdes) Randupitu berhasil mengolah sampah rumah tangga menjadi sesuatu yang berharga. Pengolahannya bisa mendatangkan pundi - pundi rupiah.

Dia menerangkan, pendapatan dari pengolahan sampah ini cukup besar per bulan, mencapai puluhan juta sekalipun ia tidak merinci jumlah pasti.

Fuad menjelaskan, sampah ditempatnya ini diubah menjadi kompos dan refused derived fuel (RDF) sebagai bahan bakar pengganti batubara.

“Dari RDF itulah desa mendapatkan hasil setiap bulannya karena RDF kami jual ke beberapa perusahaan. Kalau kompos, kami bagikan cuma - cuma ke warga,” urainya.

Baca juga: Pemusnahan 8 Juta Rokok dan Minuman Alkohol Ilegal Senilai Rp10 M di Kantor Bea Cukai Pasuruan

Fuad menjelaskan, dalam sehari, PEMPES bisa mengolah sampah rumah tangga dari 8.000 jiwa penduduk Randupitu di 3 dusun sebanyak 10-12 ton sampah.

“Setelah itu, kami pilah menggunakan mesin yang kami buat. Ada yang dipilah untuk bahan RDF dan ada yang dipilah untuk menjadi kompos,” terangnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved