Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Jember

Dilanda Kekeringan, Ribuan Warga di 6 Kecamatan di Jember Alami Krisis Air Bersih, ini Langkah BPBD

6 Kecamatan di Kabupaten Jember mengalami kekeringan, akibat dampak bencana hidrometeorologi El Nino.

Penulis: Imam Nawawi | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM/IMAM NAWAWI
Suasana di Kantor BPBD Jember, Selasa (3/9/2024) 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Imam Nawawi

TRIBUNJATIM.COM, JEMBER - 6 Kecamatan di Kabupaten Jember mengalami kekeringan, akibat dampak bencana hidrometeorologi El Nino.

Kepala Badang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember Penta Satria mengatakan, dari enam kecamatan itu ada delapan desa/kelurahan mengalami krisis air bersih.

"Kami telah melakukan penanggulangan di daerah yang kekeringan tersebut. Sampai hari ini ada kurang lebih 46 tandon air yang kami kirimkan di daerah kekeringan tersebut. Satu tandon berisi 1.200 liter air," ujarnya, Selasa (3/9/2024).

Hasil asesmen terbaru, kata Penta, ada tambahan satu wilayah di Jember kota mengalami kekeringan, tepatnya di Kawasan Kelurahan/Kecamatan Patrang.

Baca juga: Tak Serahkan Dokumen B1-KWK, Tiga Parpol ini Tidak Bisa Usung Paslon di Pilkada Jember 2029

"Ada 127 Kepala Keluarga (KK) yang terdampak kekeringan. Kami telah distribusikan empat tandon air bersih kepada warga yang terdampak," imbuhnya.

Menurutnya, dalam upaya penanggulangan bencana kekeringan ini. BPBD Jember menggandeng Perusahaan Darah Air Minum (PDAM) Tirta Pandalungan untuk pendistribusian air bersih.

"Untuk mempercepat pendistribusian itu kami letakkan tandon di daerah kekeringan. Sehingga ketika truk air BPBD dan PDAM datang bisa langsung menyulangkan air bersih di tandon yang telah kami siapkan itu," ucap Penta.

Baca juga: 15.155 Peserta Meriahkan Gerak Jalan Tajemtra 2024 Jember, Tempuh Jarak 30 Kilometer

Penta mengatakan daerah yang mengalami kekeringan itu, karena sumur warga di kawasan tersebut airnya sudah kering. Sehingga tidak mampu mencukupi kebutuhan masyarakat.

"Sementara sumber mata air di kawasan tersebut berjarak lebih dari 500 meter dari rumah penduduk. Indikator tersebut kami gunakan untuk memberikan bantuan air bersih kepada warga yang terdampak kekeringan," ulasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved