Berita Viral
Klarifikasi Pihak Akpol soal Video Viral Taruna Duel dengan Kakak Asuh, Gubernur Akpol Tindak Tegas
Berikut klarifikasi terbaru pihak Akpol setelah viral beredar video taruna berduel dengan kakak asuh karena sebuah persoalan.
Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Klarifikasi akhirnya disampaikan pihak Akpol setelah viral video adanya duel antara taruna junior dengan kakak asuh atau senior.
Video itu ramai dibicarakan di media sosial seperti X atau Twitter.
Gubernur Akpol Irjen Krisno Siregar membenarkan adanya peristiwa itu.
Ia mengatakan, kasus tersebut kini tengah diproses pada tingkat Provos Akpol.
“Kasus pelanggaran taruna sedang diproses Provos Akpol,” kata Krisno dalam keterangannya dikutip TribunJatim.com via TribunJateng.com, Sabtu (7/9/2024).
Adapun kronologi kejadian berawal saat Brigadir Taruna BVA ingin berobat, namun ia kembali melewati batasan jam malam.
Selain itu, pengasuh juga menemukan sebuah laptop yang dibawa oleh BVA.
Padahal, seharusnya taruna akpol tak boleh membawa laptop.
“Kasus pelanggaran taruna sedang diproses dan sanksi akademik akan diputuskan melalui sidang dewan akademi,” tegas Irjen Krisno Siregar.
Baca juga: Nasib Anak Satpam 2 Kali Tak Lolos Tes, Kini Regina Jadi Taruni Peringkat 1 di Seleksi Akpol
Sebelumnya viral di media sosial terkait sebuah video yang menunjukkan suatu peristiwa kekerasan.
Viral taruna berduel dengan seniornya atau yang biasa disebut kakak asuh.
Video itu diunggah oleh akun X (twitter) bernama @dhemit_is_back.
Dalam video yang beredar sang taruna sempat mendorong dan memegang kerah baju sang pengasuh yang tengah duduk di kursi panjang.
Sejumlah taruna di lokasi sempat melerai hingga sang pengasuh dan taruna sempat terjatuh karena saling tarik menarik.
Kemudian, seorang perwira berpakaian hitam di lokasi terdengar marah dan mengatakan dirinya seorang perwira dan pelaku masih taruna.

Sehingga tidak pantas berbuat hal seperti kepada atasannya.
"Saya ini perwira, kamu toh baru masuk taruna, enggak menghargai atasan kamu,"ujarnya dalam video.
Dari sejumlah akun yang mengunggah, salah satunya aku X dhemit_is_back.
"Belum dilantik jadi perwira muda Lo kamu dek.. dek.. Bisanya lawan pengasuh dan Perwira pula... Maaf bukan bermaksud bela senioritas, tapi etitutmu salah kaprah..."tulis akun @dhemit_is_back dalam narasinya.
Postingan ini pun telah ramai dikomentari warganet.
Namun belum diketahui secara pasti, kapan kejadian ini berlangsung.
Baca juga: Nasib Anak Satpam 2 Kali Tak Lolos Tes, Kini Regina Jadi Taruni Peringkat 1 di Seleksi Akpol
Cerita lainnya, seorang ayah kehilangan Rp 1,6 miliar demi anaknya masuk Akpol.
Ya, si ayah ingin anaknya jadi polisi hingga tertipu.
Penipu pria itu adalah pria asal Sragen berinisial DY (31).
DY ditangkap Polres Metro Depok atas dugaan penipuan bermodus menjanjikan lolos Akademi Kepolisian (Akpol), Jumat (10/11/2023).
Baca juga: Didatangi Orang Ngaku Pejabat Bank, Mbah Yanti Kehilangan Rp 170 Juta, Disadarkan Kasir Minimarket
Kepada wartawan, DY mengaku ini adalah kali pertamanya melakukan penipuan dan berhasil meraup Rp 1,6 miliar dari korban, dengan iming-iming bisa meloloskan anak korban masuk Akpol pada 2022 lalu.
DY melakukan aksinya seorang diri, mulai dari mencari data hingga membuat kabar Telegram palsu yang menyatakan seolah anak korban lolos seleksi.
"Muncul ide, saya sendiri. Telegram bikin sendiri, nge-print sendiri, tanda tangan pakai crop-crop-an," ujar DY di Mapolres Metro Depok, Jumat (10/11/2023), melansir dari Kompas.com.
Adapun aksi tersebut berlangsung pada Juni 2021.
Saat DY dikenalkan oleh rekannya kepada korban.
Baca juga: Pemuda Sragen Lemas Telanjur Transfer Rp 700 Juta Demi Jadi Polisi, Tak Sadar Termakan Janji Palsu
Agar dipercaya korbannya, DY mengaku sebagai pengusaha yang punya kenalan pejabat tinggi di Mabes Polri.
"Dimulai dari tahun 2021 dengan cara meyakinkan korban, orangtua korban, kemudian menyatakan seolah-olah dia punya kenalan di Mabes Polri," ujar Wakasat Polres Metro Depok AKP Markus Simaremare dalam kesempatan yang sama.
Sehingga korban pun bersedia menyetorkan uang Rp 1,6 miliar kepada DY, dengan rincian transfer pertama Rp 1,250 miliar lalu disusul transfer berikutnya dan sisanya secara tunai.
"Dalam beberapa kali transaksi uangnya kepada tersangka sehingga kerugian sampai Rp 1,250 miliar, dengan kesepakatan Rp 1,6 miliar," ujar Simaremare.
Baca juga: Lima Pria di Surabaya Nyaru Jadi Polisi Gadungan untuk Cari Duit, Terinspirasi Tayangan Televisi 86
Namun, saat pengumuman Akpol 2022 keluar, korban pun curiga lantaran nama anaknya tidak tercantum di website resmi.
"Kecurigaan korban itu setelah dilakukan pengecekan terhadap seleksi Akpol itu. Nama anak korban tidak ada dan ternyata telegram itu palsu dan kemudian dilaporkanlah ke Polres Metro Depok," tutur Simaremare.
Atas laporan tersebut, kepolisian lalu melakukan penyelidikan dan menangkap tersangka di Jawa Tengah.
DY mengaku menggunakan uang dari korbannya dengan total Rp 1,6 miliar untuk membayar hutang.
"Iya hutang. Uangnya untuk gali lubang tutup lubang," kata DY kepada wartawan di Mapolres Metro Depok, Jumat (10/11/2023).
Baca juga: Kisah Anak Sopir Truk Lumajang Diterima Jadi Polisi, Sempat Gagal Seleksi, Akui Masuk Polri Gratis
Hal itu, lantaran DY memiliki hutang akibat kena tipu bisnis travel umroh yang dilakoninya, dengan total kerugian Rp 5-8 miliar.
"Saya pernah ketipu agen travel umroh. Kita kan main tiket umroh, tiba-tiba kita ditipu juga, terus saya ada ide itu untuk melakukan gali lubang tutup lubang," lanjut dia.
Adapun uang hasil penipuan itu didapat DY pada 2022 lalu, dengan menjanjikan korban bahwa anaknya bisa lolos Akpol.
Korban pun percaya pada DY lantaran DY mengaku dekat dengan salah satu pejabat tinggi di Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri).
Sehingga, tersangka berhasil meyakinkan korban untuk menyetor sejumlah uang agar anaknya lolos seleksi masuk Akpol 2022 lalu.
"Dia klaim dekat dengan pejabat Mabes dan meyakinkan bahwa dia bisa memasukkan ke Akpol," ungkap Markus Simaremare kepada wartawan di Mapolres Metro Depok dalam kesempatan sama.
Baca juga: Sosok Wanita Surabaya Percaya Gentong Ajaib Pengganda Uang, Apes Ditipu Dukun Palsu, 100 Juta Amblas
Korban pun bersedia membayarkan total Rp 1,6 miliar kepada DY, yang terbagi atas Rp 1,250 miliar dengan beberapa kali transfer, dan sisanya secara tunai.
"Dalam beberapa kali transaksi uangnya kepada tersangka sehingga kerugian sampai Rp 1,250 miliar, dengan kesepakatan Rp 1,6 miliar," papar Simaremare.
Walau sudah mengeluarkan uang milyaran rupiah, rupanya saat pengumuman Akpol 2022 keluar, nama anak korban malah tidak tercantum di website resmi. Korban yang curiga akhirnya melaporkan kejadian ini pada pihak Polres Metro Depok.
"Kecurigaan korban itu setelah dilakukan pengecekan terhadap seleksi Akpol itu. Nama anak korban tidak ada dan ternyata telegram itu palsu dan kemudian dilaporkanlah ke Polres Metro Depok," lanjut Simaremare.
Berdasarkan laporan tersebut, kepolisian lalu melakukan penyelidikan dan menangkap tersangka di Jawa Tengah pada Jumat (10/11/2023).
Baca juga: Apes Kakek di Malang Dijanjikan TV Setelah Vaksin, Uang Sisa Rp500 Ribu Lenyap, Diikuti Sampai Rumah
Baca juga: Wanita di Malang Apes Jelang Lebaran, Dijanjikan Kerja via Aplikasi Ternyata Amsyong, Tugas Khusus
Baca juga: Wanita Gowa Kepincut Polisi Gadungan, Janji Dilamar Malah Diporoti Rp60 Juta, Hasil Gadai Sia-sia
Baca juga: Polisi Gadungan di Palembang Janji Nikahi Wanita Gebetan, Ajak VC Lalu Diperas, Foto Seragam Palsu
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
Gubernur Akpol
Irjen Krisno Siregar
Provos Akpol
@dhemit_is_back
kakak asuh
berita viral
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Mantan Pimpinan KPK Duga Noel Ebenezer Dilaporkan Orang Dekat: Ruangan Kawan Disadap |
![]() |
---|
Modus Pinjam Sebentar Bikin Motor Wanita ini Raib di Tangan Kenalannya, Sempat Memaksa |
![]() |
---|
Kasihan usai Dimintai Tolong Sambil Memelas, Pria ini Malah Jadi Korban Begal |
![]() |
---|
Gaya Hidup Perkotaan Bikin Warga Jombang Banyak yang Menjadi Janda, Pengadilan Agama: Kompleks |
![]() |
---|
Imbas Ingin Sadarkan Abdul Rahim dari Mabuk Berat, Dua Pria ini Jadi Tersangka, Sempat Sandiwara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.