Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Bojonegoro

Luas Tanam Tembakau di Bojonegoro Capai 16.000 hektar, Tapi Tak Bikin Petani Sumringah

Menanam tembakau masih jadi pilihan bagi petani Kabupaten Bojonegoro kala musim kemarau. Termasuk, pada musim kemarau 2024 ini.

Penulis: Yusab Alfa Ziqin | Editor: Samsul Arifin
Istimewa
Rudi saat meninjau tanaman tembakau milikinya, Rabu (11/9/2024) sore. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Yusab Alfa Ziqin

TRIBUNJATIM.COM, BOJONEGORO - Menanam tembakau masih jadi pilihan bagi petani Kabupaten Bojonegoro kala musim kemarau. Termasuk, pada musim kemarau 2024 ini.

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bojonegoro mencatat, luas tanam tembakau pada atau selama musim kemarau 2024 jumlahnya hampir mencapai 16.000 hektar.

"Persisnya, 15.959 hektar," kata Imam Nurhamid Arifin, Rabu (11/9/2024) sore.

Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura DKPP Bojonegoro itu menyebut, luas tanam tembakau pada musim kemarau 2024 meningkat dibanding 2023 kemarin.

"Peningkatannya 4.770 hektar," ungkap Imam sapaannya.

Baca juga: Setyo Wahono Bertemu Putra Kiai Pendiri Ponpes Attanwir, Dapat Restu dan Pesan untuk Bojonegoro

Mengingat, kata dia, luas tanam tembakau pada musim kemarau 2024 ini mencapai 15.959 hektare.

Tersebar di 251 desa se-Kabupaten Bojonegoro, jumlah petaninya 48.897 orang.

Sementara luas tanam tembakau pada musim kemarau 2023 kemarin hanya 11.189 hektar. Tersebar di 205 desa se Kabupaten Bojonegoro, jumlah petaninya 47.507 orang.

"Meningkatnya luas tanam tembakau ini dipicu beberapa sebab," lanjutnya.

Baca juga: Minat Bertani Tinggi, Luasan Lahan Tembakau di Kabupaten Madiun Naik Drastis

Di antaranya, banyak petani yang mulanya menanam jagung beralih menanam tembakau.

Fenomena ini terjadi di Kecamatan Kapas, Trucuk, Margomulyo, Gayam, dan Kalitidu.

Para petani jagung yang beralih menanam tembakau itu, sama menyadari bahwa musim kemarau 2024 ini bersifat kering.

Lebih cocok menanam tembakau ketimbang jagung.

Baca juga: Petani di Tulungagung Geram, 900 Hektar Lahan Padi di 9 Desa Terancam Gagal Panen, Gegara Pintu Air

"Secara ekonomi, mereka juga tergiur tingginya harga tembakau," imbuhnya.

Terkait berapa ton produksi tembakau di Kabupaten Bojonegoro pada 2024 ini, Imam belum bisa mengemukakan.

Itu akan diketahui nanti ketika semua tanaman tembakau sudah dipanen.

Muhammad Rudi, salah satu petani tembakau menyebut, dirinya dan para sejawat kurang sumringah.

Sebab, harga tembakau 2024 ini tak setinggi harga tembakau pada 2023 kemarin.

Baca juga: 195 Buruh Tani Tembakau dan 2.343 Buruh Pabrik Rokok ber-KTP Kabupaten Blitar Terima BLT DBHCHT

"Selisih lebih murah sekitar Rp 8-10 ribu," ungkapnya.

Petani tembakau di Desa Bakulan, Kecamatan Temayang, Kabupaten Bojonegoto ini menyebut, daun tembakau  kering rajang berkualitas bagus harganya kisaran Rp 38-45 ribu per kg.

"2023 kemarin, per kg kisaran Rp47-50 ribu," imbuhnya.

Rudi sapaannya meneruskan, harga tembakau diprediksi terus mengalami penurunan hingga tempo panen yang terakhir.

Sebab, saat ini sudah mulai turun hujan di Kabupaten Bojonegoro.

Baca juga: Pencurian Tembakau di Probolinggo Digagalkan Warga, Pelaku Lari Tinggalkan Mobil Daihatsu Ayla

Mengingat, kata Rudi, hujan tentu akan menggangsir kualitas tembakau yang kini belum dipanen atau sedang dikeringkan.

Harga tembakau dimaksud pun, akan merosot.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved