Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Kota Batu

Penyebab Hujan di Batu Padahal Masih Musim Kemarau, Ini Perkiraan Datangnya Musim Hujan di Jatim

Penyebab turunnya hujan di Kota Batu padahal masih musim kemarau, ini perkiraan datangnya musim hujan di Jawa Timur.

Penulis: Dya Ayu | Editor: Dwi Prastika
KOMPAS
Ilustrasi - Penyebab turunnya hujan di Kota Batu padahal masih musim kemarau, ini perkiraan datangnya musim hujan di Jawa Timur. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Dya Ayu

TRIBUNJATIM.COM, BATU - Malang Raya termasuk Kota Batu beberapa hari belakangan ini diguyur hujan dan bercuaca mendung.

Padahal saat ini di Indonesia, khususnya Jawa Timur, seharusnya masih masuk musim kemarau.

Namun kini saat sore hari, hujan mengguyur beberapa wilayah di Jawa Timur, khususnya Malang Raya.

Meski durasi hujan tak berlangsung hingga berjam-jam, namun curah hujan berlangsung cukup sedang hingga deras.

Terkait hal ini, Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu, Agung Sedayu mengatakan, kondisi tersebut terjadi karena pengaruh fenomena gelombang Equatorial Rossby atau Rossby Ekuator.

“Saat ini belum masuk musim penghujan. Kalau menurut penjelasan BMKG yang saat ini terjadi adalah fenomena equator dengan pengaruh rossby yang akan berlangsung selama beberapa hari ke depan,” kata Agung kepada Tribun Jatim Network, Rabu (11/9/2024).

Gelombang ini merupakan fenomena dinamika atmosfer yang mengindikasikan adanya potensi pertumbuhan awan hujan dalam skala yang luas di sekitar wilayah aktif yang dilewatinya.

Gelombang Rossby secara alami terjadi pada fluida yang berputar dan memainkan peran penting dalam membentuk cuaca.

Baca juga: Cuaca Jatim Rabu 11 September 2024: Waspada Hujan Petir di 6 Daerah Ini, Termasuk Pacitan

Sementara itu, dilansir dari situs resmi BMKG, pada September hingga November 2024, wilayah Indonesia umumnya diperkirakan mengalami curah hujan kategori menengah (100-300 mm/bulan) hingga tinggi (>300 mm/bulan).

Pada bulan September, 21,75 persen wilayah Indonesia diprediksi mengalami curah hujan kategori rendah (0-100 mm/bulan), 69,49 persen diperkirakan menengah, dan 8,76 persen diprediksi mengalami curah hujan kategori tinggi hingga sangat tinggi.

Pada Oktober, 7,64 persen wilayah Indonesia diprediksi mengalami curah hujan kategori rendah, 64,57 persen menengah, dan 27,79 persen tinggi hingga sangat tinggi.

Sedangkan November, 0,65 persen wilayah Indonesia diprediksi mengalami curah hujan rendah, 52,59 persen menengah dan 46,76 persen tinggi hingga sangat tinggi.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved