Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Jombang

PBNU Diguncang Muktamar Luar Biasa NU, Gus Salam Singgung Soal Sejumlah Pelanggaran

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) diguncang isu Muktamar Luar Biasa (MLB) Nahdlatul Ulama (NU). KH Abdussalam Shohib atau Gus Salam pantang mundur

Penulis: Anggit Puji Widodo | Editor: Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM.COM/ANGGIT PUJIE WIDODO
KH Abdussalam Shohib atau Gus Salam Cucu Pendiri NU saat Dikonfirmasi di Kediamannya di Ponpes Mambaul Maarif Denanyar Jombang, Sabtu (10/8/2024) 

Masih kata Gus Salam, isi dari risalah amanat Bangkalan ini menyebut bagaimana pentingnya MLB NU diselenggarakan. Termasuk menyertakan pelanggaran-pelanggaran berat yang sudah dilakukan oleh PBNU selama ini.

"Adanya MLB NU ini dilakukan karena terjadinya pelanggaran-pelanggaran berat yang dilakukan oleh staf maupun ketua dalam sebuah organisasi tersebut," jelasnya.

Dirinya menjelaskan, ada beberapa pelanggaran-pelanggaran yang sudah dilakukan, seperti menggunakan kekuatan organisasi tidak sesuai pada tempatnya.

Ia mendetail spesifik pelanggaran yang menurut pihaknya sudah tidak bisa ditolerir. Pertama, ketika Bendahara Umum (Bendum) PBNU kala itu terjerat kasus hukum yang pada akhirnya divonis bersalah.

Ia menjelaskan, Bendum PBNU saat itu tidak terkait sama sekali dengan NU, karena kasus hukum yang dialami adalah kasus 10 tahun yang lalu sebelum masuk ke dalam struktural PBNU.

Akan tetapi, Gus Salam mengatakan, secara terstruktur, PBNU melakukan pembelaan dengan menggerakkan LBH PBNU hingga LBH Ansor.

"Bahkan dalam satu persidangan di daerah pihak PBNU memobilisasi untuk membela Bendum PBNU kala itu," ungkapnya.

Kedua adalah politisasi organisasi yang masif dan berulang-ulang. Seperti contoh  memberikan ruang kepada Erick Thohir untuk memobilisasi Satu Abad NU.
Pihaknya menyebut hal tersebut melanggar khitah NU.

"Jika sudah melanggar khitah maka sudah bisa diartikan melakukan pelanggaran berat. Termasuk menggunakan mesin organisasi untuk pemilihan presiden kemarin," ungkapnya.

Bahkan, menurutnya pelanggaran terkahir dan membuat gempar adalah mencoba mengintervensi PKB pimpinan Muhaimin Iskandar atau Cak Imi. Menurutnya, hal itu tidak hanya menyalahi aturan organisasi, namun menyalahi konstitusi negara.

"Menyalahi konstitusi negara secara otomatis menyalahi AD/ART organisasi. Belum lagi terkait intervensi-intervensi brutal dan fulgar terhadap proses-proses Konfercab dan Konferwil di daerah," imbuhnya.

"Yang pada akhirnya membelah warga NU dan mengadu domba warga NU dan bahkan parahnya mengadu domba antar pesantren," katanya melanjutkan.

Gus Salam berharap, adanya MLB ini tujuannya tidak lain dan tidak bukan adalah untuk memperbaiki organisasi pihaknya menganggap hal itu penting dan mencoba untuk difasilitasi.

"Kami ingin organisasi PBNU menjadi organisasi yang sejuk untuk semua umat dan kembali menjalankan kerja-kerja keumatan," pungkasnya. 

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved