Kilas Balik Peristiwa G30S
Kesaksian Warga Bojonegoro Lihat Jasad-Jasad Terapung di Bengawan Solo & Tetangga Hilang Tanpa Jejak
Pembantaian orang-orang Partai Komunis Indonesia dan terduga PKI mulai akhir 1965, terjadi di banyak daerah. Salah satunya, di Kabupaten Bojonegoro
Penulis: Yusab Alfa Ziqin | Editor: Sudarma Adi
"Segerombol orang membawa tetangga-tetangga itu berpakaian hitam, bersarung, ada juga bersorban," imbuhnya.
Setelah tetangga-tetangga itu dibawa segerombol orang tersebut, kata Mbah Jah, tetangga-tetangganya tersebut tak pernah kembali pulang ke rumah. Ada yang bilang, tetangga-tetangga itu disembelih.
"Tapi saya tak pernah menyaksikan (penyembelihan, red). Saya tak boleh keluar rumah malam hari," terangnya.
Adapun, ungkap dia, tetangga-tetangga dibawa segerombol orang itu rata-rata merupakan para seniman. Mereka sering terlihat tampil dalam pertunjukan ludruk, wayang orang, atau sandur.
"Yang dibawa, seingat saya laki-laki semua. Tak ada perempuan. Kata bapak, mereka orang-orang Lekra," tuturnya.
Mbah Jah mahfum akan hal itu. Di kampungnya memang banyak orang-orang Lekra atau Lembaga Kebudayaan Rakyat (Lekra), underbouw PKI. Sebab, Kelurahan Ledok Kulon merupakan kampung seni.
"Mulai ludruk, wayang orang, dan sandur ada hidup di kampung (Kelurahan Ledok Kulon, red) ini," jelasnya.
Moch. Basri, warga Kelurahan Ledok Kulon lainnya menceritakan hal serupa terkait mayat-mayat orang-orang PKI dan terduga PKI di Bengawan Solo setempat. Mayat-mayat itu, tambah dia, rerata tak utuh.
"Seingat saya, rerata mayat-mayat itu tidak ada kepalanya," jelas lelaki berusia 72 tahun ini.
Pria yang pada akhir 1965 berusia remaja itu meneruskan, mayat-mayat itu tak ada yang dikenali warga setempat. Sebab itu, mayat-mayat itu dibiarkan mengapung dan mengalir di Bengawan Solo.
Terkait sejumlah warga di Ledok Kulon yang dibawa segerombol orang dan tak pernah kembali ke rumah, Basri sapaannya juga membenarkan dan pernah menyaksikan hal tersebut.
"Kata bapak, orang-orang itu kemudian dibawa ke tepi Bengawan Solo untuk disembelih, lalu dibuang ke Bengawan Solo," tuturnya.
Namun, kata dia, tak semua orang-orang dibawa itu langsung disembelih di tepi Bengawan Solo. Orang-orang yang dibawa dan langsung disembelih dimaksud, hanya yang tokoh-tokoh.
"Yang orang biasa, dibawa ke Gudang Tembakau Kelurahan Ledok Wetan. Sekarang namanya Gedung Serbaguna," ungkapnya.
Dari Gudang Tembakau itu, lanjut dia, orang-orang tersebut lalu diangkut menggunakan truk-truk tentara ke hutan turut Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro.
jasad-jasad terapung
Kilas Balik Peristiwa G30S
orang-orang PKI
Ledok Kulon
G30S/PKI
G30S
Bengawan Solo
genosida
Bojonegoro
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Cekcok Lawan Debt Collector Tak Mau Kendaraan Diambil, Wanita Ternyata Naik Mobil Rental |
![]() |
---|
Kelas Nyaris Ambruk 30 Tahun Tak Pernah Renovasi, Kepsek Pindahkan Siswa SDN Belajar di Musala |
![]() |
---|
Jamaah Larut dalam Suasana Haru di Kajian yang Dipandu Oki Setiana Dewi Bertajuk Restart Your Heart |
![]() |
---|
Pria Ngaku TNI Tampar Pedagang Sayur yang Pasang Bendera One Piece, Oknum: Bendera Cina ini |
![]() |
---|
Bupati Blitar Rijanto Apresiasi Jurnalis Peduli Lingkungan Jaga Kelestarian Candi Gambar Wetan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.