Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Kota Malang

Lika-Liku Pak RW di Malang Bikin Program Entaskan Kemiskinan Lewat Pendidikan, Berawal dari Masjid

Seorang Ketua Rukun Warga di Kelurahan Mojolangu, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang membuat program pendampingan kepada keluarga miskin.

Penulis: Benni Indo | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM/BENNI INDO
Seorang Ketua Rukun Warga di Kelurahan Mojolangu, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang membuat program pendampingan kepada keluarga miskin agar anggota keluarganya bisa menuntaskan pendidikan. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Benni Indo

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Seorang Ketua Rukun Warga di Kelurahan Mojolangu, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang membuat program pendampingan kepada keluarga miskin agar anggota keluarganya bisa menuntaskan pendidikan.

Ia adalah Mulyani, Ketua RW 7 di Kelurahan Mojolangu

Program pendampingan ini bertujuan memutus nasib kemiskinan masyarakat.

Mulyani meyakini, cara ampuh memutus kemiskinan adalah menuntaskan pendidikan. Menurutnya, pendidikan yang tuntas adalah pendidikan hingga perguruan tinggi, kecuali lulusan kejuruan yang memang ditempat keahlian khusus.

Cerita bermula dari aktivitas warga mengadakan kajian di sebuah masjid hampir satu dekade lalu.

Baca juga: Dominasi Trial Game Dirt 2024, Lantian Juan Pertahankan Gelar Juara Umum di Malang

Kajian itu adalah kegiatan rutin warga. Hingga pada suatu saat, para jamaah yang biasa mengikuti pengajian bertanya-tanya, hal apa yang bisa diberikan oleh masjid kepada masyarakat sekitarnya.

Mereka lantas mencari cara menggerakkan program sosial untuk kemaslahatan masyarakat sekitar.

Jawabannya upaya mengentaskan kemiskinan melalui pendidikan

"Kami terpicu untuk berbuat kepada masyarakat sekitar karena selama ini kami rutin kajian di masjid. Harus ada yang dilakukan di luar masjid," katanya, Minggu (13/10/2024).

Maka, dilakukanlah pendataan kepada warga yang membutuhkan bantuan itu. Mulyani dan warga lainnya menemukan sebuah keluarga yang membutuhkan bantuan tersebut. 

Diceritakan Mulyani, keluarga itu terdiri atas dua orang anak dan sepasang suami istri. Sepasang suami istri itu mengalami gangguan jiwa. 

Anak pertamanya, tidak menyelesaikan pendidikan di sekolah dasar. Mulyani dan warga mencoba membantu anak kedua agar tidak senasib seperti kakaknya. 

Baca juga: Pemkot Malang Buka Ribuan Lowongan PPPK Tenaga Teknisi, Pendaftaran Masih Berlangsung, Ada Dua Tahap

Caranya, mengirim anak kedua itu ke sebuah pondok pesantren di Sumberpucung, Kabupaten Malang. 

Sebelum bisa dikirim, Mulyani melakukan pendekatan kepada keluarga agar mereka bisa membubuhkan tandatangan persetujuan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved