Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Kabupaten Malang

Terdapat 19 Ribu Lebih Anak Tidak Sekolah di Malang, Dinas Pendidikan Bentuk Satgas Saber ATS

Terdapat 19 ribu lebih anak tidak sekolah di Kabupaten Malang, Dinas Pendidikan bentuk Satgas Sapu Bersih (Saber) Anak Tidak Sekolah (ATS).

Penulis: Luluul Isnainiyah | Editor: Dwi Prastika
Tribunnews.com
Ilustrasi anak SD- Terdapat sebanyak 19.443 anak tidak sekolah di Kabupaten Malang, Jawa Timur, mulai jenjang SD hingga SMP. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Lu'lu'ul Isnainiyah

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Terdapat sebanyak 19.443 anak tidak sekolah di Kabupaten Malang, Jawa Timur, mulai jenjang SD hingga SMP.

Di antaranya terdiri dari drop out (DO) sebanyak 3.661 anak, Belum Pernah Bersekolah (BPB) sebanyak 6.927 anak, dan Lulus Tidak Melanjutkan (LTM) sebanyak 8.855 anak.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, Suwadji mengatakan, ada sejumlah faktor yang menjadi penyebab anak tidak sekolah, di antaranya faktor ekonomi. 

“Ada anak yang berasal dari keluarga kurang mampu, sehingga mereka terpaksa tidak dapat melanjutkan sekolahnya. Kemudian karena desakan ekonomi itu, anak harus membantu bekerja orang tuanya,” jelas Suwadji, Minggu (13/10/2024).

Suwadji melanjutkan, faktor lainya yang membuat anak tidak sekolah yakni ada yang melanjutkan ke pondok pesantren.

Lalu karena kenakalan anak yang membuat mereka tidak mau sekolah. Serta karena faktor disabilitas.

Dengan ini, Dinas Pendidikan Kabupaten Malang tidak berdiam diri. Mereka telah melakukan upaya untuk menekan angka tidak sekolah pada anak. 

Upaya yang dilakuan dinas yakni, telah membentuk Satgas Sapu Bersih (Saber) Anak Tidak Sekolah (ATS).

“Ini sudah dibentuk melalui SK Bupati Malang dengan melibatkan seluruh stakeholder terkait,” jelasnya.

Baca juga: Nyaris Putus Sekolah karena Tak Bisa Beli Seragam, Viki Kini Akhirnya Masuk SMP usai Dibantu Polisi

Program Saber ATS ini merupakan inisiatif dari Dinas Pendidikan yang bertujuan untuk mengembalikan anak-anak putus sekolah, agar bisa melanjutkan pendidikan, baik di jalur formal maupun non formal.

Selain itu, dinas juga memiliki program Gerakan Orang Tua Asuh.

Program ini dibentuk dalam langkah mendukung anak-anak dengan kategori ATS dan siswa berprestasi yang mengalami kendala ekonomi.

“Gerakan ini bertujuan untuk memastikan bahwa tidak ada anak di Kabupaten Malang yang terkendala mendapatkan pendidikan hanya karena keterbatasan finansial,” bebernya.

Selanjutnya, Pemkab Malang juga memberikan beasiswa atau bantuan kepada siswa miskin. Kemudian untuk siswa miskin dibebaskan dari segala bentuk biaya apapun di sekolah. 

Dengan upaya tersebut, Suwadji berharap di tahun 2025, Kabupaten Malang mampu mencapai target zero ATS.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved