Kado di Akhir Tahun, Pemkab Ponorogo Wakili Indonesia Sebagai UCCN, Sektor Seni dan Pertunjukan

Laporan Wartawan Tribunjatim.com, Pramita Kusumaningrum

TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO - Pemkab Ponorogo mendapatkan kado. Adalah keinginan Pemkab Ponorogo menjadi anggota jejaring kota kreatif atau UNESCO Creative Cities Network (UCCN) selangkah lagi terwujud. 

Dimana Ponorogo lolos seleksi nasional yang dilakukan panitia seleksi Kementerian Parekraf (Kemenparet) RI.

Bumi reog tidak sendiri, bersama Kota Malang. 

Keduanya diusulkan ke UNESCO sebagai jejaring kota kreatif dunia.

“Sektor unggulan Ponorogo adalah kategori craft dan folk art (seni dan pertunjukan), sedangkan Malang sektor perfilman,” ungkap 

Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kabupaten Ponorogo, Judha Slamet Sarwo Edi, Kamis (17/10/2024).

Baca juga: Gegara Punya Utang Rp110 Ribu, Pria Ponorogo Nekat Curi Timbangan hingga Senapan Angin, Ending Dibui

Dia mengatakan tentu banyak keuntungan ketika Pemkb Ponorogo masuk pada jejaring kota kreatif dunia. Dianataranya adalah bisa menjalin kerjasama antar negara sesama kota kreatif dunia.

"Dengan UCCN itu, maka kita akan menjadi anggota kota kreatif dunia mewakili Indonesia,” terang Judha ketika melakukan konfrensi pers.

Artinya, jelas dia, bisa terkoneksi antar negara. Tentu Ponorogo bisa mengambil inovasi. “maupun mengadopsi yang sudah ada di negara lain untuk dikembangkan di Ponorogo dari sisi ilmunya," tambahnya.

Baca juga: Tes SKD CPNS Pemkab Ponorogo Semakin Dekat, Para Pelamar Dilarang Membawa Sejumlah Barang Ini

Judha menjelaskan keinginan Pemkab Ponorogo menjadi anggota jejaring kota kreatif dunia telah bulat. Tentu bukan tanpa alasan. 

Bagaimana tidak, dengan bergabung ke UCCN, maka akan berdampak pada multi sektor. Tidak hanya dari sisi budaya dan pariwisata.

“Saya yakin juga bisa mendongkrak perekonomian warga Ponorogo. Hal itu sejalan dengan cita-cita Pemkab Ponorogo yang ingin mewujudkan Bumi Reog sebagai kota wisata, religi, dan kota budaya,” urainya:

Dia menyebutkan bahwa keinginannya adalah mencanangkan Ponorogo itu sebagai pusat episentrum kebudayaan. 

“Endingnya itu akan membawa kesejahteraan masyarakat Bumi Reog," pungkasnya.