Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Madura

Tak Sepakat Bangkalan Disebut Kota Carok, Pj Bupati Arief: Selesaikan Perselisihan dengan Musyawarah

Sebuah pepatah, ‘Tak kenal maka tak sayang’ mungkin tepat untuk menggambarkan begitu eratnya kebersamaan antara Arief M Edie bersama masyarakat Kabupa

Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM.COM/Ahmad Faisol
Pj Bupati Bangkalan, Arief M Edie bersama isteri di sela Upacara Peringatan Hari Jadi Ke-493 Bangkalan di lapangan apel Pemkab Bangkalan, Kamis (2410/2024). 

Lapoaran Wartawan Tribun Jatim Network, Ahmad Faisol

TRIBUNJATIM.COM, BANGKALAN – Sebuah pepatah, ‘Tak kenal maka tak sayang’ mungkin tepat untuk menggambarkan begitu eratnya kebersamaan antara Arief M Edie bersama masyarakat Kabupaten Bangkalan.

Sejak dilantik sebagai Pj Bupati Bangkalan pada 24 September 2023 silam, perlahan Arief merasakan betul eratnya hubungan antar masyarakat Bangkalan dan Madura pada umumnya.  

Curahan hati itu dilontarkan Arief ketika dirinya memberikan sambutan dalam Upacara Peringatan Hari Jadi Ke-493 Bangkalan di lapangan apel Pemkab Bangkalan, Kamis (2410/2024).

Gelaran upacara sakral lahirnya Kabupaten Bangkalan itu merupakan kesempatan terakhir Arief, masa baktinya sebagai Pj Bupati akan berakhir pada Februari 2024 mendatang.  

“Pesan terakhir saya, masyarakat Bangkalan dengan kekerabatan yang sangat kuat, sangat hebat, dan sangat humanis. Tunjukkan itu, untuk tidak ada lagi perkelahian yang menggunakan senjata tajam,” ungkap Arief. 

Dalam peringatan Hari Jadi Ke-493 Bangkalan kali ini, pemkab memilih tema ‘Berintegrasi, Humanis, Bekerja Keras untuk Bangkalan Lebih Sejahtera’. Tampak hadir seluruh unsur Forkopimda, eks Plt Bupati Bangkalan, Drs Mohni, para budayawan serta beberapa tokoh masyarakat dan tokoh agama.

“Bangkalan bukan Kota Carok, Bangkalan adalah kota yang humanis dengan kekerabatan yang sangat kuat. Sekali lagi saya mohon maaf atas kekurangan saya. Kita tetap berintegritas, humanis, dan bekerja keras untuk Bangkalan lebih sejahtera lagi,” tegas pria kelahiran Magelang, Jawa Tengah di tahun 1967 itu.

Baca juga: Hasan Basri dan Wardi Cium Kaki Ibunya usai Divonis 10 Tahun Penjara Perkara Carok, Diwarnai Tangis

Untuk diketahui, Arief dilantik sebagai Pj Bupati Bangkalan berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri RI tertanggal 22 September 2023 Nomor : 100.2.1.3.3936 Tahun 2023.

Perpanjangan masa baktinya hingga Februari 2025 tertuang dalam Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri yang diterima Arief pada September 2024 lalu.

Selama sekitar 12 bulan bertugas di Kabupaten Bangkalan, terhitung Oktober 2023 hingga Oktober 2024, Arief bersama jajaran OPD di lingkungan Pemkab Bangkalan sering turun ke pelosok pada acara kedinasan maupun di luar jam dinas untuk sekedar memastikan kondisi infrastruktur jalan.

Selama itu pula, rentetan peristiwa terjadinya pertumpahan darah dipicu perselisihan dan perkelahian antar masyarakat menggunakan senjata tajam, beberapa kali tersaji mewarnai dinamika kepemimpinan Arief.

“Kita selalu diidentikkan, setiap carok Bangkalan, setiap carok Madura. Padahal kan enggak, itu kan hanya perkelahian bersenjata. Itu di kabupaten lain di seluruh Indonesia juga banyak perkelahian bersenjata, di mana–mana juga. Tetapi tidak mengatakan itu carok,” beber Arief.

Baca juga: Sejarah Kemunculan Tradisi Carok di Madura, Kerap Timbulkan Korban Jiwa, Sarana Penyelesaian Konflik

Karena itu, ia berharap kepada masyarakat untuk tidak lagi melakukan perkelahian sebagai penyelesaian akhir. Karena setiap permasalah, persengketaan, maupun perselisihan bisa diselesaikan melalui musyawarah dan mufakat.

“Ada sesepuhnya, ada yang dituakan. Itu yang diminta untuk menyelesaikan permasalah, jangan mengambil jalan pintas. Saya tahu kekeluargaan masyarakat Madura ini terkenal sangat erat,” ungkapnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved