Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Sosok Fernando Bocah Madiun Viral Bermata Biru, Dikira Pakai Softlens, Guru Sekolah sampai Penasaran

Seorang bocah viral karena memiliki warna mata tak biasa. Si bocah memiliki mata berwarna biru dan sempat dikira pakai softlens.

Penulis: Arie Noer Rachmawati | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM/FEBRIANTO RAMADANI
Fernando , bocah viral bermata biru sempat dikira pakai softlens. Guru sekolah sampai penasaran. 

TRIBUNJATIM.COM - Seorang bocah viral karena memiliki warna mata tak biasa.

Si bocah memiliki mata berwarna biru.

Ia sempat dikira memakai soflens.

Si bocah juga diketahui tak memiliki keturunan luar negeri.

Karena warna bola matanya yang unik itu, si bocah sampai dijuluki Gojo Satoru, tokoh anime.

Adapun tokoh anime tersebut memiliki kemampuan mata penglihatan super akurat dan melihat aliran energi.

Lantas siapa sosok bocah viral bermata biru itu?

Ia adalah Fernando Pratama (10).

Fernando berasal dari Desa Sidorejo, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun, Jawa Timur.

Ia dikaruniai bola mata berwarna biru.

Fernando merupakan anak dari Wasit (46) dan Pujiati (45) itu.

Fernando kerap kali ditemui langsung oleh sejumlah remaja.

Ini karena penasaran dengan penampakan bola mata warna biru.

“Bola mata itu sudah dari lahir. Tanya dokter tidak ada kendala apa," beber Wasit ketika ditemui di rumahnya, Senin (28/10/2024).

"Tidak ada rasa sakit. Pernah takut matanya dikira buta, tapi setelah tanya dokter tidak apa apa,” lanjutnya.

Bocah asli Kabupaten Madiun Fernando Pratama, yang punya mata biru, saat ditemui di rumahnya, Desa Sidorejo, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun Senin (28/10/2024).
Bocah asli Kabupaten Madiun Fernando Pratama, yang punya mata biru, saat ditemui di rumahnya, Desa Sidorejo, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun Senin (28/10/2024). (TRIBUNJATIM.COM/FEBRIANTO RAMADANI)

Fernando sendiri tidak memiliki keturunan luar negeri. 

Kakek dan nenek, khususnya kedua orang tuanya berasal dari Kabupaten Madiun.

Wasit sendiri berprofesi sebagai petani, sedangkan Pujiati seorang TKW.

“Di jalan ada yang pengen tahu melihat mata Nando langsung. Bahkan dikira dikasih softlens, padahal bukan softlens,” pungkas Wasit.

Di tempat yang sama, Fernando Pratama mengungkapkan, saat bermain di rumah atau ada acara di sekolah biasanya didekati teman teman.

Bahkan guru guru sekolah juga ikut melihat langsung. 

“Ada yang kadang kadang minta foto.Kalau ketemu di jalan dilihatin. Meski punya mata warna biru, saya kalau melihat sesuatu biasa saja, obyek yang dilihat jelas,” tandas Nando, sapaan lekatnya.

Baca juga: Pedagang Resah Dipalak Preman yang Masih Bocah Tiap Bulan, Diancam Jika Tak Beri Jatah Rp200 Ribu

Sementara itu, sosok bocah penjual panci sempat viral di media sosial beberapa waktu lalu.

Bocah 5 tahun itu berjualan panci tiap malam hari sembari berjalan kaki.

Setelah kisahnya viral, bocah laki-laki itu tidak diketahui keberadannya setelah dicari ke daerah tempat tinggalnya.

Menurut keterangan ketua RT, bocah yang diduga korban eksploitasi orangtuanya itu langsung diajak pindah oleh orangtuanya.

Sebelumnya dalam video yang viral, bocah itu tampak memakai kaos hitam, celana panjang kuning, sandal jepit, dan topi hitam.

Ia berjalan seorang diri sambil membawa tas gendong berisi panci yang ia jual.

Videonya diunggah di akun TikTok @devicasanmiaa.

Menurut narasi di video itu, bocah tersebut berjalan kaki di daerah Kampung Muncul, Desa Manggahang, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung.

Baca juga: Esa Bocah Nangis Minta Dijemput Polisi sempat Ngemis di Lampu Merah, Kakek Ingin Cucu Sekolah Lagi

Saat dihampiri, bocah itu tampak ketakutan dan tidak mau diantar pulang.

Bocah itu juga menolak memberi tahu nama dan di mana rumahnya.

Bahkan saat ditanya nama orangtuanya, ia juga tidak menjawab.

Rupanya ia berjalan kaki malam hari karena disuruh oleh ayah dan ibunya untuk berjualan panci.

Tapi karena panci yang dijualnya itu tak kunjung laku, sang bocah tak berani pulang ke rumahnya.

Menurut sang bocah, ia akan dimarahi orangtuanya jika pulang tak membawa uang.

Akhirnya ia pun diantar ke dinas sosial terdekat untuk diantar pulang.

Rupanya setelah video itu viral di media sosial, keberadaan bocah itu kini misterius.

Nasibnya makin memilukan karena diajak pergi oleh orangtuanya.

Pemilik akun pun terus mencoba menelusuri ke beberapa tempat yang diduga tempat tinggal bocah itu.

Bocah penjual panci yang jalan di malam hari takut pulang jika tak laku, kini menghilang setelah viral
Bocah penjual panci yang jalan di malam hari takut pulang jika tak laku, kini menghilang setelah viral (Kolase tangkapan layar)

"Aku sudah menelusuri ke beberapa tempat, ternyata adik ini beserta keluarganya sudah pindah," kata dia, melansir dari Tribun Bogor.

Rupanya kakak dari bocah itu satu sekolah dengan adik dari pembuat video.

"Semenjak viral tidak pernah sekolah, aku gak tahu sudah pindah juga atau gimana," tandasnya.

Ia kemudian menanyakan ke guru sekolah soal keberadaan bocah itu dan kakaknya.

Rupanya orang tua bocah itu membawa anak-anaknya ke Soreang.

"Ditanya sekarang di mana, dia jawab di Soreang di adik bapak suaminya," kata guru yang tak ingin disebutkan namanya.

Baca juga: Nasib Ainun Siswi SD Penjual Permen Jahe Ditangkap Satpol PP, Nangis Kelaparan Demi Bayar Kontrakan

Saat malam-malam itu, bocah tersebut mengaku takut pulang karena akan dimarahi.

"Ari dipasihan artos mah arek uih (kalau dikasih uang mau pulang)," kata bocah itu.

Ia kemudian menerima uang itu dan akhirnya mau diantar pulang.

Namun bocah itu kemudian dibawa ke dinas sosial untuk diantarkan ke rumah orangtuanya.

Kemudian ia juga memposting video kiriman dari warga yang melihat bocah tersebut.

Bocah itu terlihat sedang makan dengan lahap di rumah warga.

Ia meminta uang Rp 10 ribu ke warga itu untuk pulang.

"Laporan warga menemukan anak ini meminta uang Rp 10 ribu dan makan sangat lahap 3 x nambah," tulis akun itu lagi.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved