Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Nasib Guru Eman Dipolisikan karena Tampar Siswa, Akui Niat Menepuk, Wali Murid: Dilihatin Saja Cukup

Seorang guru bernama Eman dilaporkan ke polisi karena tampar siswa. Guru Eman merupakan pengajar di SDN Cipakat

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
Shutterstock/Gandi Purwandi
ILUSTRASI: Nasib Guru Eman Dipolisikan karena Tampar Siswa, Akui Niat Menepuk, Wali Murid: Dilihatin Saja Cukup 

Padahal ia menuturkan, seharusnya ditanyai dulu kronologi kejadian dan bisa memberikan peringatan dulu.

"Tanpa ditanya apapun, padahal ga harus main tangan, cukup diliatin saja sudah cukup," ungkap Lina. 

Baca juga: Guru Olahraga SD Tampar Siswa sampai Tak Masuk Sekolah, Sudah Minta Maaf 3 Kali Ditolak Wali Murid

Kepala Sekolah SDN Cipakat, Kabupaten Tasikmalaya mengatakan, pihak sekolah mempertemukan guru terkait dengan orangtua siswa untuk menyelesaikan masalah secara baik-baik.

“Kejadian ini pertama kali diketahui ketika orang tua korban datang ke sekolah untuk meminta klarifikasi. Saat itu, kami langsung menemui mereka bersama Pak Eman (oknum guru tersebut)," ujar Kepala Sekolah SDN Cipakat, Aam Amelia, saat dikonfirmasi oleh wartawan TribunPriangan.com, Jumat (8/11/2024).

Aam menjelaskan, “Pak Eman mengakui di depan saya dan wali kelas 1 bahwa tindakannya khilaf, dan dia sudah meminta maaf sebanyak tiga kali.

Namun, keluarga korban tetap tidak menerima dan bersikeras melapor ke Polres
 
Aam memahami keputusan keluarga untuk melapor ke polisi sebagai hak mereka.

“Lapor ke Polres itu hak mereka, yang penting pihak sekolah sudah melakukan mediasi dan meminta maaf atas tindakan yang khilaf dari guru tersebut," ujarnya.

Aam menambahkan bahwa tindakan guru itu sebenarnya bukan dimaksudkan untuk menampar, melainkan hanya ingin menepuk, namun siswa tersebut menengok ke arahnya sehingga terjadi kontak yang tidak disengaja.

Terlebih, kondisinya saat itu anak yang bersangkutan tengah bertengkar dengan temannya.

“Pak Eman tidak bermaksud menampar, hanya mau menepuk, tapi anak itu menengok. Kejadian ini pun berawal dari bercanda dengan teman-temannya, biasanya mereka sudah akur kembali,” ungkapnya.

Aam berharap masalah ini bisa segera selesai, terutama karena sekolah telah melakukan upaya perdamaian atas nama oknum guru yang bersangkutan, disaksikan oleh kepala sekolah sendiri, namun tetap tidak diterima oleh pihak keluarga korban.

“Saya harap segera selesai, karena kami sudah meminta maaf sebanyak tiga kali, tapi mereka belum mau menerima,” katanya.

Aam juga mengungkapkan keprihatinannya atas anak korban yang hingga kini belum kembali bersekolah.

“Kasihan anaknya tidak sekolah, padahal memberikan pendidikan adalah kewajiban kami," jelasnya.

Baca juga: Pengakuan Murid dalam Kasus Guru Supriyani Diungkap Wali Kelas, Reaksi Aipda WH Diduga seperti Kesal

Sebagai kepala sekolah, Aam merasa perlu memberikan masukan kepada keluarga korban bahwa pemberitaan berlebihan bisa berdampak pada kondisi mental anak maupun pada guru lainnya.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved