Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Kakak Heran Adiknya Santai Main Ponsel sambil Rebahan, Padahal Ibu Tak Bernyawa di Sampingnya

Warga curiga ada bau menyengat di rumah tetangganya saat kerja bakti, Minggu (10/11/2024). Akhirnya misteri bau menyengat itu terkuak saat pagi hari.

Editor: Torik Aqua
Kolase Tribun Jateng
Pensiunan guru ditemukan tak bernyawa di dekat anak bungsunya yang santai main ponsel di Kudus, Jawa Tengah, bikin kakak hingga warga curiga 

TRIBUNJATIM.COM, KUDUS - Warga curiga ada bau menyengat di rumah tetangganya saat kerja bakti, Minggu (10/11/2024).

Akhirnya misteri bau menyengat itu terkuak saat pagi hari.

Sebab, bau busuk menyengat itu datang dari salah satu rumah warga di Dukuh Bagusan, RT 06 RW 02 Desa Loram Wetan, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.

Setelah ditelusuri, ditemukan jasad lansia pensiunan guru berinisial SS (66) ditemukan bersimbah darah di kamar rumahnya di Dukuh Bagusan tersebut.

Baca juga: Ojek Curiga Ni Luh Tak Kunjung Menjawab saat Dipanggil, Pintu Dibuka, Bau Tak Enak Muncul dari Sumur

Kejadian tersebut sempat menggegerkan masyarakat sekitar lantaran jasad SS ditemukan di kamar dan di dalamnya ada anak kandungnya berinisial HG (29).

Jasad SS ditemukan pertama kali oleh putra keduanya YA pada Senin (11/11/2024) sore sekiranya pukul 16.30. 

Saat itu, YA bersama anaknya hendak mengirimkan makanan ke ibu dan adiknya yang tinggal bersama.

YA justru mendapati sang adik di kamar bagian depan bersama ibunya yang tergeletak di lantai kamar. 

Ketua RT setempat, Abdul Rozak mengatakan, sebelum ditemukan jasad SS, warga sempat mencium bau menyengat di sekitar lokasi ketika melaksanakan kerja bakti pada Minggu (10/11/2024).

Waktu itu, warga sama sekali tidak menaruh curiga apapun atas terciumnya bau menyengat layaknya bangkai.

Rasa penasaran yang sempat timbul di kalangan warga akhirnya terungkap keesokan harinya pada Senin (11/11/2024) sore.

Bau tak sedap yang dicium warga sejak Minggu (10/11/2024) pagi ternyata bersumber dari jasad SS yang diperkirakan sudah meninggal 2 hingga 3 hari. 

"Awalnya warga tidak curiga, meskipun sempat itu ada yang mencium bau ketika kerja bakti dekat rumah Bu Sri."

"Tahu-tahu kemarin sore, bau yang dicium adalah jenazah," terangnya kepada Tribunjateng.com, Selasa (12/11/2024).

Ihwal ditemukannya jasad SS, lanjut Abdul Rozak, diawali dengan laporan YA. 

YA merupakan anak kedua SS yang sudah menikah dan tinggal terpisah dari orangtua.

Tempat tinggal YA tidak jauh dari tempat tinggal orangtua di Desa Loram Wetan. 

Pada Senin (11/11/2024) sekira pukul 16.30, YA datang ke rumah ibunya di RT 06 RW 02 untuk mengantarkan makanan. 

YA datang bersama anaknya membawa makanan dan masuk ke rumah ibunya menggunakan kunci cadangan.

"Ketika kejadian, gerbang rumah dikunci, pintu rumah juga terkunci."

"Anak kedua Bu Sri bisa masuk menggunakan kunci cadangan."

"Tapi tidak bisa membuka pintu utama rumah karena dikunci dari dalam," tuturnya.

Mendapati semua akses masuk rumah terkunci, YA berupaya memanggil nama adik dan ibunya yang diduga berada di dalam rumah.

Panggilan YA disambut oleh adiknya HG dari dalam kamar yang letaknya di bagian depan dengan keadaan jendela terbuka.

YA sontak kaget ketika mendapati ibunya sudah tergeletak di lantai kamar.

Sedangkan adiknya berada di kasur sembari bermain handphone.

"Anak kedua Bu Sri saat itu langsung menitipkan anaknya ke mertua."

"Kemudian dia laporan ke saya selaku RT, meminta agar dicek kondisi ibunya apakah sudah meninggal atau belum serta melapor ke pihak kepolisian setempat," ujarnya. 

Ketika dicek bersama Bhabinkamtibmas Desa Loram Wetan dan tenaga medis, lanjut Abdul Rozak, SS dinyatakan sudah meninggal dengan keadaan bersimbah darah di bagian kepala dengan kondisi terlentang di lantai kamar. 

Sedangkan HG terlihat santai seolah-olah tidak terjadi apa-apa dengan ibunya. 

Dia tidak mengetahui pasti apakah ada bekas hantaman benda pada kepala atau tubuh korban. 

Selanjutnya, jasad SS dibawa ke RSUD Loekmono Hadi Kudus untuk dilakukan autopsi guna mengetahui penyebab kematian.

"Kalau penyebab kematiannya masih didalami pihak polisi."

"Ada yang bilang karena terpeleset dan jatuh, kemudian pembuluh darah pecah."

"Lebih jelasnya menunggu penyelidikan polisi," jelas dia. 

Disebut Warga Pendiam dan Tertutup

SS merupakan pendatang asal Cepu, Kabupaten Blora dan sudah lama tinggal di Desa Loram Wetan Kudus hingga memiliki tiga anak. 

Anak pertama sudah menikah dan tinggal di Bekasi.

Sedangkan anak kedua, YA juga sudah menikah dan tinggal di Desa Loram Wetan juga tak jauh dari rumah orangtua.

Dalam beberapa waktu terakhir, SS hanya tinggal bersama anak bungsunya HG.

Keduanya dikenal sebagai sosok yang pendiam dan tertutup setelah meninggalnya suami SS beberapa tahun lalu. 

"Ada yang bilang HG ini pernah melakukan percobaan bunuh diri saat bekerja di luar kota karena diputus pacarnya."

"Kemudian selamat, namun syaraf di kepala ada yang bermasalah, sehingga masih konsumsi obat setiap harinya," kabarnya. 

Jenazah SS dibawa ke Cepu untuk dimakamkan bersama suaminya di tanah kelahiran. 

Tempat pemakaman di Cepu dipilih oleh putra pertama SS yang tinggal di Bekasi. 

Jenazah langsung dibawa ke Cepu pada Selasa (12/11/2024) pagi setelah dilakukan autopsi. 

Kasat Reskrim Polres Kudus, AKP Danail Arifin saat dikonfrimasi menyatakan bahwa penemuan jasad lansia 66 tahun di Desa Loram Wetan saat ini masih dalam penyelidikan. (*)


Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved