Warga Jombang Diminta Waspadai Potensi Hujan Deras Hingga Februari 2025

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Anggit Pujie Widodo 

TRIBUNJATIM.COM, JOMBANG - Hujan kembali mengguyur Kabupaten Jombang dalam dua hari terakhir. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jombang ingatkan masyarakat tetap waspada, intensitas hujan masih Sampai Februari 2025. 

Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Jombang Wiku Birawa Felipe Diaz Quintas saat dikonfirmasi melalui sambungan seluler mengatakan jika intensitas hujan di Jombang masih akan terjadi sampai bulan Februari 2025. Meskipun saat ini, situasi terbilang cukup stabil. 

"Kami tetap mengingatkan kepada masyarakat untuk waspada meskipun saat ini kondisi juga sudah mulai stabil, banjir mulai surut. Intensitas hujan di Jombang akan terjadi sampai bulan Februari 2025," ucapnya saat dikonfirmasi pada Rabu (25/12/2024). 

Ia menjelaskan jika hujan akan terjadi sampai bulan Februari tahun depan merujuk pada data yang diterima dari BMKG. Ia menjabarkan jika kemungkinan intensitas hujan deras masih akan mengguyur Jombang dan daerah Jawa Timur lainnya sampai Februari 2025. 

Baca juga: Ponpes Darul Ulum Peterongan Jombang Banjir, Air Sungai Rejoso Meluap Diguyur Hujan Seharian

"Data dari BMKG menyebut jika Jombang dan wilayah Jawa Timur lainnya akan diguyur hujan deras sampai bulan Februari 2025," ungkapnya. 

Wiku, sapaan akrabnya ini pun mengimbau agar masyarakat tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, angin kencang, dan cuaca ekstrem lainnya. 

"Kami tetap mengimbau kepada masyarakat agar tetap menjaga kewaspadaan karena potensi hujan deras masih akan terus terjadi," pungkasnya. 

Sebagai informasi, dalam dua hari terakhir, Kabupaten Jombang kembali diguyur hujan deras.

Akibatnya, beberapa wilayah terdampak seperti di Desa Pucangsimo, Kecamatan Bandarkedungmulyo, Jombang yang beberapa rumah warga terkena angin puting beliung. 

Sementara itu, di kawasan Pondok Pesantren Darul Ulum Rejoso Peterongan Jombang yang tergenang banjir karena sungai Rejoso yang tidak dapat menampung kapasitas air disebabkan hujan deras