Bozem Berubah Jadi Perkampungan, Pemkot Surabaya Tertibkan Sejumlah Bangunan Liar

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Constantine 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pemkot Surabaya melakukan normalisasi terhadap sejumlah bozem sebagai lokasi penampungan alternatif air.

Fungsi bozem menjadi tak maksimal setelah beberapa di antaranya berdiri bangunan liar.

Bozem di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Putat Jaya, Surabaya misalnya.

Di tempat ini, berdiri tiga bangunan semipermanen tanpa izin di area pemakaman.

"Di area makam tersebut, warga mendirikan gubuk yang digunakan untuk aktivitas memilah sampah, karena kebetulan di sana ada dua tempat pembuangan sampah,” kata Komandan Batalyon Satpol PP Kota Surabaya, Mudita Dhira saat dikonfirmasi di Surabaya, Kamis (26/12/2024).

Karenanya, Satpol PP kemudian menertibkan masing-masing bangunan.

Tujuannya, mengembalikan fungsi Bozem Makam Putat agar kembali menjadi tempat penampungan air saat musim hujan.

"Saat ini pemkot melakukan pelebaran Bozem Makam Putat. Sehingga, kami turut menertibkan bangunan maupun sampah yang sebagian menutupi saluran,” ujarnya.

Sebelumnya, Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi telah menginstruksikan inspeksi mendadak (sidak) di Bozem Makam Putat, pada 12 Desember 2024 lalu.

Cak Eri, sapaan Eri Cahyadi ingin fungsi bozem kembali seperti semula.

Sebab, luas Bozem Makam Putat semakin mengecil karena timbunan sampah.

"Sebelum proses penertiban, kami sosialisasi. Namun, hingga batas waktu yang telah diberikan, mereka tidak kunjung mengemasi barang-barangnya, sehingga kami langsung lakukan penertiban,” jelasnya.

Baca juga: Masroh Nangis Kios Warisan Neneknya Dibongkar karena Termasuk Bangunan Liar: Saya Tak Cari Kekayaan

Mudita menegaskan, Satpol PP Surabaya akan menindak tegas warga jika masih nekat mendirikan bangunan di area Bozem Makam Putat.

Hal ini juga berlaku terhadap bozem lainnya di Surabaya.

"Kami akan melakukan tindakan tegas dengan kami lakukan penertiban. Harapan kami agar masyarakat tidak sembarangan mendirikan bangunan, apalagi di sana merupakan aset milik Pemkot Surabaya,” katanya.

Untuk diketahui, Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi meninjau sejumlah saluran, bozem, hingga proyek drainase di beberapa kawasan sekaligus, Rabu (11/12/2024).

Hal ini menindaklanjuti beberapa genangan yang muncul pada saat hujan deras disertai angin kencang, Selasa (10/12/2024).

Satu di antara atensi pemkot ada pada area bozem yang berasa di samping TPS Putat Jaya.

Di bozem tersebut, fungsi penampungan air tak berjalan optimal.

Berdasarkan pantauan di lapangan, keranjang-keranjang sampah memenuhi area tersebut.

Beberapa petugas kebersihan juga hilir mudik mengatur sampah yang datang dan diberangkatkan menunju tempat pembuangan akhir (TPA).

Seharusnya, bozem ini menjadi area penampungan ketika limpahan air dari kawasan sekitarnya penuh.

Namun, fungsi tersebut terganggu akibat penuhnya sampah pada lebih dari separuh area bozem.

Akibat dari penumpukan sampah di bozem tersebut, fungsi pengendalian genangan menjadi tak maksimal.

Sampah telah membentuk sedimen sehingga menutup sebagian area bozem.

Tak hanya bozem tersebut, hingga saat ini Surabaya telah memiliki 72 bozem dengan total luasan mencapai 147,5 hektare.

Total volume mencapai 6.164.889 meter kubik, masing-masing bozem memiliki jumlah kapasitas berbeda sesuai dengan lokasinya.