Berita Surabaya
Mahasiswa Kedokteran Unair Ajak Warga Tambaksari Gunakan Bahan MPASI Sederhana, Turunkan Stunting
Mahasiswa fakultas kedokteran universitas Airlangga, ajak warga Tambaksari untuk ikut menurunkan angka stunting
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Mahasiswa fakultas kedokteran universitas Airlangga, ajak warga Tambaksari untuk ikut menurunkan angka stunting hingga 9 persen, dengan menggunakan bahan MPASI sederhana namun kaya akan gizi.
Kecamatan Tambaksari di Surabaya menjadi contoh sukses dalam mengurangi angka stunting berkat implementasi program edukasi MPASI sederhana.
Inisiatif ini berhasil menurunkan prevalensi stunting hingga 9,1?lam setahun.
Tantangan Stunting di Perkotaan Stunting, salah satu masalah gizi utama di Indonesia, masih menjadi tantangan serius, terutama di wilayah perkotaan seperti Kecamatan Tambaksari.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI tahun 2023, prevalensi stunting nasional mencapai 21,6 % , jauh dari target WHO di bawah 14 % .
Baca juga: Jadi Lulusan Terbaik dan Wisuda Tepat Hari Ibu di Unair Surabaya, AHY Kenang Mendiang Ani Yudhoyono
Tambaksari sendiri mencatat angka stunting 24,3 % , lebih tinggi dari rata-rata nasional.
Penelitian menunjukkan bahwa praktik pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) yang tidak optimal adalah salah satu penyebab utama stunting.
Di Tambaksari, hanya 40 % ibu yang memahami pentingnya variasi makanan dalam MPASI. Hal ini memotivasi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga untuk mengembangkan program edukasi MPASI sederhana berbasis komunitas.
Via khansa putri mahasiswa fakultas kedokteran universitas Airlangga turut serta mendemonstrasikan menu mpasi sederhana yang dapat dijangkau oleh semua kalangan, tetapi tentu saja kaya akan gizi, Program edukasi MPASI sederhana di Tambaksari dirancang untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang pemberian MPASI yang tepat.
Baca juga: Rico Tedyono Sabet Penghargaan dari Unair, Dorong Inklusi Keuangan Melalui Digitalisasi
"Pendekatan ini melibatkan edukasi kelompok, pendampingan individual, dan monitoring berkala. Program ini juga memanfaatkan teknologi digital, seperti grup WhatsApp untuk konsultasi harian dan video tutorial melalui YouTube.
Kolaborasi dengan berbagai pihak menjadi kunci keberhasilan program," ujarnya.
Petugas kesehatan, kader posyandu, dan tokoh masyarakat berperan aktif dalam mendorong partisipasi. Hasilnya, partisipasi masyarakat mencapai 75 % , dengan 68 % ibu rutin hadir dalam sesi edukasi.
Dampak Positif yang Signifikan Program ini memberikan hasil yang menggembirakan. Pengetahuan ibu tentang MPASI meningkat drastis, terutama dalam hal variasi makanan dan kebersihan. Sebelum program, hanya 38 % ibu yang menerapkan variasi menu.
Setelah program, angkanya melonjak menjadi 82 % . Praktik higiene pengolahan MPASI juga membaik dari 58 % menjadi 95 % .
Implementasi program ini berdampak langsung pada penurunan angka stunting.
"Prevalensi stunting di Tambaksari turun dari 24,3 % menjadi 15,2?lam setahun. Faktor keberhasilan mencakup edukasi yang relevan, dukungan komunitas, dan akses ke bahan pangan bergizi, dari program ini juga para ibu ibu bisa membedakan mana makanan pokok,lauk pauk, buah buahan, dan sayuran, yang sesuai dengan isi piringku," imbuhnya.
Namun, program ini juga menghadapi tantangan. Beberapa ibu kesulitan mengikuti sesi edukasi tatap muka karena keterbatasan waktu, sementara tingkat literasi digital yang rendah menjadi kendala dalam memanfaatkan platform online.
"Untuk mengatasinya, program mengadopsi pendekatan fleksibel, seperti pembentukan kelompok dukungan sebaya dan penjadwalan ulang sesi edukasi," lanjutnya.
5 Tempat Wisata Hits di Surabaya Wajib Dikunjungi, Atlantis Land hingga Adventure Land Romokalisari |
![]() |
---|
Sosok Suami Tumini yang 15 Tahun Tinggal Ponten Umum, Nasib Kini Harus Pindah, Bakal Dapat Bantuan |
![]() |
---|
Nasib Pengantin Nyaris Gagal Nikah Gegara Ditipu WO hingga Rugi Rp 74 Juta, Sosok Pelaku Terungkap |
![]() |
---|
Beda Cara Eri Cahyadi & Dedi Mulyadi Bina Anak Nakal, Jabar Ada Barak Militer, Surabaya Buka Asrama |
![]() |
---|
Lokasi Jan Hwa Diana Sembunyikan 108 Ijazah Eks Karyawan Terjawab, Terancam Hukuman 4 Tahun Penjara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.