Berita Viral
Berkat Selembar, Pabrik Uang Palsu yang Diduga Hasilkan Rp 745 Triliun Terbongkar, Rektorat Pasrah
Diketahui sudah dua tahun sosok Andi Ibrahim dan Syahruna bersama sindikatnya mengedarkan uang palsu. Namun, kejahatan mereka baru dikuak akhir 2024
Andi Ibrahim pun menjanjikan uang dengan 1 banding 10.
“Saya hitung sekarang belum sampai Rp12 juta,” ujarnya.
Bantahan Bank Indonesia pabrik uang palsu hasilkan Rp 745 triliun
Dikutip dari Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia (BI) Marlison Hakim membantah informasi tersebut.
"Dapat kami tegaskan bahwa berita di media sosial terkait produksi uang palsu yang mencapai 745 triliun adalah tidak benar," tegas Marlison, saat dihubungi Kompas.com, Senin (30/12/2024).
Menurutnya, berdasarkan penegasan kepolisian, uang palsu yang dicetak dengan nominal Rp 100.000 itu telah diproduksi sebanyak 4.906 lembar dan 972 uang lembar yang belum terpotong.
Kendati demikian, BI enggan mengungkap berapa total nominal uang palsu tersebut.
Selain uang palsu, polisi juga menemukan dokumen sertifikat SBN senilai 700 Triliun dan Deposito BI senilai Rp 45 triliun yang juga diduga palsu.
"Perlu kami tegaskan bahwa BI di Departemen Pengelolaan Uang, tidak pernah mengeluarkan sertifikat deposito. Jadi yang senilai Rp 745 triliun adalah sertifikat palsu bukan nilai uang palsu yang diproduksi," jelas dia.
Dia menyampaikan, produksi uang palsu UIN Alauddin Makassar baru dilakukan pada Mei 2024, bukan 2010.
Pengakuan Pihak Rektorat
Di bagian lain, Wakil Rektor 1 UIN Alauddin Makassar, Prof Kamaluddin mengaku pihaknya sama sekali tidak mencium adanya pabrik uang palsu itu karena gelagat tersangka, Andi Ibrahim yang saat kejadian masih menjabat kepala perpustakaan, tidak mencurigakan.
Meski demikian, diakuinya, mesin cetak uang yang ada di perpustakaan sebenarnya sudah diketahui kalangan perpustakaan dan para staf.
Hanya saja, saat ditanya mesin itu untuk apa, Andi Ibrahim menyebut untuk pencetakan buku.
Mesin cetak seharga Rp 600 juta yang didatangkan dari China itu diletakkan Andi Ibrahim di ruang kamar mandi yang disekat pakai partisi diberi peredam suara.
"1-2 hari saat mesin diterima, belum disekat. Jendelanya ditutupi. Siapapun yang lalu lalang pasti melihat," terang Prof Kamaluddin dikutip dari acara Telusur TV One pada Senin (30/12/2024).
Karena ada mesin cetak di depan kamar mandi itu lah, akhirnya kamar mandi laki-laki yang ada di sampingnya tidak difungsikan.
Andi Ibrahim justru menggunakan kamar mandi itu untuk menyimpan material untuk pencetakan uang.
Pihak staf yang mengetahui hal itu tidak curiga karena Andi Ibrahim selalu mengatakan bahwa itu untuk percetakan kepentingan UIN Alaudddin.
Apakah rektorat tidak memantau?
Prof Kamaluddin mengatakan, selama ini Andi tidak pernah meminta izin resmi.
Saat ditanya mengenai hal itu, dia mengatakan sudah lapor dan menyampaikan ke rektorat.
"Ya udah, apa yang mau disampaikan. Dia atasan di sini, dia menguasai gedung ini kok," kata Kamaluddin.
Dikatakan Prof Kamaluddin, sesuai pengakuan pelaku, mereka menjalankan pencetakan uang palsu itu di malam hari.
Selain ini, perpustakaan tutup pada pukul 16.30, kecuali hari Jumat pukul 16.00.
Dari keterangan yang dia terima, pelaku datang ke UIN Alauddin pada malam hari. Dan saat ditanya petugas keamannan dia mengaku dipanggil kepala perpustakaan.
"Kalau yang memanggil kepala perpustakaan gak ada yang berani," katanya.
Prof Kamaluddin lalu menunjukkan tempat yang digunakan untuk menyimpan cetakan uang palsu yang sudah jadi di lantai dua.
Ternyata jarak antara mesin percetakan dengan gudang itu cukup jauh, dan harus melewati depan staf perpustakaan.
"Jadi, gak mungkin dilakukan siang hari, karena penuh mahasiswa," katanya.
Diakuinya, gudang tempat penyimpanan uang palsu itu kuncinya dipegang Andi Ibrahim, sehingga tidak diketahui staf lain.
Di gudang itu ditemukan 16 dus kertas uang, ditambah 1 bungkusan. Ada juga dus uang yang sudah ducetak, tapi belum dipotong.
Diakui Prof Kamaluddin pihaknya sebenarnya mencurigai ada pelaku lain karena sejak awal Andi Ibrahim tidak mau jujur dan selalu ngeles.
Dia juga sudah berkali-kali meminta Andi Ibrahim untuk jujur, namun dia tidak pernah mau bicara.
"Pihak rektorat sama sekali tidak akan menutup nutupi siapapun yang terlibat kami serahkan ke hukum," tegasnya.
Artikel ini telah tayang di Bangkapos
pabrik uang palsu
orang pertama bongkar sindikat uang palsu UIN Maka
UIN Makassar
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Perpustakaan
berita viral
Ditipu Hozizeh, Isqomariyah Malah Dipalak Polwan Rp17,5 Juta Agar Pencabutan Laporan Segera Diproses |
![]() |
---|
Ternyata Terbukti Mutasi Kepsek Roni Tanpa Prosedur, Wali Kota Prabumulih Telanjur Bantah |
![]() |
---|
Suami Syok Istri Masuk Sumur 12 Meter usai Diajak 2 Pria Tak Dikenal, Ada Bisikan |
![]() |
---|
Viral Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk', Ojol Curhat Ogah Beri Jalan: Bikin Kisruh Aja |
![]() |
---|
Ratusan Siswa Keracunan MBG sampai Ada yang Kejang-kejang Dibawa ke RS, Penyebabnya Lauk Ikan Tuna |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.