Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Tanpa Beasiswa, Anak Petani Sukses Kuliah dari Hasil Membajak Kebun Orang, Kalau Pagi Jaga Kantin

Adi, seorang anak petani sukses berkuliah tanpa menggunakan beasiswa. Adi mencari tambahan uang dari membajak kebun hingga jaga kantin.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Tribunnews.com, Kompas.com
Anak petani yang berhasil kuliah dengan pekerjaan sambilan seperti jaga kantin hingga bantu orang lain membajak sawah. 

TRIBUNJATIM.COM - Tanpa mengandalkan beasiswa, seorang anak petani menjadi kebanggaan orang tuanya.

Anak petani ini mengetahui kondisi keuangan dan perekonomian keluarganya.

Sejak kecil, Adi Saputra si anak petani itupun menggunakan tenaganya untuk mendapatkan uang.

Pekerjaan sampingan selalu ia lakukan demi membiayai kuliahnya.

Adi Saputra juga tak malu menjalani pekerjaan seperti menjaga kantin.

Kuliah dibiayai orang tua, adalah kata yang sedikit sulit berlaku di keluarga Adi Saputra (26).

Anak muda asal Gampong Lambiheu Siem, Kecamatan Darussalam, Aceh Besar itu harus mengurungkan niatnya untuk kuliah selepas tamat SMA hingga tiga tahun lamanya.

Alasannya tak lain, soal finansial.

"Menganggur tiga tahun, mau lanjut kuliah tapi keadaan ekonomi orang tua nggak memungkinkan," kata Adi saat ditemui di kediamannya, Minggu (5/1/2025).

Tak boleh berpangku tangan pada nasib, anak bungsu dari empat bersaudara itu memutuskan kuliah pada 2020 di Prodi Ilmu Administrasi Negara, FISIP UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

Baca juga: Nur Rahmah Anak Buruh Tani Dapat Beasiswa, Ayah Rela Uang Obat Dipakai Bayar Kuliah: Mimpi Bapak

Berbekal kebun di pekarangan rumah dan menjadi buruh tani dengan membajak tanah orang lain untuk ditanami bayam, kangkung dan sawi.

Adi mengatakan uang itu tak cukup membiayai kuliah yang mencapai sebesar Rp 1,9 jutaan per semester di awal, tanpa satu beasiswa pun yang lulus walau sudah mencoba tes, baik itu KIP Kuliah maupun beasiswa BPSDM Aceh.

Akhirnya dia memutuskan untuk mencari pendapatan tambahan dengan menjaga kantin pesantren di sekitaran Siem sambil menjalani perkuliahan.

Masuk pukul 6.30 WIB dan keluar pukul 14.30 WIB. Kemudian lanjut ke kebun, baik itu kebun sendiri maupun menjadi buruh di kebun orang lain.

ilustrasi beasiswa Pemkab Jember
ilustrasi beasiswa Pemkab Jember (istimewa)

Meski begitu, dia tetap bisa masuk kelas jika ada jam mata kuliah.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved