Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Kota Malang

Omzet Penjual di Kantin Malang Terdampak karena Program Makan Bergizi Gratis, Turun Sampai 50 Persen

Omzet penjual makanan di kantin sekolah di Malang terdampak karena Program Makan Bergizi Gratis. Turun sampai 50 persen.

Penulis: Benni Indo | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/Benni Indo
Kantin di SDN Lowokwaru 3 Malang tampak sepi setelah para siswa masuk ke dalam kelas pada Selasa (7/1/2025) pukul 10.00 WIB. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Benni Indo

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Kantin di SDN Lowokwaru 3 Malang tampak sepi setelah para siswa masuk ke dalam kelas pada Selasa (7/1/2025) pukul 10.00 WIB.

Kurnia, seorang penjual di kantin terlihat sedang menggoreng makanan.

Biasanya, ia pulang setelah jam istirahat pertama berakhir, namun kini ia harus menunggu hingga jam istirahat kedua berakhir.

Bukan tanpa alasan, ia harus menunggu jam istrahat kedua agar jualannya habis dibeli siswa.

Sejak ada Program Makan Bergizi Gratis, Kurnia mengaku mengalami penurunan omzet hingga 50 persen.

Di sisi lain, ia tidak bisa berbuat banyak karena program makan begizi gratis telah dicanangkan oleh pemerintah pusat.

"Ya menurun hingga 50 persen. Nasi biasanya habis, sekarang sering sisa. Gorengan ini biasa habis, juga sering sisa. Ya saya makan sendiri di rumah," kata perempuan yang sudah 10 tahun lebih berjualan di kantin SDN Lowokwaru 3 Malang itu, Selasa (7/1/2025).

Kurnia berjualan gorengan tahu, ayam, dan tempe.

Ia juga menjual makanan berat, termasuk susu.

Mengetahui kalau bahan-bahan yang ia jual tidak selalu habis saat ini, iapun mulai mengurangi pasokan bahan.

"Ya supaya tidak rugi banyak," ujarnya.

Menurutnya, program makan bergizi gratis bagus untuk siswa, namun ia juga berharap agar pemerintah mempertimbangkan para pelaku usaha di kantin sekolah masing-masing.

Supaya omzet tidak turun, Kurnia usul agar kebutuhan makan bergizi gratis itu disediakan oleh ibu-ibu yang jualan di kantin.

"Misal saya yang siapkan sayurannya, terus yang lain nasinya, ada yang menyiapkan telur. Jadi kami diberdayakan," harapnya.

Penjual yang lain, Jujuk Nuryani juga mengaku mulai mengurangi bahan yang ia jual.

Biasanya ia menjual 10 roti, kini hanya membawa lima roti saja.

Ia juga harus menunggu hingga istirahat kedua berakhir sebelum memutuskan pulang ke rumah.

Baca juga: Menu Makan Bergizi Gratis Lanud Abd Saleh Malang Berbeda Tiap Hari, Dipastikan Penuhi Standar Gizi

"Biasanya di istirahat pertama sudah pulang, sekarang harus menunggu sampai istirahat kedua," ujarnya.

Meskipun Jujuk mengalami penurunan omzet, namun ia tidak mau ambil pusing terhadap kondisi itu.

Tidak banyak yang bisa ia lakukan. Ia hanya mengatakan kalau rezeki sudah ada yang mengatur.

"Rezeki tidak ke mana. Sudah ada yang mengatur," katanya.

Kepala SDN Lowokwaru 3 Malang, Anis Yuniati mengatakan, pihaknya telah memberitahukan ke penjual makanan di kantin bahwa Program Makan Bergizi Gratis merupakan program dari pemerintah pusat.

Anis juga tahu omzet para penjual di kantin ikut turun.

"Penjual di kantin ya terdampak, tapi kami sudah sampaikan kalau ini adalah program pemerintah pusat," ujarnya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved