Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

5 Fakta Siswa SD Dihukum Duduk di Lantai Gegara Nunggak SPP, Malu Ogah Sekolah, Kepsek Buka Suara

Siswa SD ini dihukum duduk di lantai gegara belum membayar SPP. Hal ini lantas menjadi sorotan publik.

Editor: Olga Mardianita
Istimewa
Siswa SD ini dihukum duduk di lantai selama pelajaran sebab belum membayar SPP. 

"Pokoknya, enam bulan dibiayai pakai dana bos, 6 bulan bayar dari Juli sampai Desember. Kalau cair, 450.000 itu saya habiskan untuk biaya sekolah, gak pernah saya ambil."

Sebelum anaknya disuruh duduk di lantai dan tak boleh ikut pelajaran, Kamelia sempat meminta dispensasi kepada wali kelasnya supaya Mahesya bisa ikut ujian semester pada Desember 2024 lalu.

Permohonan keringanan ini karena ia tidak punya uang, ditambah sedang sakit.

Kemudian, pihak sekolah mengizinkan anaknya ujian meski saat pembagian rapor, tak dibolehkan mengambil.

4. Miskomunikasi

Kepala sekolah SD tersebut, Juli Sari mengungkap kalau persoalan tersebut sebenarnya telah selesai.

Diselesaikan baik-baik antara kedua belah pihak.

Menurut Juli, awalnya dirinya tidak mengetahui siswa kelas 4 SD tersebut duduk di lantai saat proses belajar mengajar di sekolah.

Dikatakan Juli, pihak yayasan, tidak pernah mengeluarkan kebijakan siswa yang belum bayar SPP untuk duduk di lantai.

"Jadi sebenarnya ada mis komunikasi. Saya juga baru mengetahui siswa tersebut didudukkan di lantai setelah wali muridnya datang ke sekolah menemui saya sambil menangis," katanya saat dikonfirmasi Tribun Medan, Jumat (10/1/2025).

Menurutnya, wali kelas tersebut membuat peraturan sendiri tanpa ada konfirmasi ke pihaknya terlebih dahulu.

"Wali kelasnya membuat peraturan sendiri di kelasnya bahwa kalau anak tidak ada menerima rapor tidak boleh menerima pelajaran dan mendudukkan siswa tersebut di lantai saat pelajaran berlangsung, tanpa kompromi  dengan pihak sekolah," terangnya.

Baca juga: Pantas Sekolah Anak Vincent Rompies Ada Geng Anak Kaya? Uang Masuk Rp105 Juta, Ini SPP Binus School

5. Sanksi untuk guru

Lebih lanjut, Juli mengaku sudah melakukan pemanggilan terhadap wali murid dan wali kelas secara langsung.

"Wali murid juga sudah kita panggil. Saat kejadian itu orang tuanya nangis-nangis. Dan permasalahan ini sudah kami selesaikan hari itu juga," terangnya.

Dikatakan, sebagai kepala sekolah, pihaknya sudah meminta maaf pada orang tua siswa tersebut.

"Saya sebagai kepala sekolah sudah memohon maaf sama orang tua sudah selesai sebenarnya permasalahan ini," terangnya.

Untuk tindakan tegas terhadap Wali Kelas, kata Juli pihaknya belum bisa memutuskan secara langsung.

"Kami sudah rapat tadi  dengan guru-guru dan pihak yayasan sudah diberi peringatan, dan sudah ada  peringatan tertulisnya," jelasnya.

Dikatakannya, hari Senin depan, pihaknya akan melakukan rapat kembali dengan ketua yayasan dan bendahara untuk memutuskan sanksi kepada wali kelas tersebut.

"Iya (pemecatan belum ada). Cuman sudah ditegur bahwa tidak boleh seperti itu, dan jangan diulangi lagi. Sementara kemungkinan dipecat atau tidak itu keputusan dari yayasan, saya  tidak berani bilang iya atau tidak karena  Senin rapat lagi  untuk memutuskan  yang baik untuk sekolah dan wali kelas," jelasnya.

----- 

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com

Berita Jatim dan berita seleb lainnya.

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved