Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Deretan Kontroversi Sandi Damkar Depok, Kontrak Kerjanya Tak Diperpanjang, Korupsi hingga Somasi

Perang dingin Dinas pemadam kebakaran (Damkar) Depok dan Sandi Butar Butar masih terus berlanjut. Berikut deretan kontroversi Sandi Damkar.

YouTube Kompas.com
Kolase foto petugas pemadam kebakaran (Damkar) Depok Sandi Butar Butar. Kontrak kerja Sandi yang bekerja sebagai petugas Damkar Depok sejak 2015 kini tidak lagi diperpanjang. 

Tak hanya soal peralatan, Sandi juga mengaku tidak menerima hak finansial secara utuh. Terlebih saat dia hendak memperoleh honor penyemprotan disinfektan.

Ia diminta menandatangani nota honor yang akan diterima sebesar Rp 1,8 juta. Namun, uang yang sampai di tangannya hanya Rp 850.000.

Saat itu, Kejaksaan Negeri Depok langsung menetapkan Sekretaris Dinas Damkar berinisial AS dan Bendahara Pengeluaran Pembantu Dinas Damkar berinisial A sebagai tersangka.

Sandi keluhkan alat Damkar rusak

Selang tiga tahun kemudian, sosok Sandi kembali muncul ke publik karena mengeluhkan gergaji mesin di Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang rusak dan rem mobil Damkar yang tidak kunjung diperbaiki.

“Saya pikir kok menolong masyarakat gini (dipersulit), masyarakat di luar tuh taunya begini. Tapi pejabatnya kok cuek-cuek bebek gitu. Miris!," ucap Sandi saat dihubungi Kompas.com, Selasa (23/7/2024).

Bahkan, Sandi bercerita, uang pribadi dari masing-masing anggota tak jarang harus dikeluarkan demi memperbaiki alat yang rusak itu.

“Kadang nih, kita untuk chainsaw (pemotong pohon) itu kita yang modalin karena enggak mau ribet gitu," jelas Sandi.

"Istilahnya kita ditelepon sama masyarakat, lalu kita sudah ajuin, kantor diam saja. Jadi kadang kita beli businya sendiri, memperbaiki sendiri, ngoprek sendiri," tambah dia.

Keluhan alat rusak disebut terjadi di seluruh UPT Damkar yang tersebar di Depok.

Baca juga: Pj Bupati Nganjuk Resmikan Pos Pantau Damkar di Mlorah, Petugas Jadi Lebih Dekat dengan Warga

Tewasnya petugas di kebakaran Cisalak

Gejolak kekesalan Sandi dan rekannya semakin tak terbendung saat Martinnius Reja Panjaitan, salah seorang petugas Damkar meninggal dunia seusai bertugas di kebakaran Pasar Cisalak, Cimanggis, Jumat (18/10/2024).

Kepergian Martin ini dicurigai karena ketidaklengkapan Alat Pelindung Diri (APD) alias masker yang tidak digunakannya saat bertugas.

Hal itu diakui lantaran Martin sempat menginformasikan kepada salah satu anggota regu bahwa mengalami sedikit sesak.

Tesy menjelaskan, kondisi Martin tidak mengenakan masker karena lokasi kebakaran tersebut adalah area terbuka dengan sirkulasi udara memadai.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved