Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Pantas Guru Supandi Tak Protes Cuma Digaji Rp 200 Ribu? Dedi Mulyadi Temui Fakta Lain soal Hidupnya

Pantas Guru Supandi yang viral karena jalan kaki 11 KM menuju sekolah itu tak protes digaji hanya Rp 200 Ribu, latar pendidikannya jadi sorotan.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Instagram
Guru Supandi yang tak sarjana dan kini Dedi Mulyadi berhasil temukan fakta lainnya 

“Paket C,” ujar Supandi.

Dedy Mulyadi kaget dan heran karena menurutnya termasuk orang yang sekolah mengambil Paket C masih langka.

Namun, berbekal jazah Paket C itulah Supandi diminta mengajar di MTs tersebut oleh pemilik yayasannya langsung.

Guru Supandi ketika mengobrol dengan Dedi Mulyadi
Guru Supandi ketika mengobrol dengan Dedi Mulyadi (YouTube)

Awalnya Supandi diminta mengajar mata pelajaran olahraga.

Diakui Supandi, saat itu ia memberikan pengajaran secara otodidak.

Dedy Mulyadi pun bertanya cara Supandi memberikan pelajaran olahraga itu kepada muridnya.

"Olahraga kan bukan hanya praktek, ada teorinya. Bapak bisa teori olahraga. Cara bapak mengajar gimana? kan bapak enggak pernah sekolah pendidikan," tanya Kang Dedi.

"Ya secara mengembangkan aja. Misalnya tentang olahraga apa, saya sampaikan, saya jelaskan (dari buku)," jawab guru Supandi.

Tak hanya olahraga, Supandi juga beralih mengaja mata pelajaran sejarah kebudayaan Islam dan pendidikan kewarganegaraan.

Baca juga: Nasib Neni Herlina usai Damai dengan Mendiktisaintek Satryo, Batal Dipecat, DPR: Kita akan Tabayyun

Lalu, pada tahun selanjutnya akhirnya Supandi diminta mengajar mata pelajaran Bahasa Inggris.

Sontak kisah Supandi itu kembali membuat Dedy Mulyadi kaget.

Dedy Mulyadi kembali bertanya dari mana Supandi mendapat pelajaran Bahasa Inggris sementara ia lulusan setara SMA, Paket C.

Lantas, Supandi menceritakan bahwa ia pernah belajar Bahasa Inggris kepada pelajar Australia saat ia bekerja di perusahaan pupuk.

Selain belajar dari warga asing, sebelumnya Supandi gemar mendengarkan radio berbahasa Inggris.

Ia mengaku sejak kecil mendengarkan radio berbahasa Inggris seperti BBC London hingga Rusia.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved