Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Wawancara Eksklusif

DPRD Kota Madiun Tancap Gas Bahas 3 Raperda Inisiatif Pasca Dilantik

Pasca dilantik pada Agustus 2024, DPRD Kota Madiun Periode 2024-2029 langsung tancap gas, melaksanakan berbagai kerja kerakyatan.

Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM/FEBRIANTO RAMADANI
Ketua DPRD Kota Madiun Armaya (kiri), dalam wawancara eklusif bersama Tim Liputan Roadshow Tribun Jatim Network, dipimpin Pemimpin Redaksi Tribun Jatim Network Tri Mulyono (kanan), di Gedung Paripurna DPRD Kota Madiun, Jumat (17/1/2025). 

Ini tidak disangka ya kami punya inisiatif Raperda Kota Cerdas.Kebetulan Kota Madiun dapat piagam terkait Kota Pendidikan Nomor 1 di seluruh Indonesia. Secara bersamaan. kami punya inisiatif itu.

Tentunya dalam prosesnya nanti punya payung hukum dalam Penyelenggaraan Pendidikan Kota Madiun yang lebih komprehensif.

Kota cerdas ini berkaitan semua dengan IT, Smart City dan lain sebagainya, agar dalam prosesnya nanti tidak tergantung kepada kebijakan yang belum nyata.

Payung hukumnya sudah ada tinggal nanti penyelenggaraan bagaimana. Kalau sudah disahkan maka dalam penyelenggaraannya tinggal fungsi pengawasan akan kami kuatkan.

8. Pendapat anda soal sektor mana yang sudah baik dan harus digenjot lagi. Sehingga cita cita Kota Madiun menjadi kota tersenyum bisa terwujud?

Kami tidak memungkiri keberhasilan Wali Kota sebelumnya, tapi kami punya hak untuk mengkritisi demi kebaikan bersama. Apalagi nanti kita dihadapkan dengan proses Refocusing.

Saat ini kami melihat hanya di sekitar PSC atau Pahlawan Street Center. Disitu juga ada Pahlawan Religi Center ada Pahlawan Bisnis Center, magnetnya cuma di situ. 

Kalau melihat pinggiran Kota Madiun, tersentuhnya baru sekian persen, itu yang kami dorong supaya bisa merata. Kalau di pinggiran punya eksekutif program pemerataan, maka kami dorong untuk memecah keramaian.

Kedua akan menambah pendapatan dari masyarakat sekitarnya, jadi jangan fokus ke titik itu saja tapi tanpa solusi untuk pemekaran terkait dengan destinasi wisata PSC. Apalagi destinasi wisata yang berkaitan erat dengan UMKM.

Jadi dua pilar wisata dan UMKM itu yang didorong dan tidak berfokus ke pusat kota, tapi juga pinggiran karena masih banyak yang perlu penanganan khusus.

9. Kota Madiun terletak di tengah, di sekelilingnya ada Ponorogo, Magetan,Pacitan, dan Ngawi. Untuk menghubungkan Madiun sebagai penghubung daerah dari ini, sejauh ini apa yang perlu dilakukan. Barangkali ada wisatawan dari wilayah tersebut, lalu pulangnya ke Madiun?

Tentunya perlu kerjasama. Mengingat Kota Madiun ini paling ramai sehingga kabupaten yang lainnya juga ikut berlomba-lomba untuk mengembangkan daerahnya, khususnya di kabupaten sekitar Kota Madiun.

Pemerintah sekitar juga tidak ingin pendapatan masyarakat lari di Kota Madiun, mereka juga akan berusaha untuk mengembangkan destinasi wisata di wilayah mereka apapun bentuknya, itu pasti akan dilaksanakan.

Contoh Kabupaten Ponorogo sudah membuat Museum Reog, Kabupaten Magetan sudah punya Telaga Sarangan tentu dikembangkan lagi ini. Harapan saya untuk mensinergikan harus ada kerjasama antara Pemerintah Kota Madiun, dengan pemerintah Kabupaten sekitarnya seperti Ponorogo, Magetan, dan Kabupaten Madiun, sehingga bisa saling melengkapi mana. Terutama potensi mereka tidak ada di sana bisa dimunculkan di kota Madiun.

10.Tahun ini Pemerintah Pusat punya program khusus termasuk program Makan Bergizi Gratis dan lain-lain. Tentu di daerah juga harus mensinkronkan agar program-program pemerintah pusat, bisa berjalan, tapi juga tidak mengganggu dengan perencanaan yang ada di daerah. Bagaimana cara mensiasatinya?

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved