Wawancara Eksklusif
DPRD Kota Madiun Tancap Gas Bahas 3 Raperda Inisiatif Pasca Dilantik
Pasca dilantik pada Agustus 2024, DPRD Kota Madiun Periode 2024-2029 langsung tancap gas, melaksanakan berbagai kerja kerakyatan.
Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: Sudarma Adi
Situasi seperti ini mirip dengan peristiwa Covid 19. Cuma ini dampaknya tidak sebesar kejadian tersebut. Kami melakukan pemangkasan ya terkait dengan perjalanan dinas, hingga pembangunan infrastruktur.
Namun sampai saat ini kami belum tahu juklak juknis terkait dana transfer yang ada di Kota Madiun. Walaupun ada SE Kemendagri. Maka untuk menghindari kesalahpahaman, saya yakin Pemerintah Kota sudah mau melelang terkait infrastruktur pembangunan.
Kemarin saya sampaikan untuk lebih berhati-hati sebelum proses lelang untuk pekerjaan fisik, harus dibatalkan dulu sambil menunggu kebijakan yang pasti dari pemerintah pusat.
Saya yakin Eksekutif sudah memetakan mana yang menjadi prioritas, mana yang tidak, dan nanti akan dihitung semuanya, baru dibahas bersama terkait dengan anggaran mana yang dipangkas.
Fungsi DPRD akan mengawasi soal refocusing itu. Jangan sampai mengganggu proyek proyek strategis yang direncanakan oleh pemerintah daerah
Program ini dampaknya lebih bagus daripada memaksakan prioritas pembangunan infrastruktur, yang mana kedepannya tidak jelas. Makanya perlu penghitungannya cermat sekian anggaran kita fokuskan ke program Makan Bergizi Gratis itu yang diutamakan, karena menyangkut Program Pemerintah Pusat untuk Indonesia Emas. Kami jaga benar dan kami jalankan biar tidak mengganggu pemerintah daerah yang perlu disinkronkan.
11. DPRD wakil rakyat namanya wakil rakyat mewakili masyarakat, harus ada hubungan sangat erat dengan masyarakat. Nah ini bisa disampaikan bagaimana caranya menyerap aspirasi mereka, agar mereka merasa terwakili.Apa yang harus dilakukan?
Jangan sampai melupakan konstituen dengan. Caranya banyak kami kunjungi ajak berbagi pendapat, ada kegiatan Reses kami undang, turun ke warung turun ke rumah dan lain sebagainya.
Hal yang penting bagaimana bisa memelihara masyarakat konstituen itu agar selalu berkomunikasi dengan kami. Tanpa itu akan tidak baik, mereka sejatinya punya aspirasi yang harus menjadi prioritas untuk disampaikan.
Harus dekat dengan masyarakat karena anggota dewan tidak punya jam kerja. Jam kerjanya 24 jam. Kalau saya biasa jam 12 malam saya diketuk pintunya ada minta tolong sakit, meninggal dunia, modinya belum bangun, sampai masalah-masalah seperti itu turun tangan, karena di lingkungan harus aktif.
Nanti ada tukang gali kubur kadang-kadang belum bangun kami berusaha, untuk ke sana memberikan pemahaman kepada masyarakat.
12. Apakah mungkin bisa, pemanfaatan Gedung DPRD baru yang luas dan bagus, barangkali ada program-program untuk masyarakat yang bisa berkunjung ke sini atau literasi siswa-siswa sekolah,ada rencana seperti itu?
Sudah ada rencana seperti itu sudah kami lakukan. Kami sepakat bahwa ini rumah rakyat, jangan sampai menolak keinginan rakyat untuk datang atau beraudiensi, kami terbuka.
Selama ini saya sudah menerima ada 3 dari SD,SMP, SMA, saya bawa ke sini, saya latih, dan mempraktekkan begini caranya Rapat Paripurna. Mereka duduk semua untuk mengikuti pembelajaran politik.Harapannya supaya anak-anak muda tidak apatis dengan dunia politik
Gebrakan Strategis Gus Fawait, Gratiskan Warga Jember Berobat di Faskes se-Indonesia |
![]() |
---|
Optimisme Ketua DPRD Membangun Bondowoso di Tengah Efisiensi dan Sanksi Anggaran |
![]() |
---|
Wawancara Eksklusif dengan Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi : Kerja Sat-set Melesat di Segala Sektor |
![]() |
---|
Ini Inovasi Pelayanan yang Ada di RS SLG Kediri, Ada Program Homecare hingga Layanan VVIP |
![]() |
---|
Dosen FEB Unair Thanthowy Syamsuddin : Surat HGB Di Pesisir Sidoarjo dan Surabaya Harus Dibatalkan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.