Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

IPLT Milik Pemkab Tulungagung Tuai Penolakan, Warga Khawatir Berdampak ke Wisata Petik Belimbing

Warga Desa Moyoketen, Kecamatan Boyolangu menolak dioperasikannya Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) yang ada di desa mereka, Rabu (5/2/2025).

Penulis: David Yohanes | Editor: Ndaru Wijayanto
tribunjatim.com/David Yohanes
IPLT TULUNGAGUNG - Proses pembuangan lumpur tinja dari mobil sedot WC di Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) di Desa Moyoketen dan Bono Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung, Rabu (5/2/2025). Keberadaan IPLT ini berhenti beroperasi sejak 2016 karena ditolak warga 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes

TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Warga Desa Moyoketen, Kecamatan Boyolangu menolak dioperasikannya Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) yang ada di desa mereka, Rabu (5/2/2025).

Warga yang menolak adalah para pelaku usaha wisata petik belimbing yang ada tidak jauh dari IPLT.

Mereka khawatir keberadaan IPLT ini akan mengganggu aktivitas wisata yang menjadi sandaran ekonomi warga.

Sebelumnya IPLT milik Pemkab Tulungagung ini berhenti beroperasi sejak 2016 silam, karena mendapat penolakan keras dari warga.

“Sampai saat warga masih menolak, kami masih trauma. Kami tidak diundang, tapi ini lingkungan kami,” ujar Mulyono, salah satu perintis wisata petik belimbing yang hadir di IPLT.

Mulyono mengatakan, keberadaan IPLT ini pernah membuat warga marah karena baunya yang luar biasa.

Lumpur tinja memang tidak berbau seperti layaknya kotoran manusia, namun bau amoniaknya sangat kuat.

Baca juga: 9 Tahun Mangkrak Gara-gara Ditolak Warga, IPLT Milik Pemkab Tulungagung Beroperasi Kembali

Mulyono yang rumahnya ada di dekat IPLT mengaku paling tersiksa saat subuh atau siang hari tanpa angin.

“Tahun 2016 itu kolamnya penuh. Saat subuh, baunya minta ampun. Siang tidak ada angin, baunya minta ampun,” kenangnya.

Mewakili warga yang melakukan penolakan, Mulyono menegaskan jika warga sekitar belum menerima keberadaan IPLT.

Warga bahkan sudah patungan dan minta izin untuk ambil sampel lumpur di IPLT.

Sampel ini selanjutnya akan diuji di laboratorium Sucofindo untuk mengetahui kandungan di dalamnya.

Langkah ini untuk memastikan tidak ada kandungan yang bisa membahayakan warga sekitar.

Mulyono dan kawan-kawan juga akan memantau operasional IPLT untuk memastikan tidak ada bau  yang mengganggu wisata petik belimbing.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved