Tugas Terakhir Penghulu Sebelum Meninggal, Tetiba Tertunduk Usai Nikahkan Pengantin: Tak Gerak Lagi

TRIBUNJATIM.COM - Penghulu di Sumatera Selatan meninggal dunia usai menikahkan pasangan pengantin.

Dia tertunduk begitu tugas terakhirnya selesai.

Hal ini lantas menjadi sorotan publik dan sempat viral.

Diketahui, peristiwa ini terjadi di Desa Kuala Puntian, kecamatan Tanjung Lago, Kabupaten Banyuasin.

Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

Baca juga: Bahagia Pak Tarno Pulang, Sariyah Istri Pertama Merasa Seperti Pengantin Baru, Kini Bisa Rawat Suami

Sebelum kejadian, terlihat penghulu yang diketahui bernama Sarnubi seperti biasa melaksanakan tugasnya untuk menikahkan pengantin yang ada di Desa Kuala Puntian Kecamatan Tanjung Lago Kabupaten Banyuasin, Jumat (7/2/2025).

Dari video yang beredar, terlihat semua prosesi ijab kabul dilaksanakan secara lancar. Namun, tak lama kemudian setelah prosesi ijab kabul selesai, tiba-tiba Sarnubi tertunduk. Pengantin pria dan orangtua mempelai serta para saksi masih belum sadar ketika Sarnubi sudah tertunduk di meja. 

Ketika pengantin perempuan akan keluar dari kamar, seorang laki-laki mendekat dan memegang Sarnubi. Saat itulah, semua orang yang ada di dalam ruangan akad nikah mengetahui bila Sarnubi sudah meninggal.

Dari informasi yang diterima, warga yang ada di Desa Kuala Puntian Kecamatan Tanjung Lago Kabupaten Banyuasin mengetahui kejadian tersebut. 

Ketika itu, P2UKD atau penghulu Sarnubi menikahkan Ardi dan Sri Darmayanti, di Desa Kuala Putian sekitar pukul 15.30. Baru diketahui Ustas Sarnubi meninggal, setelah ada warga yang memegang Sarnubi karena tidak bergerak sambil tertunduk.

"Dari prosesi semuanya sudah berjalan lancar. Tinggal tanda tangan, tetapi tiba-tiba Ustad Sarnubi ini tertunduk dan tak bergerak lagi," kata Kiman warga Desa Kuala Puntian.

Warga yang mengetahui hal tersebut, berupaya memberikan pertolongan dengan membawa Ustad Sarnubi ke bidan terdekat. Namun, setelah dibawa  ternyata Ustad Sarnubi sudah meninggal dunia.

"Tadi sudah di makamkan di pemakaman Desa Kuala Puntian. Karena, beliau merupakan orang Kuala Puntian," pungkasnya. 

Baca juga: Posting Foto Warna Hitam, Suami Barbie Hsu Ungkap Janji Terakhir ke Istri Sebelum Meninggal: Tulus

Sedangkan dari Kantor Depag Banyuasin Saibi ketika dikonfirmasi membenarkan bila yang meninggal merupakan petugas P2UKD dari Kecamatan Tanjung Lago Banyuasin. 

"Kalau secara kronologis kami tidak tahu pasti. Tetapi, memang beliau P2UKD di Tanjung Lago," katanya singkat.

Sementara itu, pengantin wanita di Malaysia menangis sang ayah meninggal dunia tak sampai 24 jam setelah dirinya menikah. 

Dikutip dari mStar, Kamis (6/2/2025), baru saja melangkah ke dunia pernikahan, kegembiraan seorang wanita berubah menjadi kesedihan.

Ia terkejut mengetahui ayah tercintanya meninggal dunia hanya beberapa jam setelah upacara pernikahan.

Menurut Nor Hanisah Ali (27), ayahnya pingsan tak lama setelah ia menikah pada Jumat malam sebelum dipastikan meninggal pada Sabtu pagi.

Hanisah mengungkapkan bahwa mendiang ayahnya, Ali Hassan (60) sebenarnya telah menderita penyakit jantung selama dua tahun terakhir.

"Almarhum ayah saya tidak sehat seminggu sebelum pernikahan saya. 

Ia hanya demam. 

Klinik memintanya untuk merujuknya ke rumah sakit, tetapi ia tidak mau. 

Ia berkata akan menunggu sampai upacara selesai.

"Saya merampungkan upacara pernikahan pada pukul 14.15 waktu setempat pada hari Jumat. 

Almarhum pingsan setelah upacara. 

Ketika kembali ke rumah, ia terbaring di sana, dengan napas pendek. 

Ia kemudian dibawa ke Rumah Sakit Jasin, Melaka.

"Dokter bilang ke kami, boleh pilih disuntik mati atau tidak, risikonya sama saja. 

Tadi pagi (Sabtu) sekitar pukul 5 pagi, pihak rumah sakit menghubungi kami dan mengabarkan kondisi ayah saya kritis," kata pria yang tinggal di Merlimau itu.

Yang lebih menyedihkan, wanita itu mengatakan dia harus melanjutkan pesta pada hari Sabtu untuk memenuhi permintaan terakhir almarhum.

"Almarhum meninggal pukul 06.10 waktu setempat dan dimakamkan pukul 10.00 waktu setempat. 

Upacara kenduri dilaksanakan pukul 11.00 waktu setempat.

Baca juga: Setelah Antre Beli Gas Elpiji 3 Kg, Mbah Yonih Duduk Lemas Lalu Meninggal, Impian Umrah Gagal Total

Acara berlangsung seperti biasa, tanpa musik dan kompang, hening.

"Saya tidak berada di lokasi (pemakaman) karena saya harus bersiap untuk tetap berdiri di samping dan menganggap ini adalah permintaan terakhir almarhum. 

Setelah berdiri di samping, saya akan pergi ke makam."

"Saya harus (menguatkan semangat) karena dukungan dari teman-teman dan keluarga. 

Jujur saja, saya menangis dan mereka membantu menenangkan saya saat saya berada di sampingnya," katanya seraya menambahkan bahwa pada hari yang sama juga diadakan tahlil untuk mendiang di masjid.

Baca juga: Cerita Ayah Uswatun Korban Mutilasi dalam Koper Sempat Marah Anaknya Ngaku Nikah Siri dengan Pelaku

Menurut Hanisah, dirinya pun bersyukur keinginan sang ayah untuk menikahkan seluruh saudara perempuannya terpenuhi.

"Kami punya empat saudara kandung. 

Tiga perempuan dan satu laki-laki. 

Saya anak perempuan terakhir dan juga anak terakhir yang dinikahinya.

"Abah berhasil mewujudkan keinginan dan janjinya untuk menikahkan semua putrinya," katanya.

Hingga saat ini, video akad nikah Hanisah sudah ditonton lebih dari 230.000 kali dan juga dihujani ucapan belasungkawa dari warganet.

Bahkan, banyak pula yang meninggalkan kata-kata penyemangat agar Hanisah kuat menjalani hidup barunya tanpa mendiang orang terkasihnya.

----- 

Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com

Berita Jatim dan berita viral lainnya.