Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Tak Menyesal Mundur Jadi Kades, Dodi Bisa Beli Sawah dan Mobil usai ke Jepang, Haru Ditangisi Warga

Dodi Romdani memberi penjelasan usai viral mundur jadi kades demi kerja di Jepang.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
Tribun Priangan.com/ai sani nuraini
KADES JADI TKI - Sosok mantan Kepala Desa Sukamulya, Kecamatan Purwadadi, Kabupaten Ciamis, Dodi Romdani, memberikan klarifikasi terkait isu yang berkembang di media sosial mengenai pengunduran dirinya untuk bekerja di Jepang. Ia juga mengungkap pencapaiannya. 

TRIBUNJATIM.COM - Dodi Romdani memberi penjelasan usai viral mundur jadi kades demi kerja di Jepang.

Dodi Romdani merupakan mantan Kepala Desa Sukamulya, Kecamatan Purwadadi, Kabupaten Ciamis.

Sosoknya menjadi sorotan terkait pengunduran dirinya dan keberangkatannya ke Jepang.

Dalam pernyataannya, Dodi menegaskan bahwa keputusannya untuk kembali bekerja di Jepang sudah melalui prosedur resmi dan tidak menyalahi aturan hukum.

Dodi menjelaskan bahwa pengunduran dirinya dari jabatan Kepala Desa telah ditempuh sesuai prosedur yang berlaku, mulai dari tingkat desa, kecamatan, hingga kabupaten.

Ia juga menegaskan bahwa tidak ada permasalahan hukum yang melibatkan dirinya, sehingga kepergiannya ke Jepang tidak memiliki kendala administratif.

“Saya mengundurkan diri dari jabatan Kepala Desa setelah menempuh seluruh prosedur yang diperlukan, termasuk berkoordinasi dengan BPD, kecamatan, dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD). Tidak ada permasalahan hukum yang menghambat saya,” ujar Dodi saat ditemui di rumahnya, Jumat (14/2/2025), melansir dari TribunPriangan.

Dodi mengungkapkan bahwa keputusannya untuk kembali ke Jepang didasari oleh faktor usia dan kesempatan kerja yang masih terbuka. 

Sebelumnya, ia pernah bekerja di Jepang selama tiga tahun setelah mengikuti seleksi resmi. 

Dengan keahliannya di bidang pengelasan dan perakitan kapal, ia kembali lolos seleksi untuk bekerja di Jepang.

Baca juga: Telanjur Mundur Jadi Kades, Dodi Terpaksa Pulang ke Ciamis Meski Digaji Rp30 Juta di Jepang: Infeksi

"Tahun 2007 itu saya pernah bekerja di Yamaha selama 4 tahun, namun dengan keadaan posisi masih tetap kontrak sehingga saya memutuskan untuk ke Jepang pada waktu itu ada seleksi Alhamdulillah lolos. Pada 2012 pulang, saya datang ke Indonesia Alhamdulillah apa yang menjadi tujuan saya punya mobil, sawah bisa tercapai, pada waktu itu saya punya mobil kolbak dihibahkan untuk masyarakat," paparnya.

Tidak lama, pada tahun 2019 ada kekosongan jabatan Kepala Desa sehingga Dodi dicalonkan oleh masyarakat dan dia mendapat 80 persen suara.

Kemudian pada tahun 2023 ada bosnya saat di Jepang main ke Indonesia menanyakan Dodi dan mengajaknya untuk kembali bekerja di Jepang.

"Cuma saya sampaikan ke beliau bahwa saya masih menjabat sebagai kepala desa, nanti insyaAllah 2024, kalau 2024 masa jabatan satu periode saya habis, saya akan pergi ke Jepang," tambahnya.

Setelah itu, Dodi konsultasi ke tokoh dan perangkat desa tapi pada waktu itu mungkin karena ada satu tahun lagi jabatannya, sehingga Dodi tidak diizinkan untuk berangkat ke Jepang tahun 2023.

Baca juga: Pantas Kades Dodi Tinggalkan Jabatan, Tenang Kerja di Jepang: Ikhlaskan yang Selama ini Membebaniku

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved