Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ramadan 2025

Hukum Tak Membaca Doa Iftitah saat Salat Tarawih Ramadan, Apakah Salatnya Sah atau Batal?

Simak hukum salat tarawih tanpa membaca doa iftitah. Apakah salatnya sah atau batal? Biasanya terdapat pada salat tarawih 23 rakaat.

Editor: Torik Aqua
KOMPAS.com/Garry Lotulung
HUKUM DOA IFTITAH - Ilustrasi salat tarawih. Hukum jemaah lupa baca doa iftitah saat salat tarawih, sah atau batal? 

Kendati ada perbedaan pendapat, umat Islam bisa memilih di antara keduanya tanpa perlu menyalahkan satu sama lain.

Sebab, dua pendapat itu masing-masing memiliki dasar.

PANDUAN SALAT - Ilustrasi salat Tahajud. Nisfu Syaban 2025 jatuh pada Jumat (14/2/2025), sehingga malam Nisfu Syaban 2025 jatuh pada Kamis (13/2/2025) selepas waktu Maghrib.
PANDUAN SALAT - Ilustrasi salat Tahajud. Nisfu Syaban 2025 jatuh pada Jumat (14/2/2025), sehingga malam Nisfu Syaban 2025 jatuh pada Kamis (13/2/2025) selepas waktu Maghrib. (iStockPhoto via Tribun Gorontalo)

Tata cara salat tahajud
 
Dikutip dari laman resmi Kemenag, niat salat tahajud dibaca dalam hati bersamaan dengan takbiratul ihram.

Adapun bacaan niat tahajud sebagai berikut:

Ushalli sunnatat tahajjudi rak‘ataini lillahi ta‘ala

"Artinya: Aku menyengaja salat sunnah tahajud dua rakaat karena allah ta’ala."

salat tahajud dapat dikerjakan secara berjamaah ataupun sendirian.

Berikut tata caranya:

  • Mengucapkan niat salat tahajud saat takbiratul ihram
  • Lakukan salat dua rakaat sampai salam
  • Setelah salat, membaca doa sesuai yang dipanjatkan Nabi Muhammad SaW berdasarkan riwayat imam al Bukhari dan Muslim:

Baca juga: Mabuk Perjalanan hingga Muntah, Apakah Membatalkan Puasa? ini Kata Ditjen Bimas Islam Kemenag

Allahumma rabbana lakal hamdu. Anta qayyimus samawati wal ardhi wa man fi hinna. Wa lakal hamdu anta malikus samawati wal ardhi wa man fi hinna. Wa lakal hamdu anta nûrus samawati wal ardhi wa man fi hinna. Wa lakal hamdu antal haqq. Wa wa‘dukal haqq. Wa liqa’uka haqq. Wa qauluka haqq. Wal jannatu haqq. Wan naru haqq. Wan nabiyyuna haqq. Wa Muhammadun shallallahu alaihi wasallama haqq. Was sa‘atu haqq.

Allahumma laka aslamtu. Wa bika amantu. Wa ‘alaika tawakkaltu. Wa ilaika anabtu. Wa bika khashamtu. Wa ilaika hakamtu. Fagfirli ma qaddamtu, wa ma akhkhartu, wa ma asrartu, wa ma a‘lantu, wa ma anta a‘lamu bihi minni. antal muqaddimu wa antal mu’akhkhiru. La ilaha illa anta. Wa la haula, wa la quwwata illa billah.

Artinya:

“Ya Allah, Tuhan kami, segala puji bagi-Mu, Engkau penegak langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau penguasa langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau cahaya langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau Maha Benar. Janji-Mu benar. Pertemuan dengan-Mu kelak itu benar. Firman-Mu benar adanya. Surga itu nyata. Neraka pun demikian. Para nabi itu benar. Demikian pula Nabi Muhammad itu benar. Hari Kiamat itu benar.

Ya Tuhanku, hanya kepada-Mu aku berserah. Hanya kepada-Mu juga aku beriman. Kepada-Mu aku pasrah. Hanya kepada-Mu aku kembali. Karena-Mu aku rela bertikai. Hanya pada-Mu dasar putusanku. Karenanya ampuni dosaku yang telah lalu dan yang terkemudian, dosa yang kusembunyikan dan yang kunyatakan, dan dosa lain yang lebih Kau ketahui ketimbang aku. Engkau Yang Maha Terdahulu dan Engkau Yang Maha Terkemudian. Tiada Tuhan selain Engkau. Tiada daya upaya dan kekuatan selain pertolongan Allah.”

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com


Artikel ini telah tayang di TribunJambi.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved