Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Pihak Proyek Akui Dana Patung Penyu Tak Sampai Rp 15 Miliar, Dedi Mulyadi Siap Transparan ke Warga

Akhirnya angkat bicara, pihak proyek akui patung penyu yang disebut-sebut sampai Rp 15 miliar itu hanya menghabiskan anggaran Rp 30 juta.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Instagram/@mood.jakarta - YouTube/KDM 1
DEDI MULYADI TEGAS - (KIRI) Dedi Mulyadi saat kesal membahas pendidikan di Jawa Barat, (12/2/2025). (kanan) Tangkapan layar unggahan video akun IG @mood.jakarta, Selasa (4/3/2025). Dedi Mulyadi berjanji kepada masyarakat akan transparan soal kasus replika kura-kura yang disebut dianggarkan Rp 15 M. 

TRIBUNJATIM.COM - Viral di media sosial perbincangan soal sebuah patung penyu di Sukabumi yang ketika dibongkar ternyata terbuat dari kardus.

Sebuah video yang memperlihatkan kondisi patung penyu rusak di Ruang Terbuka Hijau (RTH) atau Alun-alun Gadobangkong, Sukabumi, mendadak viral di media sosial.

Patung yang disebut-sebut bernilai hingga Rp 15 miliar itu terlihat rusak dengan bagian tempurung yang robek dan penyok.

Anggaran mencapai Rp 15 miliar, patung penyu itu disebut-sebut hanya terbuat dari kardus.

Video tersebut diunggah akun Instagram pada Selasa (4/3/2025).

Dalam rekaman, seorang warga tampak mengupas lapisan luar patung yang ternyata berbahan karton coklat menyerupai kardus.

Tak hanya itu, di bagian dalamnya juga tampak rangka kayu sebagai penopang struktur patung.

"Masya Allah ini pembuatan kura-kura," ucap perekam video dengan nada heran.

Unggahan tersebut langsung menuai respons keras dari warganet.

Banyak yang mempertanyakan kualitas serta transparansi anggaran proyek, bahkan beberapa di antaranya menandai akun Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi agar turun tangan.

Baca juga: Patung Penyu Diduga Senilai Rp15 Miliar Rusak, Ternyata Dibuat dari Kardus Meski Anggarannya Besar

Terkait viralnya narasi tersebut, pihak proyek yang menangani patung tersebut akhirnya buka suara.

Menanggapi viralnya isu patung penyu berbahan kardus, pihak rekanan proyek, Imran Firdaus, membantah narasi yang menyebut anggaran mencapai Rp 15 miliar.

Ia menegaskan bahwa anggaran untuk ornamen patung penyu tidak mencapai miliaran rupiah, melainkan hanya sekitar Rp 30 juta.

"Kami tegaskan bahwa biaya pembuatan ornamen penyu ini sekitar Rp 30 juta, sesuai spesifikasi yang telah ditetapkan dalam proyek," ujar Imran, Rabu (5/3/2025), seperti dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com, Kamis (6/3/2025).

Terkait material yang tampak seperti kardus dalam video, Imran menjelaskan bahwa patung tersebut sebenarnya dibuat dari resin dan fiberglass, bukan kardus.

Baca juga: Alasan Sekeluarga Dokter Curi Patung Usia 400 Tahun, Nasib Apes, Akhirnya Kini Patung Dikembalikan

Material kardus yang terlihat hanyalah alat bantu dalam proses pencetakan.

"Ornamen ini dibuat dari resin dan fiberglass, yang memang umum digunakan untuk patung luar ruangan karena ketahanannya terhadap cuaca ekstrem. Kardus yang terlihat dalam video hanyalah media cetak sebelum bahan utama dikeringkan dan diperkuat," jelasnya.

Lebih lanjut, Imran menyebutkan bahwa jika patung tersebut benar-benar berbahan kardus, tentu tidak akan mampu bertahan lama di lingkungan terbuka, apalagi dengan kondisi cuaca pesisir yang ekstrem.

"Kalau benar terbuat dari kardus, tentu sejak awal sudah hancur terkena hujan dan panas," ujarnya.

VIRAL PATUNG PENYU RUSAK - Kondisi patung penyu yang rusak direkam oleh warga, Rabu (5/3/2025).
VIRAL PATUNG PENYU RUSAK - Kondisi patung penyu yang rusak direkam oleh warga, Rabu (5/3/2025). (Instagram)

Selain itu, Imran juga menyayangkan tindakan pengunjung yang sering menaiki patung tersebut untuk berfoto.

Hal ini, menurutnya, turut mempercepat kerusakan struktur ornamen.

Telanjur viral di media sosial, Dedi Mulyadi langsung menanggapi kondisi tersebut.

Dedi Mulyadi bahkan tak segan ingin mengaudit pihak proyek yang menangani pembangunan patung tersebut.

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengomentari video viral yang memperlihatkan kondisi patung penyu rusak di Ruang Terbuka Hijau (RTH) atau Alun-alun Gadobangkong, Sukabumi.

Patung yang disebut bernilai Rp 15 miliar itu terlihat rusak dengan bagian tempurung yang robek dan penyok. 

LARANGAN STUDY TOUR - Kebijakan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang melarang study tour dikritik oleh pengusaha travel dan pariwisita.
LARANGAN STUDY TOUR - Kebijakan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang melarang study tour dikritik oleh pengusaha travel dan pariwisita. (TribunJatim.com)

Dalam video disebutkan patung tersebut terbuat dari kardus.

“Mengenai ramainya patung penyu yang isinya kardus, saya tidak akan memberikan komentar terlalu panjang. Saya sudah meminta inspektorat provinsi Jawa Barat untuk turun ke lapangan mengaudit kegiatan proyek tersebut,” ujar Dedi dalam akun Instagramnya @dedimulyadi71, Kamis (6/3/2025), seperti dikutip TribunJatim.com via Kompas.com.

Dedi mengungkapkan, setelah audit selesai, pihaknya akan segera mengumumkan agar masyarakat mendapat penjelasan yang objektif, tidak bersifat dugaan.

“Saya akan senantiasa berbuat objektif bagi kepentingan masyarakat dan akan senantiasa mengedepankan prinsip-prinsip akuntabilitas,"

Berjanji akan transparan ke masyarakat, Dedi Mulyadi meminta agar bersabar menunggu hasil audit.

"Untuk itu mohon sabar, kita menunggu hasil auditnya dan bagi saya hasil audit itu menjadi landasan untuk melakukan langkah-langkah berikutnya,” tutur Dedi Mulyadi.

Baca juga: Warga Sedih Patung Rupang Dewa Umur 430 Tahun di Wihara Lenyap, 2 Pencuri Didoakan Terketuk Hatinya

Adapun salah satu videonya dibagikan oleh akun Instagram ini, Selasa (4/3/2025).

Dalam video tersebut, terlihat kondisi patung penyu yang sudah robek dan penyok, khususnya di bagian tempurung.

Warga yang merekam video tersebut lantas membuka lapisan luar patung yang ternyata dibuat dari karton berwarna coklat seperti kardus.

"Masya Allah ini pembuatan kura-kura," kata perekam video.

Di bagian dalam patung penyu juga terlihat rangka dari kayu untuk menopang karton-karton tersebut.

Unggahan video tersebut lantas menyulut kemarahan netizen.

Terlebih anggaran pembuatan patung penyu tersebut diduga mencapai Rp15 miliar.

Bahkan tidak sedikit yang menandai akun Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi untuk memperhatikan permasalahan tersebut.

Sebelumnya diberitakan, Alun-alun Gadobangkong yang menjadi lokasi keberadaan patung penyu ini sudah menjadi perhatian karena infrastruktur yang hancur diterpa ombak.

Peristiwa rusaknya sejumlah infrastruktur di kawasan Alun-alun Gadobangkong ini terjadi sekitar pertengahan Februari 2025.

Selain patung penyu yang rusak, jogging track pun ikut jebol dengan bagian bawahnya yang tergerus ombak.

Sebuah video menayangkan rusaknya patung penyu yang diduga senilai Rp15 miliar di Alun-alun Gadobangkong, Sukabumi, menjadi sorotan viral, Selasa (4/3/2025).
Sebuah video menayangkan rusaknya patung penyu yang diduga senilai Rp15 miliar di Alun-alun Gadobangkong, Sukabumi, menjadi sorotan viral, Selasa (4/3/2025). (Instagram/mood.jakarta)

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sukabumi, Prasetyo mengatakan, pihaknya saat ini masih menunggu anggaran dari Dinas Perkim untuk perbaikan kerusakan fasilitas di Alun-alun Gadobangkong.

"Anggarannya tidak di DLH, tapi di Perkim. Penganggarannya masih di Perkim tahun ini, kami hanya pengelola saja."

"Artinya kami sedang menunggu anggaran dari Perkim untuk perbaikan," ungkap Prasetyo, Selasa (18/2/2025), melansir Tribun Jabar.

Disinggung soal rencana jumlah anggaran untuk perbaikan kerusakan Alun-alun Gadobangkong, Prasetyo mengaku tidak mengetahui hal itu.

"Di Perkim jelasnya," ujar Prasetyo singkat.

Selain itu, rusaknya Alun-alun Gadobangkong ini juga menjadi perhatian Anggota DPRD Sukabumi, Hamzah Gurnita.

"Saya sangat menyayangkan dengan terjadinya beberapa kerusakan di area Alun-alun Gadobangkong."

"Padahal anggarannya cukup besar, entah sampai mana kelanjutan atau nasib pembangunan tersebut," kata Hamzah, Selasa.

Baca juga: Mak Minah Kaget Pulang Tarawih Banjir Sedada, Nangis Isi Rumahnya Habis, Dedi Mulyadi Minta Maaf

Seperti diketahui, anggaran pembangunan Alun-alun Gadobangkong mencapai Rp15,6 miliar.

Hamzah menilai, seharusnya perencanaan pembangunan dipersiapkan dengan matang, terlebih lokasi Alun-alun Gadobangkong berada di dekat pantai.

"Apalagi berbicara bangunan tersebut (dekat) dengan pantai, seharusnya lebih baik lagi kualitasnya, entah masa pemeliharaannya masih ada atau tidak."

"Tapi seharusnya pihak perusahaan bisa memberikan penjelasan kepada publik, apa masalahnya?" ucap Hamzah.

Hamzah pun berharap, Bupati Sukabumi dan Wakil Bupati Sukabumi terpilih setelah dilantik nanti bisa sigap terhadap permasalahan tersebut.

"Jangan sampai terlihat seperti adanya pembiaran, saya berharap Bupati dan Wakil Bupati baru bisa langsung sigap terkait masalah ini," ujarnya.

Penampakan kerusakan Alun-alun Gadobangkong, Sukabumi, Kamis (20/2/2025).
Penampakan kerusakan Alun-alun Gadobangkong, Sukabumi, Kamis (20/2/2025). (Tribun Jabar/M Rizal Jalaludin)

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved