Berita Viral Lokal
Penghasilan Melebihi PNS Gol IV, Pengemis Elit Ponorogo Punya 3 Motor, 5 Anak Tetap Terdaftar Bansos
Gaya hidup seorang pengemis di Ponorogo menuai perbincangan, hal itu lantaran ketika diamankan, ia memberi pengakuan terkait penghasilannya.
Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Seorang ibu yang membawa anaknya berusia 2,5 tahun untuk mengemis mencuri perhatian Dinas Sosial Kota Ponorogo.
Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Ponorogo menangkap ibu-ibu tersebut kemudian menemukan fakta mencengangkan.
Ibu tersebut bisa jadi seorang pengemis elit di Ponorogo.
Apalagi setelah memberikan pengakuan terkait kondisi keluarganya dan keuangannya.
Penghasilan ibu-ibu ini saat mengemis ternyata fantastis.
Setelah ditelusuri lebih jauh terungkap bahwa ternyata kehidupannya bukan seperti apa yang terlihat di jalanan.
Ibu-ibu itu terlihat nyusuh sambil menggendong anak, ternyata keluarganya punya 3 buah motor.
Bahkan ketika diminta mengaku penghasilannya selama mengemis, angka Rp 6 juta membuat pihak Dinsos tercengang.
WN warga Kabupaten Madiun, Jawa Timur itu ternyata bisa meraih penghasilan melebihi gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS) golongan IV.
“Sehari Rp 200 ribu lebih, kalikan saja 30 hari. Bisa 6 juta sebulan. Gaji PNS saja kalah,” ungkap Kepala Dinsos P3A Ponorogo, Supriyadi, Sabtu (8/3/2025) sambil terkekeh.
Baca juga: Pengakuan Pengemis Elit di Ponorogo, Penghasilan Setara PNS Sehari Rp 200 Ribu, Suami Juga Ngemis
Supriyadi menjelaskan bahwa beberapa hari banyak aduan masyarakat.
Bahwa pengemis mulai bermunculan di perempatan Bumi Reog. Dari aduan itu, Dinsos P3A Ponorogo melakukan penertiban.
“Kita melakukan penertiban yang kita amankan pengemis di perempatan pabrik es. Pengemis itu ibu-ibu bawa anak 2,5 tahun,” tuturnya.
Terlebih, jelas dia, saat dilakukan penangkapan pukul 13.00 wib.

Diketahui cuaca di Kabupaten Ponorogo sedang panas-panasnya.
“Pengakuannya pengemis itu di Pabrik es mulai pukul 10.00 WIB. Kita tertibkan sekitar pukul 13.00 WIB itu kita hitung penghasilannya Rp 160 ribu. Setelah didalami dapatnya sehari bisa Rp 200 ribu lebih,” katanya.
Menurutnya WN melakoni pekerjaan sebagai pengemis selalu membawa anaknya.
Hal itu dilakoni warga Kabupaten Madiun, Jatim untuk menarik simpati.
“Ya kan orang kita itu kalau disentuh sedikit merasa kasihan. WN merasa nyaman dengan mengemis,” tambah Supriyadi saat dikonfirmasi Tribunjatim.com.
Baca juga: Pantas Pengamen Merasa Tak Bersalah Pukuli Pengemis dan Rampas Uang saat Mangkal, Polisi Kuak Motif
Padahal, jelas dia, dari data WN merupakan penerima manfaat atau bantuan dari pemerintah. Anaknya juga mendapatkan bantuan PIP dan bansos yang lain.
“Yang mengemis bukan hanya WN, suaminya juga. Pernah kami tertibkan juga. Tetapi kalau ditanya apa mau mengemis lagi? Jawabannya iya, karena penghasilannya banyak,” urainya.
WN sendiri mengaku bahwa daerah operasinya tidak hanya di Ponorogo.
“Berpindah tempat begitu, kalau sini (Ponorogo) kenceng ya ke kota lain,” ucapnya.
Baca juga: Dulu Sundut Pengemudi Pakai Rokok, Pengemis Viral Kini Tabok Warga, Langsung Minta-minta Orang Lain
Supriyadi menjelaskan bahwa WN sudah dibina.
Dan dikembalikan ke keluarganya.
Tetapi petugas dibuat tercengang lagi ketika WN dijemput oleh suaminya.
“WN itu ke Ponorogo menggunakan sepeda motor, suaminya juga menggunakan sepeda motor. Anaknya yang besar juga menggunakan sepeda motor,” jelasnya.
Dia menyarankan untuk para korban pengguna jalan melakukan treatment kepada pengemis. Dengan tidak memberikan uang kepada mereka.
“Treatment nya ya bagaimana orang di jalan ndak usah kasihan. Kasihan lagi jika kita tetap ngasih, pengemis membawa anak dibiarkan duduk lalu lari-lari dan tertabrak. Ya mending tidak usah dikasih, nanti kan akhirnya tidak mengemis. Uangnya dikasih lembaga resmi misal panti asuhan,” pungkasnya.
Baca juga: Pengemis Bawa Kemoceng Bersihkan Motor di Gresik Akhirnya Diamankan Satpol PP, Resahkan Warga
WN yang merupakan warga Kabupaten Madiun Jatim ditangkap oleh Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Ponorogo Jatim saat mengemis.
Fakta itu adalah perempuan berusia 40 tahun itu selalu membawa anaknya untuk mengemis tujuannya untuk mengetuk rasa kasihan warga yang kebetulan melintas.
“Anaknya itu 5 ya. Jadi semua anaknya itu waktu kecil selalu dibawa untuk mengemis,” ungkap Kepala Dinsos P3A Ponorogo, Supriyadi, Minggu (9/3/2025).
Di hadapan petugas WN menjelaskan bahwa anak pertamanya sudah duduk di bangku SMA.
Waktu anak pertamanya berusia balita dibawa mengemis.
Baca juga: Sosok Pengemis Bawa Uang Rp 40 Juta karena Takut Diambil Orang, Diciduk karena Suka Gebrak Kendaraan
Yang bikin tercengang, adalah penghasilan pengemis berinisial WN warga Kabupaten Madiun, Jawa Timur itu melebihi gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS) golongan IV.
“Satu hari ya kalau sekarang penghasilannya ada Rp 200 ribu. Dikalikan berarti 6 juta. Kan berarti gaji PNS saja kalah,” kata Supriyadi sambil terkekeh.
Supriyadi menjelaskan bahwa WN mengaku susah jika tidak mengemis.
Lantaran dengan membawa anak saja sambil menunggu di perempatan jalan dia berpenghasilan tinggi.
“Kalau boleh menghimbau jangan dikasih. Bagi pengguna jalan memang Rp 1.000 sampai Rp 2000 receh tidak berarti. Tetapi jika dikumpulkan menjadi banyak,” terangnya.
Dari situ, jelas dia, membuat WN tidak mau bekerja dan hanya mau mengemis. Padahal usianya masih sekitar 40 tahun. Pun suami WN juga mengemis dengan lokasi yang berbeda.
“Setiap ngemis selalu membawa anaknya. Yang besar sekarang SMA dulu juga diajak ngemis,” paparnya.
Supriyadi menjelaskan bahwa dari data diperoleh bahwa WN sebenarnya telah mendapatkan bantuan pemerintah. Anak-anaknya mendapatkan PIP dan bansos yang lain.
“Ketika ditanya apakah mengemis lagi? Ya iya ngemis. Karena penghasilannya banyak. Operasinya tidak hanya di Ponorogo. Kalau sini kenceng dia berpindah lokasi,” tambahnya.
Dia menjelaskan, pengakuan WN memilih Ponorogo karena warganya yang pemurah.
Dengan membawa anaknya yang masih berusia 2,5 tahun, WN mendapatkan uang banyak dari mengemis.
“Lebih baik warga memberikan ke lembaga resmi, misal ke panti asuhan,” pungkasnya.
Berita viral lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
Katimin Bayar PBB Rumah Pakai Pisang Cavendish, Usaha Kades di Ponorogo Bawa Solusi Buat Warga |
![]() |
---|
Pengakuan Ganjil Alvi Pemutilasi ke Ketua RT, Polisi Beber Kronologi Tiara Ditemukan Jadi 65 Potong |
![]() |
---|
Sulasno Babak Belur Dihajar Imbas Ngaku Petugas PKH, Beri Bansos Tapi Warga Harus Bayar Rp 700 Ribu |
![]() |
---|
Warga Banyuwangi Iuran Rp 38 Juta Demi Karnaval Sound Horeg, 1 Orang Bayar Rp 1,5 Juta |
![]() |
---|
Imbas Pembeli Kabur usai Diberi Rokok, Nenek Siti Lemas Ditusuk Pisau Dapur di Warungnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.