Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Lari dari Amukan Massa, Jambret di Surabaya Nekat Terjun ke Sungai Kalimas, Tewas Terbawa Arus

Lari dari amukan massa usai dipergoki korbannya, jambret di Surabaya nekat terjun ke Sungai Kalimas, tewas setelah terbawa arus.

Penulis: Tony Hermawan | Editor: Dwi Prastika
Istimewa/TribunJatim.com
JAMBRET - Petugas BPBD Surabaya mengevakuasi jasad SA, warga Wonokusumo Bakti, Surabaya, dari Sungai Kalimas di Jalan Karet, Surabaya, Minggu (16/3/2025). Laki-laki berusia 51 tahun itu nekat menceburkan diri ke sungai setelah kepergok menjambret di Pasar Pagi Tugu Pahlawan Surabaya. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Tony Hermawan

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Sungai Kalimas di Jalan Karet Surabaya menjadi pusat perhatian masyarakat pada Minggu (16/3/2025) pagi.

Banyak warga yang memenuhi tepian sungai.

Ada seorang laki-laki nekat menceburkan diri ke dalam sungai.

Identitas laki-laki itu ialah SA (51) warga Wonokusumo Bakti, Surabaya.

Dia tewas setelah terbawa arus karena tak bisa berenang.

Sedangkan, temannya, Rossi sekarang diamankan di Polsek Bubutan atas dugaan kasus penjambretan.

Perwira Pengawas Polsek Bubutan, AKP Budi Winarso menjelaskan, dari hasil interogasi terhadap Rossi, SA kepergok mencopet pengunjung Pasar Pagi Tugu Pahlawan Surabaya.

Karena takut dihajar massa, SA berlari ke arah Jalan Karet.

Sampai di seberang pom bensin, SA lalu lompat ke sungai.

"Kami ke sana sudah ramai dan ketika dievakuasi kondisinya sudah ada dugaan sudah tidak bernapas lagi," ujar AKP Budi Winarso.

Setelah dievakuasi ke RSUD dr Soetomo Surabaya, SA dinyatakan tewas.

Baca juga: Pengakuan Jambret 10 TKP yang Babak Belur Dihajar Warga Sukomanunggal Surabaya

Sebelumnya, SA mencopet dompet seorang pengunjung Pasar Pagi Tugu Pahlawan.

Tapi aksinya dipergoki korban.

SA lalu membuang dompet korban.

Rossi yang diduga komplotan SA pun tak luput dari amukan massa.

Tak ada barang bukti dalam kasus itu.

Korban berhasil mendapat dompetnya kembali setelah dibuang SA.

Hingga sekarang, korban tak datang ke kantor polisi untuk membuat laporan.

Rossi mengakui datang ke Pasar Pagi Tugu Pahlawan bersama SA.

Ia mengaku baru mengenal SA dua bulan terakhir di sebuah warung kopi.

Namun, Rossi membantah terlibat dalam aksi pencurian tersebut.

"Saya tidak tahu kapan dompet itu diambil, tiba-tiba saya sudah dipukuli," ujarnya.

Sedangkan, dari catatan kepolisian, ternyata SA dan Rossi sama-sama residivis.

"SA pernah tertangkap pencurian tahun 2013, kalau Rossi ditangkap tahun 2016 dengan kasus yang sama," terang AKP Budi.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved