Breaking News
Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Satroni 8 Lokasi, Sepak Terjang Komplotan Maling Motor di Surabaya dan Sidoarjo Terhenti

Sepak terjang dua orang komplotan maling motor yang menyatroni 8 lokasi yang tersebar di Surabaya dan Sidoarjo, berhasil dihentikan polisi.

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Dwi Prastika
TribunJatim.com/Luhur Pambudi
MALING DIINTEROGASI - Tersangka YP dan RN diinterogasi Kapolsek Tegalsari Polrestbes Surabaya, Kompol Riski Santosa, di Aula Mapolsek Tegalsari, Surabaya, Jumat (21/3/2025). Komplotan tersebut pernah mencuri motor di delapan lokasi di Surabaya dan Sidoarjo. 

Bahkan, pada aksi yang terakhir, komplotan tersebut pernah mencuri motor milik pengendara ojek online (ojol) yang sedang mengambil pesanan makanan dari pelanggan. 

"Ini motor driver ojol. Di Pandegiling. Korban saat itu, sedang bekerja membeli makanan, parkir di pinggir jalan," jelasnya. 

Riski menambahkan, komplotan tersebut biasanya langsung menyerahkan motor hasil curian kepada seorang anggota komplotan lain yang memperantarai penjualan kepada pihak penadah lebih besar. 

Profil identitas sosok tersebut sudah dimasukkan dalam daftar pencarian orang (DPO) yang sedang diburu oleh anggota kepolisian Polrestabes Surabaya. 

Kasus tersebut bakal terus dikembangkan oleh anak buah Riski.

Karena, disinyalir komplotan tersebut memiliki sebuah lokasi tempat sementara (safe house) penyimpanan motor hasil curian sebelum dijual ke penadah. 

"Safe house mereka masih kami dalami, mohon maaf belum bisa kami berikan. Yang pasti ada satu DPO, karena setiap ambil motor, komplotan ini selalu memberi kepada orang tersebut, untuk dijual ke penerima/penadah, jika motor bagus dihargai Rp 3 juta, kalau kurang bagus dijual di bawahnya," pungkasnya. 

Sementara itu, tersangka YP mengaku, dirinya sudah menyiapkan berbagai macam alasan tatkala aksinya mendorong motor hasil curian untuk dibawa kabur dipergoki oleh orang lain. 

Biasanya, ia bakal berdalih bahwa motor tersebut merupakan kendaraan pribadi yang kebetulan sedang mogok. 

"Hasil penjualan, buat bayar bank titil. Enggak judi online atau foya-foya. Gak ada miras pak, sebelum aksi," ujar YP saat diinterogasi Kompol Riski Santosa. 

Lalu, mengenai penggunaan uang hasil penjualan motor curian, tersangka YP mempergunakannya untuk membayar utang rentenir atau bank titil. 

"Hasil penjualan, buat bayar bank titil. Enggak judi online atau foya-foya," pungkasnya. 

Kemudian, tersangka RN mengaku merakit sendiri kunci T tersebut setelah diberi tahu oleh beberapa teman-teman tongkrongannya. 

Dirinya tidak setiap pekan bisa memperoleh motor curian tersebut, namun jika dihitung-hitung kurun waktu sebulan, dirinya bisa memperoleh empat motor curian. 

"Gak mesti dalam seminggu. Sebulan kadang dapat satu motor, tapi kadang dapat empat kali. Kunci T, ada yang dari teman. Saya pakai kunci T, autodidak. Gak sampai 10 detik. Motor yang sulit itu, yang keyless pokoknya," ujar tersangka RN. 

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved