Komplotan Pengedar Uang Palsu Gentayangan di Bojonegoro Jelang Lebaran, Dua Agen Bank Tertipu
Komplotan pengoplos uang asli dan palsu gentayangan meresahkan warga Kabupaten Bojonegoro menjelang Hari Raya Idulfitri 2025
Penulis: Misbahul Munir | Editor: Samsul Arifin
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network Misbahul Munir
TRIBUNJATIM.COM, BOJONEGORO – Komplotan pengoplos uang asli dan palsu gentayangan meresahkan warga Kabupaten Bojonegoro menjelang Hari Raya Idulfitri 2025.
Kejadian ini pertama kali mencuat ke publik setelah seorang netizen membagikan informasi dan rekaman CCTV di grup Facebook Media Bojonegoro.
Akun dengan nama Gayus Tambunan Sudah Taubat mengunggah video yang memperlihatkan dua pelaku menggunakan sepeda motor Honda Scoopy saat melakukan aksinya di dua lokasi berbeda.
"Pelaku sama di lokasi yang berbeda, Ngemplak Baureno tadi malam. Modus money laundry, merubah uang palsu menjadi asli. Eh, mbok menowo onok CCTV umum terdekat agar tidak meresahkan warga bisa diteruskan ke pihak terkait," tulis netizen dalam unggahan tersebut.
Informasi yang dihimpun sudah dua agen bank di dua desa yang menjadi korban, yakni di Desa Sidodadi, Kecamatan Sukosewu, dan Desa Ngemplak, Kecamatan Baureno.
Baca juga: Sekelompok Remaja di Bojonegoro Sebar Info Hoax, Ngaku Jadi Korban Pungli, Berujung Meminta Maaf
Modusnya dua pelaku yang diduga merupakan pasangan pria dan wanita ini beraksi dengan cara menyelipkan uang palsu di antara uang asli saat melakukan transaksi di agen bank.
Mereka datang dengan membawa sejumlah uang dalam pecahan Rp100 ribu untuk ditransfer ke rekening pribadi mereka. Namun, di dalam setiap transaksi sebesar Rp1 juta, terselip tiga lembar uang palsu senilai Rp300 ribu.
Kasat Reskrim Polres Bojonegoro, AKP Bayu Adjie Sudarmono, membenarkan adanya kasus ini dan menyatakan bahwa penyelidikan sedang berlangsung.
Baca juga: Kapolres Malang Imbau Masyarakat Waspada Peredaran Uang Palsu di Momen Hari Raya Idul Fitri
"Kami sudah menerima laporan terkait kejadian ini dan sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut," ungkap AKP Bayu pada Selasa (25/3/2025).
Polisi lulusan Akademi Kepolisian tahun 2015 ini menjelaskan bahwa modus yang digunakan oleh pelaku adalah melakukan transaksi uang tunai ke bentuk digital dengan menyelipkan uang palsu di antara uang asli.
Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, mereka membawa uang sebesar Rp10 juta dalam pecahan Rp100 ribu, di mana setiap Rp1 juta terdapat Rp300 ribu uang palsu yang terselip.
Baca juga: Berkah usai Dibayar Pakai Uang Palsu, Entur Penjual Pisang Kini Buka Warung Hasil Donasi Rp 7 Juta
"Bawa Rp10 juta dengan pecahan 100 ribu, dalam setiap Rp1 juta yang 300 ribunya palsu," bebernya.
Pihak kepolisian mengimbau masyarakat yang menemukan indikasi peredaran uang palsu untuk segera melapor ke aparat berwenang agar tindakan lebih lanjut bisa dilakukan.
Hingga saat ini, polisi masih memburu dua pelaku yang identitasnya mulai teridentifikasi dari rekaman CCTV yang beredar.
Langgar Disiplin Kerja, ASN Bondowoso Diturunkan Jabatannya dari Eselon 3 ke 4 |
![]() |
---|
Cerita Ning Surabaya Jadi Tour Guide Bus Wisata, Buka Wawasan & Story Telling Sejarah Kota Pahlawan |
![]() |
---|
Bandara Notohadinegoro Jember Siap Hidupkan Kembali Rute Penerbangan Jember-Jakarta |
![]() |
---|
Isu Beras Oplosan di Madiun Picu Penurunan Omzet Pedagang: Stigma Negatif |
![]() |
---|
Mantan Kades Banarankulon Nganjuk Kembalikan Kerugian Negara Kasus Korupsi Dana Desa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.