Panen Raya Serentak, Jombang Optimis Capai Swasembada Pangan dengan Luas Tanam Padi 81.251 Hektar
Kabupaten Jombang, ambil bagian menyukseskan Panen Raya Serentak bersama 14 Provinsi yang dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo Subianto
Penulis: Anggit Puji Widodo | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Anggit Puji Widodo
TRIBUNJATIM.COM, JOMBANG - Kabupaten Jombang, ambil bagian menyukseskan Panen Raya Serentak bersama 14 Provinsi yang dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo Subianto. Target mampu meningkatkan luas tanam padi sebesar 81.251 hektar pada tahun 2025.
Kepala Dinas Pertanian (Disperta) Kabupaten Jombang M. Rony menyampaikan, panen raya serentak di 14 Provinsi ini merupakan wujud komitmen Pemerintah Republik Indonesia untuk percepatan Swasembada Pangan dan tidak lagi melakukan import beras.
"Kebijakan ini diharapkan bisa meningkatkan semangat para petani untuk menanam padi," ucap M. Rony saat dikonfirmasi pada Selasa (8/4/2025).
Dalam rangka mendukung Swasembada Pangan Nasional, Kabupaten Jombang ditargetkan mampu meningkatkan luas tanam padi sebesar 81.251 hektar pada tahun 2025.
Target ini cukup menantang, karena Kabupaten Jombang dalam 5 tahun terakhir rata-rata luas tanam padi sekitar 72.758 hektar per tahun.
Dalam laporannya Kadisperta menyampaikan, pada musim tanam periode Oktober 2024 sampai dengan Maret 2025, luas tanam padi di Kabupaten Jombang mencapai 43.045 (empat puluh tiga ribu empat puluh lima) hektare.
Puncak panen di Kabupaten Jombang diprediksi terjadi di bulan April ini. Dengan lahan pertanian di Kabupaten Jombang yang mencapai 17.000 hektar.
Dan mulai musim ini, pemerintah melalui Perum Bulog siap membeli dengan Harga pembelian Pemerintah (HPP) Rp. 6500/ kg Gabah Kering Sawah.
Selanjutnya, menyampaikan saat ini Kabupaten Jombang telah melakukan pengembangan Budidaya Tanaman Sehat di beberapa Kecamatan.
“Tujuannya untuk meningkatkan efisiensi biaya usaha tani, melestarikan lingkungan dan meningkatkan pendapatan petani," ujarnya.
"Hasil ujicoba petani, kalau biasanya petani mengendalikan hama dan gulma menggunakan pestisida dan herbisida se hektar perlu biaya Rp 4 juta, dengan pendekatan budidaya tanaman sehat, dan pengendalian gulma menggunakan power weeder, biaya bisa ditekan. Satu hektar hanya sekitar Rp 1 Juta," terang Rony.
Meski telah ditetapkan harga gabah dari Bulog, banyak petani mengeluhkan adanya pembelian gabah dibawah Rp 6.500,00/kg. Praktik pembelian gabah dibawah harga semestinya disinyalir dilakukan oleh para tengkulak.
Bupati Jombang, Warsubi, yang hadir dalam seremonial agenda Panen Raya Serentak bersama 14 Provinsi bersama Presiden Prabowo Subianto via zoom center di Desa Plosogeneng, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang pada Senin (7/4/2025) mengimbau petani menjual hasil panennya ke Bulog.
Warsubi juga meminta Bulog untuk memfasilitasi hasil panen seluruh petani.
swasembada pangan
Tribun Jatim Network
jatim.tribunnews.com
Disperta Jombang
Presiden Prabowo Subianto
Ramalan Cuaca Jatim Minggu 12 Oktober 2025: Berawan Tapi Waspadai Hujan Ringan di Beberapa Wilayah |
![]() |
---|
Marc Klok Hapus Foto Timnas Tanpa Jay Idzes usai Dihujat, Sikapnya Disoroti Seolah Kapten |
![]() |
---|
Gaji dan Bonus TikToker Terbaru 2025, Paling Besar Dibanding Instagram dan YouTube |
![]() |
---|
Siasat Licik Bendahara Bawa Kabur Dana Desa Rp1 M Sisa Rp47 Ribu, Transfer ke Rekening Pribadi |
![]() |
---|
Kecewanya Anak karena Ibu Dicoret dari Penerima Bansos, Terindikasi Judol Padahal Tak Bisa Pakai HP |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.