Berita Viral
Program MBG di Kalibata Berhenti Beroperasi Imbas Tak Dibayar, Rugi Rp1 M & Lapor Polisi: BGN Gercep
Program MBG di Kalibata Jakarta berhenti beroperasi imbas tak dibayar sehingga rugi Rp 1 Miliar dan lapor polisi: BGN langsung gercep bertindak cepat
Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Program MBG (makan bergizi gratis) yang digagas oleh Prabowo Subianto hingga saat ini ternyata masih perlu dikawal ketat dalam pelaksanaan di lapangan.
Ini seiring dengan adanya kasus terbaru, yakni macetnya pembayaran biaya operasional kepada rekanan.
Kasus tersebut menimpa dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, berhenti beroperasi.
Dapur MBG di Kalibata, Pancoran itu berhenti beroperasi imbas tidak dibayarnya biaya operasional oleh pihak Yayasan Media Berkat Nusantara (MBN) .
Danna Harly, kuasa hukum Ira Mesra, selaku mitra dari Yayasan MBN dan SPPG, mengatakan, dapur MBG Kalibata terakhir kali beroperasi pada akhir Maret 2025 atau sebelum Idul Fitri 1446 H.
"Di tempat ini dulunya adalah bekas dapur Makan Bergizi Gratis, tapi saat ini sudah tidak berjalan lagi karena sempat ada konflik dengan beberapa oknum," kata Danna Harly di Kalibata, Jakarta Selatan, Selasa (15/4/2025).
Harly menjelaskan, kliennya telah bekerja sama dengan pihak yayasan dan Satuan Pelayanan dan Pemenuhan Gizi (SPPG) sejak Februari 2025 dan telah memasak 65.025 porsi yang terbagi dalam dua tahap.
Namun, ia menyebut Ira Mesra belum menerima bayaran dari yayasan.
Seluruh biaya operasional dapur MBG juga ditanggung oleh Ira.
Baca juga: Sosialiasi Program MBG Bersama Mitra Kerja BGN di Tulungagung, Wujudkan Generasi Sehat dan Cerdas
"Kita tidak bisa lagi memberikan modal karena dua tahap, 60 ribu porsi. Kita tidak dibayar sepeserpun," ujar dia.
Ia menuturkan, pihak yayasan sebenarnya sudah menerima pembayaran dari Badan Gizi Nasional (BGN) sebesar Rp 386.500.000.
Sebagai mitra, Ira juga telah berusaha menagih pembayaran kepada Yayasan MBN.
Namun, pihak yayasan disebut berdalih ada kewajiban Ira yang belum diselesaikan.
"Ketika Ibu Ira hendak menagih haknya kepada pihak yayasan, pihak yayasan malah berkata Ibu Ira kekurangan bayar sebesar Rp 45.314.249, dengan dalih adanya invoice-invoice saat di lapangan yang dibeli oleh pihak SPPG atau yayasan," ungkap Harly.
Baca juga: Pengakuan Presiden Prabowo Dihubungi Pemimpin Ingin Tiru MBG: Program Terbesar Dunia
"Fakta di lapangannya, seluruh dana operasional dikeluarkan oleh Ibu Ira. Mulai dari bahan pangan, sewa tempat, kendaraan, listrik, peralatan dapur dan juru masak, itu semua Ibu Ira yang membiayai," imbuh dia.
Sosok Sugiono, 'Anak Ideologis' Prabowo Subianto Jadi Sekjen Partai Gerindra Gantikan Muzani |
![]() |
---|
Sedihnya Bupati saat Harus Tandatangani Berkas Perceraian ASN: Rasanya Nggak Tega |
![]() |
---|
Jerit Pengusaha setelah Sound Horeg Difatwakan Haram oleh MUI, Dulu Kebanjiran Order Kini Sepi |
![]() |
---|
Kisah Kuli Bangunan Hampir Jual Granat Hasil Temuannya ke Tukang Loak: Penasaran |
![]() |
---|
Beli Kecambah Pakai Uang Palsu, Pria ini Malah Curhat Pernah Setor Rp 35 Juta Demi Dapat Uang Gaib |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.