Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Ngeluh Tak Direspons Polisi usai Lapor Kehilangan 2 Motor, Irfan Disuruh Minta Maaf: Saya Buat Gaduh

Seorang pria mengeluhkan respons polisi usai lapor kehilangan dua motor di garasi rumah. Pria tersebut kini mengaku disuruh minta maaf bikin gaduh.

Instagram/@lagi.viral
DISURUH MINTA MAAF - Seorang pria yang mengeluhkan terkait respons polisi setelah dirinya membuat laporan kehilangan motor 2 kali justru disuruh minta maaf karena telah memviralkan keluhannya di media sosial. Sosok pria itu diketahui bernama Irfan. 

Si penipu pun meminta sejumlah uang ke Putri untuk membuat nota pembelian.

Baca juga: Kesal Ditipu, Putri Malah Ditawari Nastar usai Laporannya Sempat Ditolak Polisi, Curhat ke Damkar

"Saya kan orang awam, tidak tahu kalau itu penipuan, penjual minta ditransfer dengan alasan untuk membuat nota."

"Lalu saya percaya, terus transfer uang sejumlah Rp 450 ribu," ucapnya.

 Setelah diberikan nota, Putri pun pergi ke toko sepeda listrik yang sesuai dengan nota tersebut di Kabupaten Pemalang.

"Saya pergi ke Pemalang, tempat toko sepeda listrik tersebut untuk memastikan barang itu. Kemudian, dari keterangan karyawan toko bahwa nota itu bukan dari toko tersebut."

"Pemilik toko menyatakan bahwa saya adalah orang keenam yang mengalami kejadian serupa dan menyarankannya untuk melapor ke polisi," katanya.

Putri akhirnya diarahkan untuk membuat laporan ke Polres Pemalang.

Namun, saat tiba di Polres Pemalang, laporannya malah ditolak.

"Laporannya ditolak, malah saya ditawari kue nastar sama polisi di sana," tambahnya.

Karena kecewa, Putri akhirnya menghubungi petugas Damkar Kota Pekalongan untuk curhat karena telah jadi korban penipuan.

"Alasan curhat ke damkar, karena kalau misalnya curhat ke psikolog malah bayar lagi, akhirnya curhat ke damkar," ungkapnya.

Baca juga: Pantas Dedi Mulyadi Tak Berani Bubarkan GRIB Meski Bakar Mobil Polisi, Minta Ormas Tak Lupa Diri

Petugas Damkar Kota Pekalongan, Yuda Wiyaja juga membenarkan hal tersebut.

Saat itu, kantornya mendapatkan telepon dan mengira ada kebakaran.

"Kejadiannya itu pada Jumat (14/3/2025) malam sekitar 19.30 WIB menerima telepon dari Putri."

"Putri ini mengaku di Pemalang kena tipu, katanya nggak terlalu jelas dia bilang mau ke sini (kantor damkar) boleh nggak, terus saya silakan ke sini saja," katanya.

Setelah sampai di Mako Damkar Kota Pekalongan, lanjut Yuda, Putri bercerita soal apa yang dialaminya.

"Putri ini curhat kalau kena tipu, sudah transfer uang Rp 450 ribu dengan alasan pembuatan kuitansi untuk pembelian sepeda listrik baru dengan harga Rp 1.650.000," imbuhnya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Pemalang, AKP Andika Oktavian mengatakan, laporan yang diajukan Putri akan diproses.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved