Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Respons Dinkes Kota Malang Soal Uji Coba Vaksin TB Bill Gates, Husnul Muarif Sebut Tunggu Pentunjuk

Dinkes Kota Malang merespons soal uji coba vaksin TB Bill Gates, Husnul Muarif sebut hingga kini belum ada pentunjuk resmi Kemenkes.

Penulis: Benni Indo | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM/KUKUH KURNIAWAN
VAKSIN - Kepala Dinkes Kota Malang, dr Husnul Muarif saat dikonfirmasi, Kamis (24/10/2024). Husnul Muarif menunggu instruksi dari Kemenkes perihal uji coba vaksi TB yang kabarnya akan dipasok oleh Bill Gates melalui Gates Foundation, Senin (12/5/2025). 

Adapun imunisasi TB dengan vaksin Bacillus Calmette Guerin (BCG), lanjutnya, sejak bayi berusia satu bulan.

Menurut Husnul, vaksinasi merupakan salah satu cara pencegahan agar TB tidak semakin parah, dan bukannya membuat kebal TB.

Upaya pencegahan melalui vaksinasi ini dipengaruhi faktor lingkungan, daya tahan tubuh, dan pola hidup sehari-hari.

"Vaksin BCG tahun ini 11.000 dosis gratis untuk semua bayi baru lahir," ujarnya.

Staf Program Yabhysa Peduli TBC Kota Malang, Yayuk Widiniah mengatakan, pihaknya telah mendengar isu kerja sama Pemerintah Indonesia dengan Gates Foundation.

Sejauh ini pembicaraan tersebut masih berlangsung di permukaan saja. 

Berkaca pada kasus di Kota Malang, Yayuk menjelaskan, program terbaru berkaitan dengan terapi pencegahan TB telah meningkatkan jangkauan terhadap pengidap.

Capaiannya meningkat hingga lebih dari 100 persen.

"Dulu, saya bisa menjangkau delapan orang. Maksimal bisa mencapai 15 orang. Sekarang ini, April kemarin, saya mencapai 112 orang," katanya.

Kata Yayuk, program terbaru telah memungkinkan pengidap mudah mengakses layanan kesehatan.

Para penjangkau pun bisa menemukan orang-orang yang membutuhkan pendampingan.

Dia berharap, jika nanti kerja sama itu terjadi, harus bisa memberikan dampak positif terhadap orang-orang yang telah bekerja.

"Karena untuk bisa mencapai capaian yang cukup baik sejak awal tahun ini butuh beberapa tahun. Sejauh ini saya kira komunikasi dari pemerintah tidak baik. Pemerintah harus bisa menjelaskan kepada masyarakat agar tidak menimbulkan stigma terhadap pengidap TB," kata Yayuk.

Di sisi lain, Yayuk juga mengingatkan agar program yang dilaksanakan nanti tidak tumpang tindih.

Karena jika terjadi hal semacam itu, hanya akan mempersulit kerja-kerja di lapangan.

"Kalau alasannya karena Indonesia sebagai negara dengan kasus TB tertinggi di dunia, melihat masyarakat Kota Malang, kan agak susah orang-orangnya. Peningkatan di empat bulan terakhir ini juga perjuangan bertahun-tahun. Kalau dibicarakan dengan baik, menurutku tidak masalah. Pemerintah saat ini buruk di komunikasinya," tegas Yayuk.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved