Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Hasil Kreasi Pemuda Lamongan ini Berbuah Cuan, Sulap Rumput Okot Jadi Gelang, Omsetnya Jutaan

Tanaman gulma sering kali dianggap sebagai pengganggu yang tidak memiliki nilai  manfaat

Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM/HANIF MANSHURI
DIO CENDANA PAKSI - Seorang pemuda kreatif asal Desa Kedungkumpul, Kecamatan Sukorame, Lamongan, mengolah rumput okot menjadi kerajinan tangan yang diminati banyak orang. Dan bernilai cuan, Selasa ,(13/5/2025) 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Hanif Manshuri

TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN – Tanaman gulma sering kali dianggap sebagai pengganggu yang tidak memiliki nilai  manfaat.

Namun, di tangan orang yang kreatif dan inovatif, sampah pun bisa disulap menjadi barang yang berharga dan mempunyai nilai jual dan mendatangkan pundi pundi uang 

Seperti seorang pemuda asal Lamongan, Dio Cendana Paksi.

Lewat ide kreativitas dan keterampilannya, Dio berhasil mengolah tanaman gulma jenis rumput okot menjadi barang yang memiliki nilai ekonomi tinggi, yaitu gelang balita yang dipercaya dapat menolak sawan.

Di desa tempatnya tinggal, tanaman gulma yang sering dibasmi karena dianggap mengganggu pertumbuhan tanaman lain justru dapat menghasilkan pundi-pundi cuan.

Baca juga: Usai Bojonegoro, Pemkab Tuban Berencana Tambah Rute Bus Si Mas Ganteng hingga Stasiun Babat Lamongan

Dio, yang merupakan warga Dusun Sambi, Desa Kedungkumpul, Kecamatan Sukorame, Lamongan, mengolah rumput okot menjadi kerajinan tangan yang diminati banyak orang.

 “Proses pembuatannya mudah dan tidak memerlukan biaya produksi yang tinggi mas,” kata Dio  Selasa (13/5/2025).

Ia menilai rumput tidak hanya menjadi  makanan ternak misalnya. Tapi bisa menjadi barang yang mempunyai nilai jual tinggi.

Dio mampu mengolah rumput okot, semisal menjadi kerajinan gelang. Langkah pertama dalam proses pembuatan gelang ini adalah mengumpulkan rumput okot dan mengeringkannya di bawah sinar matahari hingga benar-benar kering

Setelah itu, batang gulma yang sudah kering dipotong menjadi beberapa bagian kecil menggunakan gergaji kecil. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, potongan-potongan tersebut kemudian dihaluskan dengan amplas.

 “Setiap potongan kecil digosok dengan telaten hingga halus, lalu dirangkai menjadi gelang,” jelasnya.

Proses merangkai gelang juga tidak terlalu rumit, namun membutuhkan kesabaran. Selain batang rumput okot, gelang ini juga dihiasi dengan manik-manik berwarna hitam. 

Untuk memberikan kesan yang menarik, setiap gelang selalu dilengkapi dengan ukiran tulisan nama pemesannya. “Kalau ukiran nama tergantung pesanan aja mas,” ungkapnya.

Menurut Dio, gelang rumput okot banyak dipesan secara online, dan pengirimannya telah sampai ke berbagai daerah di Indonesia. Setiap pesanan dikemas dengan plastik dan brand produk, sehingga tampak lebih menarik.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved