Breaking News
Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Kebohongan Supraptini Jual Logam Rp Rp 29,6 Juta di Toko Emas untuk Ganti Mobil, Pemilik: Dia Sumpah

Pemilik toko emas di Pasar Gondang, Sragen, Jawa Tengah mengungkap penipuan yang dilakukan nenek bernama Supraptini.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
KOMPAS.com/Romensy Augustino
JUAL EMAS PALSU - Karyawan Toko Perhiasan Emas Rejo saat sedang melakukan pengecekan gelang milik pelanggan, Rabu (4/6/2025). Toko di Pasar Gondang, Sragen itu belakangan ditipu oleh nenek 61 tahun bernama Supraptini. 

TRIBUNJATIM.COM - Pemilik toko emas di Pasar Gondang, Sragen, Jawa Tengah mengungkap penipuan yang dilakukan nenek bernama Supraptini.

Wanita 62 tahun asal Desa Manisrejo, Kecamatan Taman, Kabupaten Madiun itu telah ditangkap polisi.

Ia diketahui menjual logam yang disebutnya emas murni hingga untung Rp 19,6 juta di Toko Perhiasan Emas Rejo pada Senin (2/6/2025).

Dalam proses meyakinkan pemilik toko emas bernama Evi Kristiana (42), Supraptini bahkan mengucapkan sumpah dan membuat surat pernyataan.

Itu seperti yang disampaikan karyawan toko milik Evi Arista (21).

Arista mengungkapkan bahwa awalnya tersangka datang sendiri dan menawarkan dua cincin emas tanpa surat miliknya kepada Evi pada, Jumat (30/5/2025)

"Dua cincin model mata satu sama model agak tua gitulah untuk dipakai orang tua. Dengan kode 999 sama 750," katanya.

Kode 999 pada perhiasan emas, berarti perhiasan tersebut memiliki kemurnian 99,9 persen atau 24 karat, yang merupakan kadar emas murni tertinggi.

Angka 999 menunjukkan bahwa perhiasan tersebut terbuat dari emas murni tanpa campuran logam lain.

Sementara kode 750 pada perhiasan emas, artinya kadar kemurnian emas sebesar 75 persen atau setara dengan 18 karat. Ini berarti bahwa 75 persen dari perhiasan tersebut terdiri dari emas murni, dan 25 persen sisanya adalah campuran logam lain.

Baca juga: Mbah Supraptini Untung Rp 29,6 juta usai Jual Logam ke Toko Emas, Pemilik Curiga Ia Buru-buru Pergi

Setelah dicek, cincin tersebut asli dan terjadilah tawar-menawar.

Pelaku meminta Rp 1.200.000 per gram, kemudian ditawar pemilik toko Rp 1.100.000 per gram. Pelaku pun setuju dengan penawaran itu.

Supraptini kemudian mengeluarkan gelang emas palsu seberat 20 gram untuk ditawarkan ke Evi.

"Habis itu ditimbang sama bos, terus pas dicek juga itu ya menunjukkan emas gitu," kata Arista.

Gelang palsu itu dihargai oleh Evi sebesar Rp 20 juta 900 ribu.

Dua cincin lain dihargai Rp 2.530.000 dan Rp 6.160.000. Sehingga total uang yang harus dibayarkan ke pelaku mencapai Rp 29.600.000.

Baca juga: Pemilik Toko Heran Logam yang Dijual Supraptini Positif Emas saat Diuji, Telanjur Beri Rp 29,6 Juta

Arista memaparkan, karena barang yang dijual pelaku bodong atau tanpa surat resmi maka ia harus melengkapi syarat penjualan toko yakni menyantumkan KTP dan menuliskan surat pernyataan.

Tetapi pelaku berdalih dengan mengatakan, KTP-nya dibawa sang suami yang bekerja sebagai ojek online (ojol).

"Saya tanya, "Bawa KTP enggak, Bu?"

"Tidak bawa, Mbak, gara-gara dibawa suaminya kerja, Jadi ojek online ndek Sragen. Dia jual emas itu gara-gara mau upgrade kendaraan itu ndek mobil, jadi mau jadi Grab gitu," ujrnya.

"Nah, di situ, dia itu sumpah.

"Sumpah, Mbak, ini tuh barang saya sendiri, bukan barang curian, bukan barang palsu atau barang lainnya kayak gitulah. Ya sudah.Bosnya percaya, dia itu bikin jaminan," kata dia.


Evi saat diwawancarai mengungkapkan, tidak terlalu menaruh curiga karena pengecekan pertama yang ia lakukan menunjukkan bahwa barang tersebut asli.

"Saya pertama kan dikasihnya emas (cincin) juga emas (gelang), yang itu nyusul. Yang cincin itu asli emas, Tapi yang satu, yang gelangnya itu palsu," bebernya.

Evi juga mengakui bahwa dirinya kurang fokus karena saat itu tengah sakit tipes. Ia dan para karyawannya sempat mengejar pelaku tetapi tidak tertangkap.

"Saya kena tipes waktu itu, jadi ini lemes-lemesnya. Ini saya belum pulih banget. Pas dikejar itu, dia masuk pasar dan gak ketangkap," tutup dia.

Baca juga: Pantas Evi Penjual Emas Sudah Puluhan Tahun Tetap Tertipu Mbah Supraptini, Imbas 1 Cara Jitu: Jamin

Sebelumnya, kisah seorang ibu di Medan yang emasnya terjual Rp52 juta di tahun 2024, viral di media sosial.

Diketahui, emas tersebut dibelinya pada tahun 2005 silam, dengan harga Rp6,7 juta.

Saat dijual di tahun 2024, siapa sangka ia malah untung Rp45,5 juta.

Tampak dalam video berdurasi singkat tersebut, si ibu tersenyum bahagia karena emas yang telah disimpannya sekitar 19 tahun bisa dijual dengan harga puluhan juta.

"Untungnya Rp45,5 juta, oke Bu, mantap ya Bu," ucap pekerja toko.

Ibu itu pun melambaikan tangan sembari tersenyum bahagia.

Belakangan diketahui, rupanya video diambil oleh pekerja Toko Mas Gintar yang beralamat di Jalan Pertempuran, Kelurahan Pulo Brayan, Kota Medan.

Hal itu diungkapkan oleh pekerja Toko Mas Gintar yang berlokasi di Jalan Pringgan, Aya (44).

Baca juga: Sudah Transfer Rp225 Juta, Masrikah Lemas Anaknya Gagal Jadi Pegawai Kantor Pos, Tiap Hari ke Warkop

"Nah, untuk video viral ibu beli emas Rp6,7 juta lalu dijual Rp52 juta itu juga memang di toko ini. Tapi cabang yang ada di Brayan," kata Aya saat diwawancarai, Jumat (11/4/2025), melansir Kompas.com.

Aya menjelaskan, memang saat ini euforia masyarakat untuk menjual emas sedang ramai.

Sebab, harga emas sedang meroket tajam.

"Setelah Lebaran ini, harga emas naik setiap harinya, itu mau Rp40.000-50.000," tutur Aya.

"Harga emas London tembus di angka Rp1,7 juta per gram. Padahal awal tahun masih Rp1,2 jutaan per gram," tambahnya.

Aya menyampaikan bahwa momen sebelum Lebaran banyak pelanggan yang membeli emas karena ada prediksi kenaikan harga emas.

Sedangkan, untuk momen setelah Lebaran, dominan pelanggan yang datang untuk menjual emas.

Hal itu dikarenakan harga emas yang menjulang tinggi.

"Jadi misalnya kalau hari biasa paling lima orang lah yang menjual emas. Kalau beberapa minggu ini, sampai 20 orang per hari," beber Aya.

Di samping itu, dia mengungkapkan beberapa keceriaan pelanggannya yang mendapat keuntungan dari penjualan emas.

"Dalam minggu ini ada beberapa pelanggan kami yang untung besar. Kayak kemarin ada pelanggan yang dapat keuntungan 100 persen," sebut Aya.

"Jadi dia beli emas akhir 2023 seharga Rp100 juta dan kemarin dijualnya jadi Rp200 juta."

"Senang kali dia karena itu mau dipakai untuk biaya naik haji," sambungnya.

Selain itu, ada pula pelanggannya yang membeli emas seberat 20 gram seharga Rp5,5 juta pada tahun 2008.

Lalu dijualnya pada minggu ini, menjadi Rp32 juta.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved