Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Baru Mutasi, ASN Kecewa Anak Malah Tak Bisa Sekolah Negeri, Ngadu ke Dinas Suruh Daftar Swasta Saja

Nasib ASN pindah tugas malah anak tak bisa sekolah negeri. Ngadu ke dinas, solusi yang diberikan justru disuruh daftar ke swasta saja.

KONTAN/Fransiskus Simbolon
PPDB - Ilustrasi walimurid scan barcode pendaftaran sekolah. Seorang ASN curhat anak tak bisa sekolah negeri usai dirinya dipindah tugas. Heran anaknya ditolak PPDB jalur mutasi kerja orangtua, Rabu (18/6/2025). 

Puluhan orangtua siswa ini mengeluhkan dugaan penipuan yang dilakukan pengelola sekolah swasta di Jalan Baru Perjuangan RT 04 RW 11 Marga Mulya, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi pada Minggu (15/6/2025).

Salah satu orangtua murid, Silvia Legina (30) mengatakan dugaan penipuan menguat usai para orangtua murid dijadwalkan berkumpul untuk mencari solusi dengan bertemu pihak sekolah pada Sabtu (14/6/2025).

Hanya saja, setelah menunggu enam jam, pihak orangtua justru tidak kunjung mendapat kepastian dan kejelasan.

"Jadwalnya itu pertemuan orangtua murid atas keputusan rapat pihak sekolah dan yayasan dan lawyer, tapi dari 14.30 WIB sampai semalam tidak ada titik temu," kata Silvia, Minggu (15/6/2025), dikutip dari Tribun Bekasi.

Silvia memaparkan ada sejumlah keluhan orangtua terhadap sistem di sekolah yang diduga belum 10 tahun beroperasi tersebut.

Salah satunya mengenai sistem pembelajaran kurikulum Cambridge yang ketika pendaftaran dijanjikan oleh pengelola sekolah tersebut.

Namun selama anaknya mengenyam pendidikan di sekolah itu, kata Silvia, tidak pernah mendapatkan penerapan pembelajaran kurikulum yang dimaksud.

"Kami dijanjikan dari pihak sekolah kurikulum Cambridge, tapi ternyata bukan berbasis Cambridge. Alasannya kalau ini hanya berbasis Cambridge bukan kurikulum Cambridge, jadi Cambridge itu tidak kami dapatkan atau tidak sesuai dengan materinya," ujarnya.

Padahal sebagai orangtua, kata Silvia, dia ingin anaknya dilatih untuk lihai berbahasa Inggris dan memahami ilmu agama sesuai metode pembelajaran yang sebelumnya pihak sekolah menyatakan bakal memfasilitasi.

Namun dalam kenyataannya, metode pembelajaran kurikulum Cambridge itu justru tidak juga diterapkan.

Baca juga: Mendadak Pagar Digembok, Sekolah Swasta Mewah Digeruduk Puluhan Orang Tua, Pendaftaran Rp23 Juta

"Kami harapan sebagai orangtua pengennya anak kami ini agamanya bisa, terus bahasa Inggrisnya juga bisa, ternyata tidak sesuai juga karena anak kami di sini diajarinnya pakai bahasa Indonesia full, lalu dari agamanya pun pelajarannya juga kurang tidak ada hafalan (surah Al Quran)," imbuhnya.

Silvia menambahkan sekolah tersebut diduga tidak memiliki izin dari Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi untuk menggelar sistem pembelajaran tingkat Playgroup, SD dan anak inklusi.

Bahkan berdasarkan pengakuan Silvia, Disdik Kota Bekasi sempat diusir alias tidak diperkenankan berkomunikasi dengan pihak sekolah.

"Disdik itu sudah pernah datang ke sini (Sekolah) udah tiga kali tapi diusir oleh pihak sekolah, tapi saya kurang tahu kenapa. Makanya sekolah ini itu tidak pernah dapat akreditasi, dan untuk menerbitkan izin Cambridge itu harus terakreditasi terlebih dahulu," terangnya.

Silvia menuturkan tenaga pengajar di sekolah itu diduga belum dilatih atau mendapat pelatihan sesuai dengan basis Cambridge.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved