Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Padahal Aroma Basi Sudah Tercium di Mobil, 10 Anak TK Keracunan Menu MBG sampai Muntah & Diare

Menu yang disajikan hari itu terdiri dari mi telur, tumis sayur sawi putih dengan wortel, telur, dan jeruk.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
KOMPAS.COM/DANI JULIUS
MENU MBG BASI - Makanan gratis program MBG disalurkan ke TK ABA Kasatriyan di Padukuhan Gunung Gempal, Kalurahan Giripeni, Kapanewon Wates, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu (18/6/2025). Sejumlah siswa TK muntah dan diare gara-gara MBG basi. 

TRIBUNJATIM.COM - Sejumlah siswa TK ABA Kasatriyan di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami muntah dan diare setelah pagi harinya menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG), Selasa (17/6/2025). 

Insiden tersebut dilaporkan sejumlah orang tua siswa kepada pihak sekolah bahwa anak-anak mereka muntaber karena MBG basi.

Pemkab Kulon Progo kini sedang menyelidiki dugaan makanan basi yang dikonsumsi oleh pelajar dalam program MBG.

Baca juga: Petugas Puskesmas Ngopi di Warkop, Tinggalkan Keluarga Pasien Menunggu 2 Jam di Loket Obat: Khilaf

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kulon Progo telah menerjunkan tim dari Puskesmas Wates untuk mengambil sampel makanan serta melakukan penyelidikan di sekolah-sekolah yang terlibat.

"Dinkes dan Puskesmas telah menindaklanjuti. Yang utama adalah mengamankan sampel dulu," ujar Kepala Dinkes Kulon Progo, Sri Budi, di ruang kerjanya pada Kamis (19/6/2025), melansir Kompas.com.

Setelah sampel makanan diambil, pihak Dinkes mengirimkannya ke laboratorium untuk diuji.

Selain itu, Puskesmas juga mengumpulkan keterangan dari sekolah, orang tua, dan pelajar yang mengalami gejala sakit.

"Sampai hari ini tidak ada yang kondisinya menjadi lemah atau memburuk, tapi tetap baik. Kami menelusuri dengan tujuan akhir agar kejadian serupa tidak terulang," kata Budi.

Budi juga berharap agar Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dapat belajar dari kasus ini.

Ia berharap SPPG meningkatkan standar operasional, terutama dalam hal sanitasi, pemilihan bahan makanan, serta penyimpanan.

"Sekolah juga harus cermat. Mereka harus memeriksa makanan yang akan dikonsumsi anak-anak agar kejadian serupa tidak terulang," tambahnya.

Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dikpora) Kulon Progo juga melakukan penyelidikan terhadap SPPG.

Sekretaris Dikpora Kulon Progo, Nur Hadiyanto, menjelaskan bahwa timnya telah bertemu dengan Kepala SPPG di Kalurahan Kedungsari, lokasi produksi makanan yang bermasalah.

Ditemukan dugaan kesalahan dalam prosedur operasional standar (SOP) saat memasak mi.

Diduga mi dimasak terlalu awal sehingga menjadi basi saat disajikan.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved