Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ibadah Haji 2025

Jelang Kepulangan ke Tanah Air, Jemaah Haji Tertua Kabupaten Madiun Tutup Usia

Jelang kepulangan ke Tanah Air, jemaah haji tertua asal Kabupaten Madiun meninggal dunia. Sempat dirawat di rumah sakit.

Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: Dwi Prastika
Istimewa
UCAPAN DUKACITA - Jemaah haji atas nama Suparlan Marto Dikromo (90), dinyatakan meninggal dunia di RS Abeer Makkah pada Jumat (20/6/2025), sekitar pukul 18.45 Waktu Arab Saudi. Jemaah haji tertua asal Desa Tempursari, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, ini meninggal jelang kepulangan ke Tanah Air yang dijadwalkan pada 27 Juni 2025. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Febrianto Ramadani

TRIBUNJATIM.COM, MADIUN - Kabar duka datang menjelang kepulangan rombongan jemaah haji asal Kabupaten Madiun, Jawa Timur, yang dijadwalkan tiba di Tanah Air pada 27 Juni 2025.

Jemaah haji atas nama Suparlan Marto Dikromo (90), dinyatakan meninggal dunia di RS Abeer Makkah pada Jumat (20/6/2025), sekitar pukul 18.45 Waktu Arab Saudi.

Kabar meninggalnya jemaah haji tertua di Kabupaten Madiun, asal Desa Tempursari, Kecamatan Wungu, tersebut diterima oleh anak ketiga Suparlan, Suprihati, pada Jumat sekitar pukul 23.00 WIB.

“Dari perawat rumah sakit menyampaikan kalau bapak sudah meninggal dunia. Mulai mengalami penurunan kondisi kesehatan setelah menyelesaikan rukun wajib ibadah haji,” ujar Suprihati, Selasa (24/6/2025).

Menurutnya, selama menjalankan ibadah haji, ayahnya tidak merasakan keluhan sakit apapun.

Ia menduga berawal setelah Thawaf Ifadhah, almarhum mengalami kelelahan.

Baca juga: Dampak Perang Iran-Israel, Kepulangan Jemaah Haji Banyuwangi dan Pamekasan Ditunda Demi Keamanan

“Demam dan tidak mau makan, akhirnya dirawat di rumah sakit pada Jumat (13/6/2025), sempat Kamis (19/6/2025) itu masuk ICU karena drop,” ungkapnya.

Suprihati mengaku sudah mengikhlaskan berpulangnya sang ayah.

Sebab, cucu-cucu Suparlan sempat mendapatkan pesan tersirat dari kakeknya sebelum berangkat haji bulan lalu. 

“Pamitan ke cucunya kalau nanti waktu berangkat haji bakal lama tidak ketemu kakeknya, dijawab anak saya itu paling cuman 40 hari, lalu dijawab kakeknya 'tidak,'” tuturnya. 

“Bapak ini merupakan sosok yang pekerja keras dan baik dalam mendidik anak cucu, jadi kami semua sayang dan mendoakan bapak semoga diterima amal ibadahnya oleh Allah SWT,” ujar Suprihati.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved