Puluhan Guru SMP di Surabaya Ikuti Pelatihan Koding dan AI yang Digelar Serentak se-Indonesia
Sebanyak 50 guru jenjang SMP di Surabaya mengikuti Pelatihan Guru Koding dan Kecerdasan Artifisial bersama LPD Heztek Coding Indonesia
Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Samsul Arifin
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sulvi Sofiana
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Gelaran pelatihan koding dan AI digelar serentak di Indonesia diikuti puluhan guru SMP di Surabaya.
Sebanyak 50 guru jenjang SMP di Surabaya mengikuti Pelatihan Guru Koding dan Kecerdasan Artifisial bersama Lembaga Penyelenggara Diklat (LPD) Heztek Coding Indonesia yang digelar serentak di seluruh Indonesia.
Kegiatan ini berlangsung sejak 30 Juni hingga 11 Juli 2025 di SMPN 12 Surabaya, setiap Senin hingga Jumat.
LPD Heztek Coding Indonesia, menjadi salah satu lembaga swasta yang menjadi mitra Kemendikbudristek di bidang Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) untuk mengadakan pelatihan coding dan AI.
Para peserta dibekali keterampilan dasar pemrograman dan pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) untuk diterapkan dalam proses pembelajaran di kelas.
Baca juga: Zainal Guru PAUD Cekik Kurir karena Kesal Pesanan Ponsel Palsu, Istri Masih Bebas usai Rampas Uang
Founder dan CEO LPD Heztek Coding Indonesia, Heni Prasetyorini, mengatakan pelatihan ini bertujuan memperkuat kapasitas guru dalam menghadapi tantangan pendidikan abad ke-21 yang semakin digital dan berbasis teknologi.
"Materi yang kami ajarkan adalah cara mengenalkan coding dan kecerdasan artifisial sesuai jenjang pendidikan anak-anak. Jadi konsep dasarnya dulu, agar guru dan siswa tidak merasa terbebani. Ini bukan tentang pembelajaran pemrograman rumit seperti di dunia profesional, tapi lebih kepada kerangka berpikir komputasional," ujar Heni, Kamis (3/7/2025).
Menurutnya, pelatihan ini menyasar guru-guru mata pelajaran Informatika atau rumpun terkait seperti Sains, Teknologi, Matematika, hingga Biologi, terutama di sekolah yang belum memiliki guru khusus informatika.
Baca juga: Sosok Pelaku yang Aniaya Kurir Paket di Madura Ternyata Seorang Guru Paud, Terancam Dipecat
"Target akhirnya, setiap sekolah peserta bisa membentuk kelas coding, minimal sebagai kegiatan ekstrakurikuler. Bisa juga diintegrasikan ke dalam pelajaran lain, sebatas pengenalan konsep dasar dan istilah yang berkaitan dengan coding dan AI," jelasnya.
Namun, Heni tak menampik bahwa sebagian guru masih merasa asing dan takut dengan coding.
“Guru yang belum pernah mengenal coding biasanya khawatir karena mengira harus langsung mengajarkan programming kompleks. Padahal Kemendikbudristek sudah menyiapkan modul yang sangat sederhana, bahkan bisa dikenalkan tanpa komputer,” tambahnya.
Baca juga: AI dan Koding Jadi Mata Pelajaran, Bakal Diterapkan Mulai 2026, Peneliti Soroti: Apa Guru Siap?
Salah satu peserta pelatihan, Heni Puspita Sari, guru Informatika di SMP Dr. Soetomo Surabaya, mengungkapkan bahwa pelatihan ini sangat membantunya dalam memperluas metode pengajaran.
“Sebelumnya kami hanya mengenalkan AI secara singkat pada siswa. Dari pelatihan ini, saya jadi tahu cara memperkenalkan konsep coding yang belum dikenal siswa, seperti berpikir komputasional dan kemampuan memecahkan masalah,” katanya.
Ia menambahkan, siswa SMP dipandang cukup cepat memahami konsep AI dan coding asalkan diperkenalkan dengan pendekatan yang tepat.
Baca juga: Dukung Kebutuhan SDM di Bidang IT, Koding Next Launching Sekolah Coding untuk Anak di Surabaya
Keluarga Korban Kanjuruhan Kecewa, Restitusi Rp10 Juta Dinilai Tak Adil |
![]() |
---|
Kapal Hilang Kontak Berhari-hari, KLM Ayta CK2 Rute Bawean-Lamongan Ditemukan di Jawa Tengah |
![]() |
---|
Diamankan Polisi, Sopir Mengaku Tak Sadar Truknya Tabrak Pesepeda di Simpang Empat Jepun Tulungagung |
![]() |
---|
Kerupuk Udang Sidoarjo Bakal Banjiri Pasar Malaysia, 38 Kontainer Dikirim ke Negeri Jiran |
![]() |
---|
Jalan Bypass Nganjuk Gelap Saat Malam Hari karena Banyak PJU Mati, Ini Langkah Pemkab |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.