Berita Viral
Anak Penjual Es Keliling Diterima di ITB, Belajar hingga Tengah Malam sampai Rumah Penuh Piala
Sehari-hari, siswa kelahiran tahun 2006 ini juga tetap rajin dan tekun belajar.
Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
Selain itu, Avan juga sibuk melayani pembeli yang membeli di toko kecil-kecilan miliknya.
"Setiap hari begini kalau pas longgar. Mumpung masih di Ponorogo, belum ke Bandung, bantuin ibu dan bapak," ungkap Avan sambil berkelakar, Selasa (8/7/2025).
Ketika masuk rumah yang hanya berukuran 6 kali 10, maklum saja, kalau ada yang menyebutnya toko piala karena dipenuhi dengan piala.
Rumahnya sangat sederhana, ruang tamu, ruang makan hingga toko kecil menjadi satu.
Avan kemudian berkisah, ITB adalah kampus impiannya.
Seperti diketahui, ITB adalah salah satu universitas terbaik, juga dalam jajaran kampus di Asia maupun dunia.
"Hanya mimpi saja awalnya. Karena tidak munafik masalah biaya juga saya pikirkan. Selain itu siswa SMAN 1 Ponorogo bertahun-tahun tidak ada yang keterima ITB," katanya.
Dia kemudian konsultasi kepada guru Bimbingan Konseling (BK) SMAZA (sebutan SMAN 1 Ponorogo).
Oleh gurunya, ia diyakinkan untuk tetap optimistis.
Seiring dengan itu, dia terus melakukan persiapan agar bisa lolos ITB dalam jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).
Dia belajar keras sampai mengikuti lomba yang diadakan ITB.
"Kalau pas ujian begitu saya pulang sekolah sampai malam hari sekitar pukul 00.00 WIB, belajar. Dan tentu tidak lupa beribadah," tambah Avan.
Baca juga: Sekolahnya Tidak Dapat Satupun Murid Baru yang Mendaftar, Kepsek Prihatin, Minta Perhatian Dinas
Sehari-hari, siswa kelahiran tahun 2006 ini juga tetap belajar.
Akan tetapi, tidak belajar seperti saat mau ujian maupun lomba.
"Hanya review siang, malam dilanjut tetapi secukupnya," tambahnya.
| Pantas Nenek Pencuci Piring Diantar Pakai Mobil Rp 6 Miliar Tiap Hari, Ternyata Kerja karena Bosan |
|
|---|
| Muhairida Polisikan Penagih Utang yang Ambil Barangnya karena Tak Dapat Uang, Motor Diangkut |
|
|---|
| Jokowi Tak Mau Pindah dari Solo Meski Rumah Pensiunnya Hampir Jadi, Kades sudah Berharap Kontribusi |
|
|---|
| Sosok Penjual Bakso Babi yang Tak Pasang Label Non Halal Sejak Tahun 2016, Dulu Dagang Keliling |
|
|---|
| Hukuman Kepsek Syamhudi setelah Habiskan Dana BOS Rp 25 M untuk Beli 11 Bus, Kini Terancam Miskin |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/anak-penjual-es-keliling-asal-Ponorogo-diterima-di-ITB.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.