Berita Viral
Kepergok dengan Wanita Lain, PNS Kepala Dinas Diduga Nekat Aniaya Anak, Disebut Bebas Nikah Lagi
Kasus KDRT ini terjadi pada Maret 2025 lalu. Saat itu, LIS melihat ayahnya tengah bersama dengan perempuan lain.
TRIBUNJATIM.COM - PNS kepala dinas diduga nekat aniaya anak perempuannya sendiri setelah kepergok berduaan dengan wanita lain.
Diketahui, peristiwa itu terjadi di Mamuju, Sulawesi Barat.
Penganiayaan itu diketahui terjadi pada Maret 2025.
Korban yang merupakan anak perempuan itu berinisial LIS (26).
Baca juga: Akhir Nasib Pak Guru PNS Cekik Kurir saat COD, Istri Tak Terima Soal Pesanan, Rebut Uang Korban
Korban juga telah melaporkan kasus dugaan KDRT tersebut ke Polresta Mamuju, Sulawesi Barat.
LIS pun telah dipanggil oleh penyidik untuk dimintai keterangan, pada Senin (7/7/2025).
Kasus KDRT ini terjadi pada Maret 2025 lalu.
Saat itu, LIS melihat ayahnya tengah bersama dengan perempuan lain.
LIS lantas dipukul oleh ayahnya sendiri setelah kejadian tersebut.
"Iya, saya dapat dia bersama perempuan lain dan saya dipukul."
"Saya sudah lapor sejak Maret dan hari ini saya datang menghadiri undangan penyidik untuk dimintai keterangan lanjutan," ujar LIS, dikutip dari Tribun-Sulbar.com.
Ia menuturkan, ayahnya merupakan seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) yang menjabat sebagai kepala dinas.
"Ayah saya Kepala Dinas," ungkap LIS.
LIS menjelaskan, saat kejadian, ia, adik-adiknya, dan ibunya memergoki ayahnya yang sedang mengantarkan perempuan lain.
"Saat itu saya bersama ibu dan adik-adik memergoki bapak mengantar perempuan itu dan anaknya melalui Jalan Badau, belakang kantor BPJN, jalanan sepi."
"Kami tahu karena bertemu bapak di jalan arteri lalu kami ikuti," ujarnya.
Setelah itu, terjadi cekcok antara ibu dan ayahnya.
Bahkan, LIS dan adiknya yang tengah hamil terseret dalam percekcokan tersebut.
“Saya sempat divisum, tapi saat itu saya masih berharap ada itikad baik dari bapak, jadi saya belum membuat laporan resmi ke polisi,” kata LIS.
Di lain hari, LIS kembali bertemu dengan ayahnya di sebuah mal dan ia ikut masuk ke dalam mobil ayahnya.
Dalam mobil, ia meminta ayahnya untuk mengantar pulang.
"Saya tahu dia masih mengantar perempuan itu. Saya minta diantar pulang, tapi di dalam perjalanan kami cekcok."
"Bapak tidak terima saya menegur dan menyuruhnya kembali ke rumah."
"Dia bilang, saya sebagai anak tidak mengerti kondisi orang tua, dan dia merasa bebas menikah lagi," ucapnya.
Di tengah perjalanan, LIS justru mendapatkan penganiayaan oleh ayahnya sendiri.
"Setelah itu bapak turun dan masuk ke masjid. Saya masih di dalam mobil sampai akhirnya menyerah pulang setelah buka puasa."
"Dengan berat hati, saya baru melapor ke polisi malam itu juga,” tuturnya.
Terpisah, Kasi Humas Polresta Mamuju, Ipda Herman Basir mengonfirmasi hal tersebut.
Ipda Herman Basir menuturkan bahwa penyidik saat ini tengah mencocokan keterangan.
"Hari ini kita panggil untuk mencocokkan keterangan sebelumnya karena kasusnya mau naik ke penyidikan," ujarnya kepada Tribun-Sulbar.com.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunsulbar.com
Gaya Hidup Perkotaan Bikin Warga Jombang Banyak yang Menjadi Janda, Pengadilan Agama: Kompleks |
![]() |
---|
Imbas Ingin Sadarkan Abdul Rahim dari Mabuk Berat, Dua Pria ini Jadi Tersangka, Sempat Sandiwara |
![]() |
---|
Anak 13 Tahun Meninggal Dunia setelah Makan 3 Bungkus Mi Instan Mentah, Ayah Anggap Tragedi |
![]() |
---|
Siasat Licik Sindikat Judi Online, Demi Dapat Rekening Bank Baru Warga Dibikin Tergiur Rp 500 Ribu |
![]() |
---|
Bupati Pati Sudewo Ngotot Tak Mau Kehilangan Jabatan usai Diperiksa KPK Terkait Kasus Korupsi DJKA |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.