Hasil Rembukan Pengendalian Hama Wereng di Ponorogo, Semprot Pestisida secara Serentak
Rembug Pengendalian Hama Wereng digelar di Pendopo Kabupaten Ponorogo, Jatim, Selasa (15/7/2025).
Penulis: Pramita Kusumaningrum | Editor: Sudarma Adi
Laporan Wartawan Tribunjatim.com, Pramita Kusumaningrum
TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO - Rembug Pengendalian Hama Wereng digelar di Pendopo Kabupaten Ponorogo, Jatim, Selasa (15/7/2025).
Ini lantaran hama wereng batang cokelat mulai membuat petani di Bumi Reog resah. Berdasarkan data Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dipertahankan) Ponorogo, sampai 12 Juli, ada 112,42 hektare tanaman padi terserang wereng.
Dari jumlah itu, 95,66 hektare masuk kategori ringan. Kemudian 9,96 hektare masuk kategori sedang, 7,15 hektare kategori berat serta 4,15 hektare mengalami puso atau gagal panen dengan luasan masuk kategori waspada mencapai 875 hektare.
Rembukan itu dilajukan bersama kelompok tani di seluruh Kecamatan yang ada di Bumi Reog. Hasilnya adalah mengambil langkah dengan melakukan penyemprotan pestisida secara serentak di sejumlah titik sawah yang terserang wereng.
Baca juga: Alasan Sekolah Rakyat di Ponorogo Baru Dimulai Akhir Juli 2025, Kepsek Singgung Sarana Prasarana
"Konsentrasi kita, kita adakan penyemprotan secara serentak,” ungkap Kepala Dipertahankan Ponorogo, Supriyanto, Selasa sore.
Dia menjelaskan bahwa pestisida ready 320 liter. Sehingga jika 1 hektare diasumsikan 1,5 liter, maka bisa menangani sekitar 200 hektare.
“Saat ini laporan yang masuk hama wereng batang coklat itu menyerang tanaman padi petani di 45 desa tersebar di 12 kecamatan se Ponorogo,” tegasnya.
Sehingga, penyemprotan pestisida, dilakukan secara masif menggunakan Hand Sprayer. Yang tahap awal adalah daerah yang rawan.
"Yang rawan-rawan dan masuk kategori waspada itu yang kita sentuh dulu. Sedangkan 232 hektare dari total waspada 875 hektare ini sudah kita lakukan penyemprotan secara sporadis atau spot-spot," jelasnya.
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko menjelaskan sejatinya sudah mengetahui bahwa ada hana wereng sebulan lalu. Namun saat itu belum semasif hari ini.
“Saya minta Dipertahankan untuk segera mengatasi. Diatasi sih, tetapi sebarannya jauh lebih cepat dari pada gerakan yang dilakukan,” urainya.
Sehingga, hal itu menjadi dasar untuk bersama-sama pentahelik bergerak serentak untuk megatasi mengendalikan hama wereng. Harapannya m dengan gerak serentak ada percepatan
“Tindakan ada percepatan keseragaman. Kami siapkan obat, nanti dilakukan semprot bersama-sama agar timbul gotong royong,” tambahnya.
Koordinator Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) Serelia Kementerian Pertanian (Kementan) Gandhi Purnama, aksi penyemprotan adalah solusi jangka pendek.
Baca juga: Bupati Ponorogo Kang Giri Tanggung Seluruh Biaya Avan Anak Penjual Es Keliling untuk Kuliah di ITB
Jember Memanas, Massa Lempar Bom Molotov dan Bakar Tenda Depan Mapolres |
![]() |
---|
Chelsea Olivia Ngamuk ART Kepergok Mabuk hingga Mencuri, Bajunya Dipakai Tanpa Izin |
![]() |
---|
Polisi Sebut Aksi Demo sudah Anarkis, Presiden Prabowo Perintahkan Kapolri untuk Bertindak Tegas |
![]() |
---|
Kematian Affan yang Dilindas Rantis Brimob Disoroti Dunia, Klub Liga Perancis Beri Penghormatan |
![]() |
---|
Rantis yang Lindas Driver Ojol Affan Punya Titik Buta dan Langgar Prosedur, Berbahaya di Kerumunan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.